Balon Udara dan Gaya Gravitasi

Balon udara dapat terbang karena memiliki gaya apung (buoyancy) yang memiliki arah ke atas. Jika gaya apung lebih besar daripada gaya gravitasi (berat), maka balon akan bergerak naik.

Penganut Bumi datar banyak yang tidak mengerti hal ini. Bagi mereka, fakta bahwa balon bisa terbang adalah ‘bukti’ bahwa gravitasi tidak ada, dan benda bisa naik atau turun karena berat jenis. Mereka salah.

Lebih dari satu gaya dapat bekerja sekaligus pada satu objek benda. Gaya-gaya tersebut dapat memiliki arah dan besaran yang berbeda. Dari seluruh gaya-gaya tersebut dapat dicari jumlahnya (resultan), dan benda akan bergerak sesuai arah dan besaran resultannya tersebut.

Pada balon udara, setidaknya ada dua gaya yang bekerja:

  • Gaya apung. Memiliki arah ke atas, terjadi karena massa jenis udara di dalam balon lebih kecil daripada udara di sekitarnya.
  • Gaya gravitasi. Memiliki arah ke bawah, terjadi karena gaya gravitasi Bumi.

Jika gaya apung lebih besar daripada gaya gravitasi, maka balon akan bergerak naik. Sebaliknya apabila gaya gravitasi lebih besar daripada gaya apung, maka balon akan bergerak turun.

Hanya karena balon bergerak naik, tak dapat disimpulkan bahwa tak ada gaya gravitasi yang mengarah ke bawah. Bisa jadi karena ada gaya lebih besar yang mengarah naik. Dalam hal balon udara, gaya ini adalah gaya apung.

Sains dapat menjelaskan cara kerja balon udara dengan baik. Balon udara bukanlah bukti gravitasi tak ada. Kenyataannya, gravitasi itu ada.

Referensi