Hoax Tikus Pada Peluncuran Roket SpaceX Falcon9

Featured Video Play Icon

Pada video peluncuran roket SpaceX Falcon9 untuk misi CRS-19, ada kaum Bumi datar melihat sesuatu yang bergerak di nosel roket tingkat kedua. Dengan kreatif, mereka menginterpretasikannya sebagai seekor “tikus,” lalu menggunakan hal tersebut untuk mendiskreditkan perjalanan ke luar angkasa dan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.

Faktanya, hal tersebut hanyalah limbah pembuangan roket yang membeku dan mengkristal. Untuk mengetahuinya, kita hanya perlu melihat apa yang terjadi setelahnya. “Tikus” tersebut akan perlahan-lahan menghilang karena menguap.

Lanjutkan membaca “Hoax Tikus Pada Peluncuran Roket SpaceX Falcon9”

Tingkatan Roket

Roket terdiri dari beberapa tingkat. Dua atau lebih roket kecil digabungkan menjadi satu roket. Tingkatan roket dinyalakan secara berurutan. Saat tingkat awal kehabisan propelan, maka akan dilepaskan untuk mengurangi beban roket.

Kaum Bumi datar melihat video roket diangkut dari laut, lalu mereka jadikan “bukti” roket tidak ke luar angkasa. Faktanya, yang mereka lihat adalah tingkat awal dari roket. Tingkatan roket berikutnya tetap melanjutkan perjalanan ke luar angkasa.

Lanjutkan membaca “Tingkatan Roket”

Konferensi Pers Apollo 11

Kaum Bumi datar mengklaim bahwa astronot Apollo 11 terlihat sedih dan tak nyaman saat konferensi pers pasca penerbangan, dan menganggapnya sebagai “bukti” adanya rasa bersalah karena telah memalsukan pendaratan di Bulan. Faktanya, konferensi pers tersebut berlangsung wajar dan bahkan penuh dengan tawa.

Oknum-oknum pencetus Bumi datar dengan sengaja memilih-milih satu foto dari video konferensi pers tersebut saat astronot terlihat serius. Mereka menggunakan foto tersebut untuk menghasut, agar kita mempercayai hoax yang mereka ciptakan bahwa pendaratan di Bulan tidak terjadi.

Lanjutkan membaca “Konferensi Pers Apollo 11”

Topik NASA dalam Argumentasi Bumi Datar dan Bumi Bulat

Manusia mengetahui Bumi itu bulat sejak abad 3 SM, jauh sebelum manusia bisa ke luar angkasa dan NASA didirikan. Untuk mempertahankan kepercayaan Bumi datar, kaum Bumi datar perlu memfitnah NASA. Namun untuk mengetahui Bumi itu bulat, sama sekali tak membutuhkan campur tangan NASA.

Lanjutkan membaca “Topik NASA dalam Argumentasi Bumi Datar dan Bumi Bulat”

Demonstrasi Sains Tim Peake di ISS dan Teori Konspirasi Green Screen

Featured Video Play Icon

Tahun 2016, astronot Tim Peake dari Inggris berada di ISS dan ditugasi untuk mendemonstrasikan beberapa percobaan fisika untuk National Space Academy. Tim mempraktikkan demonstrasi tersebut di depan latar belakang kotak-kotak yang dipersiapkan untuk keperluan tersebut.

Video Tim terlihat pada liputan kunjungan mantan presiden George H.W. Bush ke NASA Mission Control Center. Kaum Bumi datar “menemukan” video tersebut dan menjadikan video Tim tersebut sebagai “bukti” video ISS adalah hasil dari green screen. Hal tersebut hanya bersumber dari ketidaktahuan dan sifat suudzon/berburuk sangka yang mereka miliki. Video-video Tim yang dipublikasikan di situs web National Science Academy membuktikan bahwa video tersebut hanyalah video biasa, dan bukan bagian dari proses pembuatan CGI melalui green screen.

Lanjutkan membaca “Demonstrasi Sains Tim Peake di ISS dan Teori Konspirasi Green Screen”

“Siapa yang Merekam?”

Featured Video Play Icon

Menunjukkan sebuah foto atau video dari pendaratan di Bulan oleh misi Apollo, dan kemudian mengajukan pertanyaan retoris “Siapa yang merekamnya?” merupakan perilaku yang umum dilakukan kaum Bumi datar. Mereka melakukannya seakan-akan pertanyaan tersebut tidak mungkin ada jawabannya, dan hanya teori konspirasi yang dapat menjelaskannya.

Faktanya, semua pertanyaan tersebut ada jawabannya. Dan tak sulit untuk mendapatkan jawabannya.

Lanjutkan membaca ““Siapa yang Merekam?””

Kualitas Foto

Kualitas sebuah foto tergantung dari kualitas peralatan yang digunakan. Peralatan berkualitas tinggi akan memberi kita hasil yang lebih baik daripada yang berkualitas rendah.

Kaum Bumi datar gemar menggunakan kamera seperti Nikon P900 atau P1000 untuk mengambil gambar planet. Saat hasil yang mereka dapatkan tidak memiliki kualitas yang sama dengan foto objek yang sama dari NASA, mereka lalu menyimpulkan foto dari NASA tersebut adalah palsu. Faktanya, hal tersebut adalah karena peralatan yang mereka gunakan tidak memiliki kualitas sebaik NASA, begitu pun pula keterampilan dalam menggunakan peralatan tersebut.

Lanjutkan membaca “Kualitas Foto”

Wawancara Buzz Aldrin yang Dipelintir Kaum Bumi Datar

Featured Video Play Icon

Pada September 2015, Buzz Aldrin memberi wawancara di National Book Festival di Washington, DC. Kaum Bumi datar memutarbalikkan dan mengutip secara sembarangan seakan Buzz mengakui pendaratan di Bulan tidak terjadi.

Wawancara aslinya adalah selama 17 menit, dan pada saat lain Buzz Aldrin dengan jelas berkata pendaratan di Bulan benar terjadi, tanpa ada kemungkinan dapat dipelintir dan diartikan lain.

Lanjutkan membaca “Wawancara Buzz Aldrin yang Dipelintir Kaum Bumi Datar”

James Van Allen dan Sabuk Radiasi Van Allen

Pada tahun 1958, James Van Allen menemukan sabuk radiasi Van Allen. Pencetus teori konspirasi —termasuk kaum Bumi datar— menggunakannya sebagai ‘bukti’ pendaratan di Bulan dipalsukan dan tidak terjadi. Untuk menanggapi hoax tersebut, James Van Allen sendiri menulis beberapa surat demi  meluruskan tuduhan tak berdasar tersebut.

Saya menonton acara Fox TV tersebut, itu adalah sekumpulan omong kosong yang menghibur. Klaim bahwa paparan radiasi saat misi Apollo akan membawa maut kepada para astronot hanyalah salah satu dari omong kosong tersebut.”

Baik penemuan sabuk radiasi Van Allen dan pernyataan bahwa sabuk radiasi tersebut bukan penghalang perjalanan ke luar angkasa berasal dari James Van Allen. Oknum-oknum pencetus teori konspirasi tak dapat begitu saja menerima salah satu jika sesuai dengan kepercayaan, dan menolak yang satunya lagi jika bertentangan.

Lanjutkan membaca “James Van Allen dan Sabuk Radiasi Van Allen”

Perisai yang Tak Dapat Ditembus “Ala Star Trek”

Featured Video Play Icon

Tahun 2014, ilmuwan menemukan penghalang yang tak terlihat di sabuk radiasi Van Allen. Penghalang tersebut mencegah elektron ultrarelativistik yang berbahaya untuk mendekati Bumi.

Beberapa situs berita memberi julukan “perisai tak terlihat ala Star Trek.” Kaum Bumi datar merasa terlalu gembira setelah membaca judul beritanya, dan tidak membaca isi dari berita tersebut. Lalu mereka gunakan berita tersebut sebagai “bukti” adanya kubah di atas Bumi datar, dan bahwa perjalanan ke luar angkasa tidak mungkin dilakukan. Mereka salah. Perisai tersebut mencegah elektron ultrarelativistik untuk mencapai permukaan Bumi, tetapi tidak mencegah kita untuk pergi ke luar angkasa.

Lanjutkan membaca “Perisai yang Tak Dapat Ditembus “Ala Star Trek””

Teknologi Untuk Pergi ke Bulan yang ‘Dihancurkan’

Dalam sebuah wawancara, astronot NASA Donald Pettit menyebutkan bahwa mereka ingin pergi ke Bulan, tetapi tidak lagi memiliki teknologi untuk melakukan. Semua teknologi dari misi Apollo puluhan tahun yang lalu sudah hancur dan akan membutuhkan proses yang sulit untuk membuatnya kembali.

Kaum Bumi datar menginterpretasikan pernyataan tersebut sebagai dalih bahwa manusia belum pernah memiliki teknologi untuk ke luar angkasa. Faktanya, kata “teknologi” adalah polisemi. Kata tersebut memiliki dua arti yang berkaitan. Kaum Bumi datar mengartikannya sebagai satu hal, padahal yang dimaksud adalah arti kata yang lain.

Lanjutkan membaca “Teknologi Untuk Pergi ke Bulan yang ‘Dihancurkan’”

Kebingungan Mengenai Foto Sampul Album “Commodity” dari Remedy Drive

Tahun 2014, grup rock religius Remedy Drive mengeluarkan album berjudul “Commodity.” Gambar sampulnya adalah sebuah lubang di satelit Solar Max akibat terkena sampah antariksa. Foto tersebut bersumber dari NASA dan dipublikasikan pada tahun 2006.

Tahun 2018, astronot Chris Hadfield memperlihatkan foto tersebut untuk menjelaskan efek dari sampah antariksa. Kaum Bumi datar lalu menuduh Hadfield mencuri gambar tersebut dari album “Commodity,” dan menyimpulkan “NASA tak dapat dipercaya.” Kaum Bumi datar hanya mencari alasan sekecil apapun demi mendiskreditkan perjalanan ke luar angkasa. Mereka tak sadar bahwa yang pertama kali mempublikasikan foto tersebut adalah NASA, delapan tahun sebelum album “Commodity” dirilis. Lanjutkan membaca “Kebingungan Mengenai Foto Sampul Album “Commodity” dari Remedy Drive”

NASA dan Lembaga Antariksa Lainnya

Ada banyak lembaga antariksa dari banyak negara. Beberapa adalah dari negara-negara yang merupakan rival dan bahkan musuh pada satu saat dalam sejarah. Tetapi semua temuan mereka konsisten satu sama lain. Klaim yang palsu akan dapat dengan mudah diketahui.

Kaum bumi datar menuduh NASA sebagai bagian dari yang dikatakan “elit global”, yang bertujuan untuk menyebarkan “propaganda Bumi bulat” ke penduduk dunia. Tetapi ada banyak lembaga antariksa, yang saling independen dan mempekerjakaan ribuan karyawan. Temuan dari setiap lembaga antariksa tersebut mengkonfirmasi semua temuan dari NASA.

Lanjutkan membaca “NASA dan Lembaga Antariksa Lainnya”

Protes Angkasa dari ASAN yang Digunakan Kaum Bumi Datar untuk Menghasut

Tahun 2017, grup yang bernama ASAN memprotes Donald Trump dengan cara mengirimkan balon ke lapisan stratosfer membawa kamera dan pesan dengan kata-kata keras, yang dikutip dari ucapan Edgar Mitchell, astronot dari misi Apollo 14.

Oknum Bumi datar menyajikan hal tersebut seakan-akan ASAN berniat menunjukkan lengkungan Bumi untuk mengejek mereka. Dan lalu ASAN “lupa” menutupi fakta kameranya memiliki lensa fisheye. Namun faktanya, ASAN tidak pernah berniat membuat video tersebut untuk membuktikan Bumi bulat atau mengejek kaum Bumi datar.

Lanjutkan membaca “Protes Angkasa dari ASAN yang Digunakan Kaum Bumi Datar untuk Menghasut”

Foto-Foto Komposit Bumi

Ada beberapa foto Bumi dari NASA yang merupakan komposit, yaitu gabungan dari beberapa foto permukaan Bumi menjadi satu Bumi. Umumnya foto-foto tersebut diambil dari satelit ketinggian rendah agar didapatkan hasil akhir yang memiliki resolusi tinggi.

Kaum Bumi datar menemukan fakta foto-foto tersebut komposit, lalu menyatakan telah menguak “bukti terbaru” dari tindakan pengelabuan, dan hal ini mereka manfaatkan untuk menghasut kita semua. Mereka salah. Tak pernah ada yang menutupi fakta bahwa foto-foto tersebut komposit dan tak ada niat untuk mengelabui. Informasi foto-foto tersebut adalah komposit dapat diketahui dari situs web NASA, jauh sebelum klaim “penemuan” dari kaum Bumi datar.

Lanjutkan membaca “Foto-Foto Komposit Bumi”

Objek yang Diterangi Sinar Matahari dan Kenampakan Bintang

Pada umumnya, objek yang terkena sinar Matahari jauh lebih terang daripada bintang. Karena itu bintang tak terlihat pada foto yang memuat objek yang terkena sinar Matahari, kecuali jika objek tersebut dibuat overexposed, dan menjadi terlihat terlalu terang pada gambar hasilnya.

Kaum Bumi datar menjadikan tak adanya bintang di foto sebagai dalih bagi mereka untuk berprasangka buruk kepada pihak lain. Sebenarnya masalahnya ada pada diri mereka sendiri. Apabila objek utama di foto diterangi oleh Matahari, maka biasanya bintang tak akan terlihat.

Lanjutkan membaca “Objek yang Diterangi Sinar Matahari dan Kenampakan Bintang”

Foto Bumi Keseluruhan yang Asli

Foto Bumi yang menampilkan Bumi secara keseluruhan adalah foto hitam putih diambil pada tahun 1966 oleh wahana antariksa Lunar Orbiter 1. Setelah itu ada sangat banyak foto serupa yang diambil pada berbagai macam misi ke luar angkasa.

Perkembangan komputer mulai tahun 80-an membuat adanya teknik baru untuk membuat gambar-gambar tersebut. Sebuah satelit dapat dikirim untuk mengambil sangat banyak gambar-gambar permukaan Bumi dan dari gambar-gambar tersebut disusun menjadi gambar Bumi.

Kaum Bumi datar ‘menemukan’ fakta ini, lalu mereka simpulkan dari sekian banyak foto Bumi dari luar angkasa, tidak ada yang asli, semuanya adalah manipulasi atau dirangkai oleh komputer. Mereka salah. Hanya karena ada foto Bumi yang dibuat demikian, bukan berarti tak ada foto Bumi asli, menampilkan Bumi secara keseluruhan, bukan gabungan beberapa gambar, dan yang diambil dalam sekali pengambilan.

Lanjutkan membaca “Foto Bumi Keseluruhan yang Asli”

Mengamati ISS Melalui Peristiwa Transit ISS

Kaum Bumi datar menolak keberadaan satelit. Mereka salah. Untuk membuktikan satelit kita dapat mencoba mengambil gambar ISS menggunakan kamera dengan zoom tinggi saat ISS melewati di depan Matahari atau Bulan. Peristiwa ini dinamakan ISS transit.

Lanjutkan membaca “Mengamati ISS Melalui Peristiwa Transit ISS”

Di Luar Angkasa Tak Ada Oksigen, Roket Juga Membawa Oksidator Selain Bahan Bakarnya

Kebanyakan mesin berbahan bakar (combustion engine) menggunakan oksigen yang tersedia di atmosfer Bumi sebagai oksidator pembakaran. Bagi roket, masalah yang dihadapi adalah tak ada oksigen di luar angkasa. Solusinya adalah roket didesain untuk membawa oksidatornya selain bahan bakarnya, atau menggunakan bahan bakar monopropelan yang tak membutuhkan oksidator.

Kaum Bumi datar mengklaim bahwa roket tak dapat berfungsi di luar angkasa karena tak ada oksigen. Mereka salah. Hal ini hanyalah masalah teknis yang dapat kita temukan solusinya. Selain membawa bahan bakar, roket juga didesain untuk membawa oksidatornya. Atau roket menggunakan bahan bakar monopropelan yang tak membutuhkan oksidator.

Lanjutkan membaca “Di Luar Angkasa Tak Ada Oksigen, Roket Juga Membawa Oksidator Selain Bahan Bakarnya”

Bumi itu Memang Benar Bulat, Bukan Karena “NASA Bilang Begitu”

Fakta bahwa Bumi bulat sudah diketahui setidaknya sejak abad 3 SM, atau sekitar 24 abad yang lalu. Kita sudah mengetahui Bumi bulat jauh sebelum kita bisa mengirim sesuatu ke luar angkasa. Fakta tersebut diketahui dari banyak hasil observasi, bukan semata-mata dari foto dan video Bumi yang diambil dari luar angkasa; atau karena “NASA bilang begitu”.

Sebaliknya, kaum Bumi datar sering membahas NASA dan lembaga antariksa lain karena mereka memang tak punya pilihan. Jika mereka sudah menetapkan bahwa “Bumi datar”, maka mereka harus menciptakan berbagai “alasan” mengapa ada foto dan video yang diambil dari luar angkasa.

Lanjutkan membaca “Bumi itu Memang Benar Bulat, Bukan Karena “NASA Bilang Begitu””