Percobaan Lampu, Laser, & Cermin Melewati Permukaan Air

Refraksi atmosfer lebih kuat semakin dekat dengan permukaan Bumi. Selain itu dapat pula terjadi inversi dimana lapisan udara panas terbentuk di atas udara yang lebih dingin di bawahnya. Kedua fenomena tersebut dapat mengakibatkan sinar mencapai pengamat yang jauh di balik horizon, namun akan terlihat terkompresi, terdistorsi dan kabur, sehingga tak akan menampilkan bentuk objek aslinya. Tetapi sumber cahaya tunggal yang sangat terang akan tampak jelas jika latar belakangnya lebih gelap.

Kaum Bumi datar gemar bereksperimen dengan laser, lampu senter, dan pantulan cahaya matahari melewati permukaan air. Jika cahaya dapat terlihat di seberang, mereka akan keliru menyimpulkan bahwa lengkungan Bumi tidak ada. Faktanya, refraksi atmosfer dapat menyebabkan pengamatan tersebut.

Jika permukaan air lebih dingin dingin daripada udara, maka hal tersebut akan membuat lapisan udara tipis di atas permukaan air yang lebih dingin daripada seharusnya. Hal ini akan membuat efek refraksi atmosfer di dekat permukaan air menjadi jauh lebih kuat daripada sedikit di atasnya. Cahaya yang meluncur sangat dekat permukaan akan dibelokkan dengan jauh lebih kuat.

Akibat dari fenomena ini adalah cahaya dari bagian bawah objek di dekat permukaan akan dapat mencapai pengamat yang jauh di balik lengkungan Bumi. Tetapi bagian bawah dari objek tersebut akan terlihat terkompresi oleh pengamat, dan tidak lagi memiliki bentuk yang dapat dikenali sesuai objek aslinya. Namun sumber cahaya tunggal yang terang dan abstrak akan dapat dengan mudah terlihat oleh pengamat jika objek-objek di sekitarnya lebih gelap daripada cahaya tersebut.

Itu sebabnya eksperimen dengan sumber cahaya yang dilakukan oleh kaum Bumi datar tersebut bukanlah “bukti” bahwa lengkungan Bumi tidak ada.

Referensi