Fallacy ‘Circular Reasoning’

Fallacy circular reasoning terjadi jika seseorang menganggap A sebagai bukti B, tetapi juga sebaliknya: B dianggap sebagai bukti A. Hal ini menghasilkan sebuah lingkaran pemikiran, yang sebenarnya tak dapat digunakan untuk menghasilkan kesimpulan.

Kelompok Bumi datar gemar melakukan circular reasoning untuk mempertahankan anggapan mereka bahwa Bumi itu datar. Namun hal ini tentunya tak dapat dijadikan ‘bukti’ bahwa Bumi datar.

Contohnya mereka akan menanggap semua gambar Bumi yang diambil dari luar angkasa adalah CGI hasil rekayasa, karena tidak mungkin mengambil gambar tersebut jika Bumi datar. Tetapi lalu mereka menjadikan anggapan “tak ada foto Bumi bulat yang asli” sebagai ‘bukti’ Bumi datar.

Mereka menganggap “Bumi itu datar” karena “lengkungan tak terlihat”. Tapi kemudian menganggap “lengkungan tak mungkin terlihat” akibat “Bumi itu datar”. Jika terlihat ada lengkungan, mereka akan menciptakan berbagai macam “penjelasan” agar circular reasoning tersebut dapat dipertahankan.

Circular reasoning juga bisa berantai dan melibatkan lebih dari dua premis. Contohnya: Bumi itu datar – karena tak pernah ada dari kita yang ke Antartika – karena Antartika dijaga pasukan bersenjata – karena mereka perlu menutupi fakta Bumi datar – Bumi itu datar.

Tak ada yang kesimpulan yang dapat diambil dari dari sebuah circular reasoning.

Referensi