Arti Istilah “New World Order”

Istilah “New World Order” memiliki dua arti. Arti aslinya yang tidak berkonotasi buruk adalah periode baru dalam sejarah dimana terjadi perubahan drastis dalam politik dan keseimbangan kekuasaan. Istilah ini biasanya digunakan untuk menggambarkan periode seperti setelah Perang Dunia Pertama, Perang Dunia Kedua, dan keruntuhan komunisme.

Arti kedua dari istilah tersebut adalah yang digunakan oleh pencetus teori konspirasi. Dalam kasus ini “New World Order” adalah elit penguasa rahasia yang bersekongkol dengan tujuan menjadi pemerintah seluruh dunia yang otoriter. Arti kedua ini hanyalah sebuah teori konspirasi, yang bukan fakta sebenarnya, tetapi dipercaya oleh pendukungnya seakan-akan itu adalah kebenaran.

Seperti teori konspirasi pada umumnya, tak ada definisi tunggal dari teori konspirasi “New World Order.” Namun terdiri dari berbagai ide yang saling bertentangan yang melibatkan hal-hal seperti Freemason, Illuminati, antisemitisme, keluarga Rothschild, kiamat dunia, dan sebagainya.

Sebuah teori konspirasi membutuhkan skenario untuk “menjelaskan” mengapa para pelakunya bersekongkol. Contohnya, mustahil menjelaskan konsep Bumi datar tanpa menciptakan “penjelasan” mengapa mereka harus bersusah payah menyembunyikan “fakta” Bumi datar. Itu sebabnya kebanyakan teori konspirasi pada akhirnya akan terhubung ke teori konspirasi induk “New World Order” agar skenario teori konspirasi tersebut bisa “dijelaskan.”

Saat istilah “New World Order” muncul dimana pun, kaum pemercaya teori konspirasi akan menggunakannya sebagai “bukti” dari konspirasi tersebut. Faktanya, mereka tak menyadari bahwa istilah “New World Order” memiliki arti lain yang tidak berkonotasi negatif, dan tak ada hubungannya dengan teori konspirasi. Penggunaan istilah tersebut dalam berita, sejarah, politik dan ekonomi biasanya tak berhubungan dengan teori konspirasi.

Referensi