Percobaan Eratosthenes: Pembuktian Bumi Bulat

Tahun 205 sebelum Masehi, ahli astronomi Eratosthenes berhasil menghitung diameter bumi dengan cara mengukur panjang bayangan matahari dari sebuah tiang di kota Alexandria. Pengukuran dilakukan saat matahari bisa menerangi sumur yang ada di kota Syene.

2222 tahun setelah percobaan Eratosthenes, penganut flat earth menyanggah percobaan Eratosthenes. Katanya percobaan ini bisa pula diaplikasikan dengan asumsi bumi datar.

Gambar diambil dari eratosthenes.eu

Dari dua gambar di atas bisa ditarik salah satu dari kedua kesimpulan ini:

  • Dengan asumsi bumi bulat dan jarak matahari sangat jauh, maka akan dapat dihitung diameter bumi (gambar kanan)
  • Dengan asumsi bumi datar, maka dapat dihitung jarak matahari ke bumi (gambar kiri)

Dengan asumsi bumi datar, penganut bumi datar menyimpulkan bahwa jarak matahari ke permukaan bumi hanyalah sekitar 3000-5000 km.

Dahulu Eratosthenes hanya menggunakan dua posisi pengambilan data: Alexandria dan Syene. Namun apabila kita mengambil data pada lebih dari dua titik, maka dari deret yang didapatkan akan terlihat bahwa yang benar adalah model bumi bulat.

Gambar diambil dari eratosthenes.eu

Pada model bumi datar perbedaan jarak akan menghasilkan panjang bayangan yang proporsional secara linear. Sedangkan pada model bumi bulat, panjang bayangan tidak bertambah secara linear.

Selain itu pada garis lintang yang tinggi (daerah sekitar kutub), akan menghasilkan bayangan yang sangat panjang. Model bumi datar tidak dapat menjelaskan hal ini.

Pada model Bumi datar, perhitungan jarak Matahari juga tidak akan menghasilkan angka yang konsisten. Bukan kebetulan angka jarak ke Matahari yang berasal dari kalangan Bumi datar juga sangat bervariasi terpaut sangat jauh, walaupun percobaan ini tidak membutuhkan tingkat presisi dan akurasi yang sangat tinggi.

Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa bumi berbentuk bulat, bukan datar.

Apabila ingin melakukan verifikasi sendiri, anda dapat menggunakan data dari Eratosthenes.eu. Situs ini mencoba mengulangi percobaan Eratosthenes, dengan peserta adik-adik pelajar SD-SMP dari seluruh dunia. Data-data pengukuran mereka sediakan, dan dapat kita gunakan untuk keperluan ini.

Referensi