Masalah Bintang Tak Terlihat Dalam Foto

Pada banyak foto yang diambil dari luar angkasa, kita tak melihat bintang. Ini bukan karena ada apa-apanya.  Objek bintang itu sangat redup. Biasanya jauh lebih redup daripada objek utama yang terlihat dalam foto. Jika kamera diset untuk mengambil objek utama yang jauh lebih terang daripada bintang, maka bintang tak akan terlihat pada foto. Hal ini berlaku dimana saja, di luar angkasa maupun di permukaan Bumi.

Penganut Bumi datar menganggap tak adanya bintang dalam foto sebagai ‘pemalsuan’. Mereka salah. Hal ini hanyalah keterbatasan kamera.

Pada ilustrasi terdapat dua buah gambar. Gambar kiri diambil saat permukaan Bumi sedang siang hari. Dan gambar kanan diambil saat permukaan Bumi sedang malam hari.

Fotografer memiliki aturan Sunny-16 yang dijadikan patokan setting kamera untuk mengambil gambar saat siang hari, yaitu ISO 100, f/16, 1/100s. Gambar kiri di ilustrasi diambil dengan ISO 200, f/10, 1/640s; atau hanya berbeda ⅓ stop dari aturan Sunny-16. Dengan setting eksposur ini, bintang tak akan terlihat dengan alasan yang sama kita tak dapat melihat bintang di siang hari.

Gambar kanan diambil dengan ISO 12800, f/1.4, 1.3s. Atau 21⅓ stop lebih besar daripada gambar kiri. 21⅓ stop artinya kamera diset untuk menangkap sekitar 2640000× lebih banyak cahaya. Dengan setting ini bintang akan terlihat. Permukaan Bumi pada gambar juga saat sedang malam hari dan memiliki kecerahan yang tak jauh berbeda daripada bintang, sehingga objek Bumi dan bintang dapat terlihat dengan baik dalam satu foto.

Jika gambar kiri diambil dengan setting seperti  gambar kanan, maka Bumi akan terlihat putih terang, dan tak lagi terlihat seperti Bumi. Sebaliknya, jika gambar kanan diambil dengan setting seperti gambar kiri, maka kamera tak dapat menangkap cukup cahaya, dan seluruh gambar akan terlihat hitam gelap.

Referensi