Satelit Geostasioner

Featured Video Play Icon

Sebuah satelit dapat diletakkan di ketinggian 35786 km, dan satelit akan bergerak dengan kecepatan sama dengan permukaan Bumi. Akibatnya, satelit akan konstan terhadap permukaan Bumi. Satelit komunikasi umumnya diletakkan pada orbit tersebut sehingga antena penerima di Bumi tak perlu diubah-ubah arahnya tergantung dari posisi satelit.

Kaum Bumi datar menganggap fakta satelit bergerak dan antena penerima tak perlu diubah arahnya sebagai inkonsistensi, dan ‘bukti’ bahwa satelit sebenarnya tidak ada. Faktanya, dengan menempatkan satelit di orbit geostasioner, satelit akan berada di posisi yang konstan di langit dari sudut pandang pengamat di permukaan Bumi.

Semakin rendah ketinggian orbit satelit, maka semakin tinggi kecepatan satelit yang diperlukan untuk mempertahankan orbit. Sebaliknya, semakin tinggi ketinggian orbit, maka semakin rendah kecepatan satelit yang diperlukan.

Dari hubungan tersebut, dapat dicari ketinggian orbit dimana kecepatan sudut satelit akan sama dengan kecepatan sudut permukaan Bumi. Ketinggian orbit tersebut adalah 35786 km di atas permukaan bumi.

Orbit dengan ketinggian 35786 km dinamakan orbit geostasioner. Satelit yang diletakkan di ketinggian ini akan memiliki posisi yang konstan relatif terhadap permukaan bumi. Syaratnya, satelit harus berada di atas khatulistiwa, dan bergerak searah dengan arah rotasi Bumi.

Karena posisinya konstan relatif terhadap permukaan Bumi, maka antena parabola penerima sinyal satelit hanya perlu diarahkan ke arah yang konstan, dan arahnya tak perlu diganti selama satelit masih operasional dan tidak mengalami perubahan posisi.

Karena satelit geostasioner berada di atas khatulistiwa, maka penerima di utara khatulistiwa perlu mengarahkan antena parabola ke selatan. Dan sebaliknya, penerima di selatan khatulistiwa perlu mengarahkan antena parabolanya ke utara.

Referensi