Analogi Keliru / False Analogy

Analogi keliru atau false analogy adalah sesat pikir (fallacy) dimana kemiripan pada satu konsep, objek, atau kejadian dijadikan bukti bahwa ada kemiripan yang lain, yang pada kenyataannya sebenarnya tidak mirip.

Hampir semua hal yang kaum Bumi datar klaim sebagai “eksperimen” sebenarnya hanyalah analogi keliru. Mereka akan menggunakan objek sehari-hari yang bentuknya mirip dengan dari objek yang dianalogikan untuk “membuktikan” ada atau tidak adanya sifat lain yang sama pada objek yang dianalogikan. Faktanya, adanya kemiripan antara kedua objek tidaklah cukup untuk “membuktikan” adanya kemiripan yang lain.

Sebagai contoh, bola itu bulat, dan Bumi juga bulat. Karena itu, keduanya harus memiliki kemiripan yang lain. Bola tidak menarik air, tetapi Bumi katanya menarik air. Lalu mereka dengan keliru menyimpulkan bahwa Bumi tidak bulat.

Kesalahan logika ini mudah didemonstrasikan. Baik bola basket maupun bola voli itu bulat. Bola basket itu berwarna oranye. Apakah dari fakta itu kita dapat simpulkan bola voli juga berwarna oranye?

Analogi dapat saja menjadi argumen induktif yang valid. Analogi dapat digunakan untuk memprediksi kemiripan yang belum dapat kita amati. Walaupun demikian, seperti halnya argumen induktif lainnya, argumentasi melalui analogi bisa lemah atau kuat, dan membutuhkan informasi selain semata-mata kemiripan untuk mencapai kesimpulan. Menggunakannya secara deduktif —atau menarik kesimpulan sebagai suatu kepastian hanya dari analogi saja— adalah fallacy analogi keliru.

Analogi juga dapat berguna untuk menjelaskan sesuatu. Model gerhana di kelas sekolah juga adalah analogi. Tetapi itu digunakan untuk menjelaskan gerhana, dan bukan bertujuan untuk membuktikan gerhana. Mekanisme di balik terjadinya gerhana dibuktikan dari observasi kejadian gerhana yang sesungguhnya.

Observasi pada objek atau fenomena yang sesungguhnya selalu lebih kuat daripada argumentasi melalui analogi. Kita tak dapat begitu saja mendesain perangkat rumit yang sekilas dapat menggambarkan kenampakan dari sebuah fenomena alam, dan lalu menggunakannya sebagai “bukti” bahwa pengamatan yang kita lakukan langsung pada fenomena yang sesungguhnya itu salah. Melakukan hal seperti itu adalah fallacy analogi keliru.

Referensi