Geocorona

Tahun 2019, ilmuwan menemukan bahwa atmosfer Bumi terdiri dari awan hidrogen yang dinamakan geocorona, yang menjangkau Bulan dan lebih jauh lagi. Kerapatannya sangat rendah dan praktis vakum. Geocorona tidak mempengaruhi perjalanan ke luar angkasa.

Kaum Bumi datar menganggap hal ini sebuah “pengakuan”, karena pada khayalan yang mereka anut, Bulan berada “di dalam kubah.” Faktanya penemuan geocorona tidak banyak mengubah apa yang kita ketahui.

Pada jarak orbit Bulan, hanya ada 0,2 atom hidrogen per sentimeter kubik, dan hanya ada 70 atom pada setiap sentimeter kubiknya di ketinggian 60000 km di atas permukaan Bumi. Di sisi lain, pada permukaan Bumi, terdapat 2,7×10¹⁹ molekul pada setiap sentimeter kubik udara.

Penemuan ini tidak menghalangi perjalanan ke luar angkasa karena tidak banyak mempengaruhi apa yang kita ketahui. Hal ini juga tidak mendukung perjalanan ke luar angkasa karena jumlah hidrogen tersebut terlalu kecil untuk digunakan sebagai sumber energi, propelan, atau pendukung kehidupan.

Referensi