Ekuipotensial: Sifat Permukaan Air

Akibat gravitasi Bumi, air akan selalu mencari potensial terendah, yang dapat kita sederhanakan sebagai posisi sedekat mungkin dengan pusat gravitasi Bumi. Akibat gravitasi, permukaan air tenang akan ekuipotensial, dan praktis melengkung, dengan pusat lengkungannya adalah pusat gravitasi Bumi. Pada kondisi tersebut, seluruh titik yang ada di permukaan air semuanya memiliki potensial gravitasi yang sama.

Penganut Bumi datar sering bersikukuh air itu selalu rata akibat mereka sehari-hari melihat permukaan air rata pada wadah seperti gelas. Dari sana mereka simpulkan bahwa air akan selalu rata selebar apapun wadahnya. Ini adalah ekstrapolasi yang berlebihan.

Yang terjadi adalah sebaliknya: air melengkung yang pusat lengkungannya adalah pusat gravitasi Bumi. Tetapi pada wadah kecil dapat dilakukan pendekatan, dan air dapat dianggap praktis bersifat datar. Kelengkungan tetap ada, tetapi sangat kecil dan tidak signifikan.

Pada skala air di laut dan samudera, tentunya tak berlaku hal yang sama. Air yang benar-benar datar tidak bersifat ekuipotensial, dan tidak mungkin berada dalam posisi ekuilibrium. Air akan mengalir sampai permukaannya akan membentuk lengkungan yang berpusat di pusat gravitasi Bumi.

Permukaan air itu ekuipotensial: sama tinggi (level), tetapi tidak datar sempurna.

Referensi