Kota Punta Arenas, Dunedin dan Murmansk Saat Solstis Desember

Solstis Desember adalah kejadian saat Matahari mencapai titik paling Selatan, terjadi pada sekitar tanggal 21 Desember. Saat ini, bagian Utara Bumi mengalami puncak musim dingin, dan bagian Selatan Bumi mengalami puncak musim panas.

Pada kebanyakan mazhab Bumi datar, Matahari digambarkan memiliki cahaya yang bersifat lokal, seperti lampu sorot, atau lampu senter. Fenomena solstis Desember tak dapat dijelaskan pada model Bumi datar ini.

Lanjutkan membaca “Kota Punta Arenas, Dunedin dan Murmansk Saat Solstis Desember”

Kettle Logic: Penjelasan Model Bumi Datar Yang Saling Bertentangan

Kettle logic adalah istilah untuk menjelaskan seseorang yang menggunakan beberapa alasan untuk membela sesuatu, namun alasan-alasan tersebut saling bertentangan.

Kettle logic sangat sering ditemui pada penganut Bumi datar. Jika ada fenomena alam yang tak dapat dijelaskan pada model Bumi datar, penganut Bumi datar biasanya akan membuat sebuah model eksperimen untuk menjelaskan bagaimana fenomena tersebut bisa terjadi dalam model Bumi datar.

Masalahnya? Model-model eksperimen tersebut saling bertentangan satu sama lainnya.

Lanjutkan membaca “Kettle Logic: Penjelasan Model Bumi Datar Yang Saling Bertentangan”

Efek Refraksi Atmosfer Terhadap Matahari Terbit dan Terbenam

Jika Bumi datar, maka seharusnya Matahari akan terlihat dari seluruh Bumi, dan tidak akan pernah terbenam. Untuk itu, demi menyelamatkan teori Bumi datar, diciptakanlah sebuah ad-hoc hypothesis bahwa Matahari terbenam adalah akibat dari perspektif dan refraksi.

Untuk perspektif telah kami bahas sebelumnya. Sekarang mari kita telaah betulkah refraksi dapat menyebabkan Matahari terlihat terbenam.

Lanjutkan membaca “Efek Refraksi Atmosfer Terhadap Matahari Terbit dan Terbenam”

Arah Matahari Terbit dan Terbenam

Pada kehidupan sehari-hari, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Matahari terbit di Timur dan tenggelam di Barat. Hal tersebut tak terbantahkan dan telah diverifikasi melalui pengamatan selama berabad-abad.

Tetapi model Bumi datar tak mampu mengakomodasi fakta sederhana tersebut. Dan dengan demikian, tidaklah sulit untuk menyimpulkan bahwa model Bumi datar tak mewakili fakta sesungguhnya.

Mari kita anggap kita sedang berada di Makassar. Saat kita sedang mengamati Matahari terbenam, kita tahu bahwa di belahan dunia yang lain, ada lokasi yang sedang mengalami tengah hari, dan Matahari berada di atas.

Lokasi tersebut adalah Uganda, Afrika. Dengan menggunakan yang mereka klaim sebagai ‘peta Bumi datar’, kita juga tahu Uganda arahnya adalah Barat Laut dari Makassar. Hal ini bertentangan dengan fakta observasi bahwa Matahari terbenam di Barat.

Sama halnya dengan kasus Matahari terbit. Saat Matahari terbit, lokasi yang sedang mengalami tengah hari adalah Kiribati di Lautan Pasifik. Dengan menggunakan yang diklaim sebagai ‘peta Bumi datar’, posisi Kiribati adalah di Timur Laut dari Makassar. Hal ini tidak sesuai kenyataan bahwa Matahari terbit dari Timur, bukan dari Timur Laut.

Tidaklah sulit untuk membuktikan bahwa model Bumi datar tidaklah sesuai dengan fakta-fakta sederhana yang dapat kita ketahui dari observasi sehari-hari.

Referensi

Panjang Waktu Siang dan Malam Pada Model Bumi Datar

Mayoritas model Bumi datar yang dikemukakan penganut Bumi datar menempatkan lautan Arktik pada tengah-tengah, dan benua Antartika pada pinggiran. Matahari digambarkan mengitari dunia mengikuti garis lingkar, dan cahaya matahari bersifat lokal seperti lampu senter.

Masalah: jika demikian, maka waktu siang dan waktu malam tidak bisa sama seperti hasil pengamatan di dunia nyata.

Lanjutkan membaca “Panjang Waktu Siang dan Malam Pada Model Bumi Datar”