Efek Coriolis

Gaya Coriolis adalah gaya semu yang bekerja pada benda yang bergerak dalam kerangka acuan yang berputar. Karena Bumi bulat dan berotasi, objek yang bergerak bebas juga dipengaruhi oleh gaya Coriolis, tergantung dari arah dan kecepatan geraknya, serta derajat lintang posisinya di permukaan Bumi.

Bentuk Bumi yang bulat dan berotasinya mengakibatkan permukaan Bumi bergerak dengan kecepatan linear yang berbeda-beda, tergantung dari jaraknya ke sumbu rotasi Bumi. Benda yang bergerak dari sebuah posisi ke posisi lain yang memiliki kecepatan linear yang berbeda akan mendapatkan gaya Coriolis karena gerakan benda tersebut kini dinilai dari permukaan Bumi yang kecepatan dan/atau arah geraknya berbeda.

Akibat gaya Coriolis, di Utara Khatulistiwa, objek yang bergerak ke utara akan dibelokkan ke kanan karena bergerak menuju lokasi dengan kecepatan permukaan yang lebih rendah. Objek yang bergerak ke selatan juga akan dibelokkan ke kanan karena bergerak menuju lokasi dengan kecepatan permukaan yang lebih tinggi.

Karena Bumi berotasi, di Utara Khatulistiwa, permukaan Bumi di bagian Barat pengamat bergerak ke kiri. Demikian pula permukaan Bumi di bagian Timur pengamat. Akibatnya, dari sudut pandang permukaan Bumi, objek yang dilempar ke Barat akan bergerak berbelok ke kanan, demikian pula objek yang dilempar ke Timur.

Di Selatan Khatulistiwa, semua hal tersebut di atas juga akan terjadi tetapi dengan arah sebaliknya.

Fenomena gaya Coriolis terkadang menjadi cukup besar sehingga perlu diperhitungkan untuk kasus-kasus seperti lintasan peluru, artileri, gerakan angin, dan sebagainya. Fenomena gaya Coriolis hanya mungkin terjadi jika Bumi bulat dan berotasi, mustahil terjadi jika Bumi diam dan datar.

Referensi