Dilema Mengenai Bentuk Bumi yang Keliru

Ada beberapa model yang menjelaskan bentuk Bumi. Model-model tersebut memiliki perbedaan kerumitan dan akurasi untuk menggambarkan bentuk Bumi. Model-model yang berbeda tersebut adalah: bulat, elipsoid (oblate spheroid) dan geoid (seperti buah pir).

Kaum Bumi datar menganggap adanya beberapa penjelasan tersebut sebagai ‘bukti’ adanya pertentangan mengenai bentuk Bumi di kalangan ilmuwan. Mereka salah. Model-model Bumi tersebut adalah model yang valid, hanya berbeda dalam hal kerumitan dan akurasinya saja.

Model-model Bumi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Model bulat: Bumi berbentuk bulat dengan jari-jari 6371 km.
  • Model elipsoid: Bumi berbentuk oblate spheroid dengan jari-jari terdekat 6357 km dan terjauh 6378 km.
  • Model geoid: model Bumi yang tak beraturan, diketahui berdasarkan permukaan ekuipotensial akibat gravitasi dan gerak rotasi Bumi.

Model bulat adalah yang paling sederhana. Model bulat tidak ‘salah’, tetapi tidak seakurat yang lain. Model geoid adalah yang paling akurat, tetapi jauh lebih rumit. Sedangkan model elipsoid berada di antara keduanya, dalam hal kerumitan maupun akurasi.

Semua model tersebut adalah valid. Kita menggunakan model tergantung dari kebutuhan. Google Maps, misalnya, menggunakan model bulat karena jauh lebih sederhana dan menghemat pemrosesan, sehingga aplikasi dapat digunakan pada berbagai jenis perangkat dan juga menghemat penggunaan baterai atau energi.

Sedangkan untuk menghitung ketinggian sebuah lokasi, kita menggunakan model geoid yang paling akurat. Istilah “di atas permukaan” laut sebenarnya diukur relatif terhadap bidang geoid, yaitu ketinggian permukaan laut seandainya di lokasi tersebut adalah laut.

Menganggap beberapa model bentuk Bumi tersebut sebagai pertentangan adalah fallacy ‘false dillema’ (dilema yang keliru).

Referensi