Peta Azimuthal-Equidistant BUKAN Peta Bumi Datar

Peta azimuthal equidistant adalah proyeksi dari Bumi bulat ke bidang dua dimensi. Peta ini memiliki distorsi, seperti peta lainnya.

Kaum Bumi datar membajak bentuk dari peta azimuthal equidistant, dan mengklaimnya sebagai “peta Bumi datar.” Walau bentuknya sama, sifat keduanya berbeda. Yang mereka klaim sebagai “peta Bumi datar” ini adalah bentuk yang diperkecil dari “Bumi datar” dan diklaim tak memiliki distorsi.

Beberapa organisasi memakai peta azimuthal equidistant & kaum Bumi datar mengira hal tersebut “dukungan” kepada Bumi datar. Faktanya, itu adalah peta azimuthal equidistant, yang tak ada hubungannya dengan Bumi datar.

Lanjutkan membaca “Peta Azimuthal-Equidistant BUKAN Peta Bumi Datar”

Astrolabe

Astrolabe adalah alat yang secara historis digunakan untuk mengetahui waktu berdasarkan posisi Matahari dan bintang. Astrolabe digunakan mulai dari zaman klasik, sekitar abad 2 SM, sampai zaman penjelajahan dimana astrolabe digantikan oleh instrumen lain yang lebih akurat seperti sextant, peta bintang dan alat penghitung waktu.

Kaum Bumi datar mengklaim astrolabe berfungsi karena Bumi datar. Faktanya, astrolabe dibuat berdasarkan model Bumi bulat, dan tak mungkin berfungsi jika Bumi datar.

Lanjutkan membaca “Astrolabe”

Mengapa Sulit Menemukan MH370 Walaupun Ada Satelit

Jika ada banyak satelit menyediakan layanan navigasi dan citra Bumi, lalu mengapa sulit untuk mencari lokasi MH370 yang hilang?

Navigasi satelit (termasuk GPS) itu bersifat pasif. Satelit mengirim sinyal, yang kemudian diproses oleh penerima di MH370 untuk menentukan lokasi dirinya sendiri. Satelitnya sendiri tak menerima sinyal apapun dari MH370, dan tak dapat mengetahui lokasinya.

Pesawat penumpang memang mengirimkan lokasinya melalui pemancar ADS-B. Tapi saat penerbangan MH370, hanya ada stasiun penerima ADS-B di darat, dan belum ada penerima ADS-B berbasis satelit. Jika pesawat berada di tengah lautan, tak akan ada yang dapat menerima sinyal ADS-B dari pesawat tersebut.

Satelit citra mengorbit Bumi berkali-kali dalam sehari, dan terus menerus mengambil foto permukaan di bawahnya. Satelit ini kembali ke lokasi yang sama setelah beberapa hari, dan tak akan dapat melihat MH370, kecuali jika kebetulan.

Referensi

Penerbangan Qantas QF14: Buenos Aires – Darwin

Pada awal Oktober 2021, Qantas melakukan penerbangan repatriasi tak rutin dari Buenos Aires, Argentina, ke Darwin, Australia. Itu adalah penerbangan penumpang jarak jauh yang paling mendekati Kutub Selatan.

Jika Bumi datar, penerbangan ini harusnya melintasi Amerika Selatan, Kanada, Rusia, Jepang, dan Indonesia. Tetapi penerbangan ini melintasi Antarktika, karena Bumi berbentuk Bulat, tidak datar.

Lanjutkan membaca “Penerbangan Qantas QF14: Buenos Aires – Darwin”

Pusat dari Peta Azimuthal Equidistant

Featured Video Play Icon

Kaum Bumi datar mencontek bentuk dari peta azimuthal equidistant yang terpusat di Kutub Utara dan mengklaimnya sebagai “peta Bumi datar.” Peta azimuthal equidistant yang sesungguhnya bukanlah “peta Bumi datar,” dan tak harus berpusat di Kutub Utara.

Pada peta azimuthal equidistant, semua titik pada peta memiliki jarak yang proporsional dari titik pusat, tetapi hanya dari titik pusat. Jarak antara dua titik lainnya mengalami distorsi.

Lanjutkan membaca “Pusat dari Peta Azimuthal Equidistant”

Crowdsourcing Lokasi Pada Telepon Seluler

Selain navigasi satelit, ponsel juga dapat menggunakan data lokasi stasiun seluler dan access point WiFi hasil dari crowdsourcing. Ponsel saling bekerja sama mengumpulkan data lokasi stasiun seluler dan access point WiFi. Jika navigasi satelit tidak tersedia, maka ponsel dapat menggunakan database tersebut untuk menentukan lokasinya.

Beberapa dokumentasi menjelaskan cara ponsel yang tak memiliki fitur GPS untuk menentukan lokasinya, dan kaum Bumi datar menggunakannya sebagai “bukti” bahwa GPS tidak menggunakan satelit. Faktanya, ada beberapa jenis layanan lokasi di ponsel, bukan hanya GPS. Dan yang dijelaskan dokumentasi tersebut adalah layanan lokasi melalui crowdsourcing data lokasi stasiun seluler dan access point WiFi.

Lanjutkan membaca “Crowdsourcing Lokasi Pada Telepon Seluler”

Patung Liberty

Patung Liberty pernah digunakan sebagai mercusuar. Sinarnya dapat dilihat dari 24 mil. Seperti mercusuar lainnya, Patung Liberty juga dapat menghasilkan efek loom of the light akibat hamburan cahaya di atmosfer, yang menyebabkan cahayanya terlihat dari jarak yang lebih jauh lagi.

Kaum Bumi datar menggunakan kenampakan Patung Liberty dari 60 mil sebagai “bukti” Bumi datar. Faktanya, yang dapat terlihat adalah efek loom of the light jika cuaca cerah, tetapi bangunannya sendiri tak terlihat dari jarak tersebut. Saat ini, Patung Liberty tidak lagi berfungsi sebagai mercusuar, dan tak ada yang dapat terlihat darinya dari jarak 60 mil tersebut. Sayangnya informasi tersebut saat ini masih beredar di komunitas Bumi datar sebagai hoaks.

Lanjutkan membaca “Patung Liberty”

Pelayaran Kedua Oleh James Cook

Featured Video Play Icon

Pelayaran kedua oleh James Cook dilakukan untuk mencari benua Terra Australis yang saat itu diperkirakan berada di Lautan Pasifik Selatan. Cook menjelajahi lautan Pasifik dan Atlantik untuk melakukannya, dan membuktikan tak ada benua tersebut kecuali jika benua tersebut berada di Kutub Selatan itu sendiri, yang saat ini kita sebut Antarktika.

Beberapa sumber menyebutkan Cook berlayar sepanjang lebih dari 60000 mil pada perjalanan keduanya tersebut. Kaum Bumi datar menggunakan angka ini seakan itu adalah keliling Antarktika dan mengklaim hal tersebut sebagai “bukti” Antarktika bukan hanya sebuah benua. Faktanya, James Cook menjelajahi lautan luas dan bukan hanya berlayar mengelilingi Antarktika.

Lanjutkan membaca “Pelayaran Kedua Oleh James Cook”

Almanak Nautika / Nautical Almanac

Almanak nautika (nautical almanac) adalah publikasi yang memuat daftar posisi dari benda langit agar pelaut dapat menggunakan navigasi selestial untuk mengetahui posisinya di laut. Karena posisi bintang tidaklah konstan, maka almanak nautika perlu diperbaharui terus menerus.

Kaum Bumi datar mengklaim posisi bintang selalu sama dan hanya bergerak mengitari kutub bintang di utara. Hal tersebut mereka gunakan sebagai “bukti” Bumi datar yang diam. Faktanya, posisi bintang mengalami perubahan, dan kita dapat mengetahui riwayat perubahan posisi bintang tersebut dari almanak nautika edisi lama.

Lanjutkan membaca “Almanak Nautika / Nautical Almanac”

Sirkumnavigasi Kutub: Perjalanan Mengelilingi Bumi yang Melewati Kedua Kutub

Featured Video Play Icon

Sirkumnavigasi kutub adalah mengelilingi Bumi dengan rute yang melintasi Kutub Utara dan Kutub Selatan. Beberapa pihak telah berhasil melakukannya, dan hal tersebut hanya dapat terjadi jika Bumi bulat.

Kaum Bumi datar mengklaim belum pernah sirkumnavigasi Bumi dilakukan melintasi kedua kutub, lalu mereka gunakan sebagai “bukti” Bumi datar. Faktanya, beberapa telah berhasil melakukannya.

Lanjutkan membaca “Sirkumnavigasi Kutub: Perjalanan Mengelilingi Bumi yang Melewati Kedua Kutub”

Fenomena Magnetic Dip

Kompas magnet tak berfungsi efektif di dekat kutub Bumi akibat fenomena magnetic dip. Salah satu kutub lebih dekat dan mempengaruhi jarum kompas lebih kuat daripada kutub yang lain. Akibatnya, medan magnet akan membuat jarum kompas mengarah ke bawah.

Kaum Bumi datar mengklaim kompas tak berfungsi di Antartika, lalu mereka gunakan sebagai “bukti” Bumi datar. Faktanya, fenomena yang sama juga terjadi di dekat kutub Utara. Fenomena magnetic dip yang terjadi di seluruh permukaan Bumi hanya mungkin terjadi jika Bumi bulat.

Lanjutkan membaca “Fenomena Magnetic Dip”

Pilot Mendapatkan Pendidikan Bahwa Bumi Itu Bulat

Pilot mendapatkan pendidikan agar dapat bekerja dengan memperhitungkan bentuk Bumi yang bulat. Hal tersebut adalah bagian dari pendidikan penerbangan karena profesi pilot tergantung pada pengetahuan bahwa Bumi itu bulat.

Kaum Bumi datar mengklaim pilot diajari berdasarkan Bumi datar. Kita dapat dengan mudah membuktikan hal tersebut salah dari buku-buku yang digunakan pada pendidikan pilot.

Lanjutkan membaca “Pilot Mendapatkan Pendidikan Bahwa Bumi Itu Bulat”

Presesi Sumbu Rotasi Bumi / Axial Precession

Featured Video Play Icon

Bumi mengalami presesi sumbu rotasi. Sumbu rotasi Bumi bergeser lambat dengan siklus 25772 tahun. Akibatnya, bintang yang kita sebut sebagai bintang kutub akan selalu berganti dari satu bintang ke bintang lainnya.

Berlawanan dengan klaim dari kaum Bumi datar, akibat presesi sumbu rotasi Bumi, Polaris pernah tidak berfungsi sebagai Bintang Utara, dan tidak akan selalu menjadi Bintang Utara. Dalam 20 abad ke depan, Gamma Cephei akan menjadi Bintang Utara.

Lanjutkan membaca “Presesi Sumbu Rotasi Bumi / Axial Precession”

Kompas Matahari dan Penerbangan Richard E. Byrd Menuju Kutub Utara

Tahun 1926, Richard E. Byrd melakukan penerbangan menuju Kutub Utara dan menggunakan kompas Matahari untuk navigasi. Kompas magnet tak akan efektif di dekat kutub Bumi karena kompas akan menunjuk ke kutub magnet, bukan kutub geografis, dan jarum kompas akan mengarah ke bawah akibat fenomena magnetic dip.

Kaum Bumi datar terlalu fokus kepada cerita kompas Richard E. Byrd tidak berfungsi di Antartika dan berasumsi hal tersebut hanya terjadi di Antartika. Mereka lalu menggunakannya sebagai “bukti” Bumi datar. Mereka tak menyadari bahwa hal yang sama juga terjadi di dekat Kutub Utara, dan orang yang sama, Richard E. Byrd, juga mengalami hal tersebut.

Lanjutkan membaca “Kompas Matahari dan Penerbangan Richard E. Byrd Menuju Kutub Utara”

Bintang Selatan

Featured Video Play Icon

Bintang Utara Polaris digunakan untuk mencari posisi kutub astronomi Utara karena posisinya yang sangat dekat. Tetapi tak ada Bintang Selatan yang terang yang berada di dekat kutub astronomi Selatan. Kita perlu menggunakan bintang-bintang di sekelilingnya.

Kaum Bumi datar menggunakan tak adanya Bintang Selatan yang seterang Polaris di utara sebagai “bukti” tidak ada kutub astronomi selatan, yang mustahil seandainya Bumi datar. Faktanya, keberadaan kutub astronomi selatan mudah didemonstrasikan, hanya saja tidak ada bintang terang yang dekat dengannya.

Lanjutkan membaca “Bintang Selatan”

Radar Laut

Radar laut hanya dapat mendeteksi objek di atas horizon. Jarak deteksi dari radar laut terbatas oleh lengkungan Bumi.

Beberapa produk radar laut dipasarkan berdasarkan jarak maksimum, yang jauh melampaui jarak ke horizon. Kaum Bumi datar menggunakan fakta ini untuk menyanggah adanya lengkungan Bumi. Faktanya, jarak yang diberikan tersebut adalah jarak sinyal radar, dan jarak efektifnya tetap terbatas oleh lengkungan Bumi.

Walaupun radar laut dengan jarak maksimum 50 nm tidak akan dapat mendeteksi kapal pada jarak tersebut, radar tersebut tetap berguna untuk mendeteksi bagian tinggi dari daratan.

Lanjutkan membaca “Radar Laut”

Lalu Lintas Terkini di Google Maps dan Kemacetan Palsu oleh Simon Weckert

Fitur lalu lintas terkini di Google Maps bekerja melalui crowdsourcing. Lalu lintas jalan raya diketahui dengan cara merangkum informasi yang dikirim oleh ponsel dari banyak pengguna.

Pada bulan Februari 2020, seniman Simon Weckert berhasil mengelabui sistem Google Maps untuk memalsukan kemacetan. Dia melakukannya dengan menarik sekeranjang ponsel aktif dan berjalan di tengah jalan. Sistem Google Maps mengira ada banyak mobil yang bergerak lambat di jalan tersebut dan membuat kesimpulan salah bahwa di jalan tersebut sedang terjadi kemacetan. Hasilnya, selama Simon melakukan operasi tersebut, jalan yang kosong terlihat merah pekat di Google Maps, seakan-akan ada kemacetan di jalan tersebut.

Kaum Bumi datar mengklaim hal tersebut membuktikan satelit tidak ada; kemungkinan akibat sebelumnya mereka tidak paham cara kerjanya dan mengira kemacetan diketahui langsung melalui foto satelit. Faktanya, sistem navigasi satelit, seperti GPS, juga terlibat di sistem crowdsourcing ini.

Lanjutkan membaca “Lalu Lintas Terkini di Google Maps dan Kemacetan Palsu oleh Simon Weckert”

Peta Udara Tahun 1943/1945 (“Air Map of the World”)

Kaum Bumi datar menemukan sebuah peta penerbangan pada tahun 1943 dengan judul “Air Map of the World.” Karena bentuknya sama dengan “peta Bumi datar” yang fiktif, mereka lalu keliru menyimpulkannya sebagai “peta Bumi datar.” Faktanya, peta tersebut adalah peta dengan proyeksi Azimuthal Equidistant yang memiliki distorsi, hanya representasi bentuk Bumi bulat pada bidang datar, dan tidak menggambarkan bentuk Bumi yang sesungguhnya.

Fakta tersebut sebenarnya telah dijelaskan dengan sangat panjang lebar pada peta itu sendiri pada keterangan-keterangan yang diletakkan di setiap pojok peta. Sayangnya, peta tersebut beredar di kalangan komunitas korban-korban Bumi datar dengan resolusi yang rendah, sehingga penjelasan yang seharusnya dapat meluruskan hoax tersebut menjadi tidak dapat terbaca.

Lanjutkan membaca “Peta Udara Tahun 1943/1945 (“Air Map of the World”)”

Mercusuar dan “Loom of the Light”

Mercusuar dilengkapi dengan lampu sorot yang terang. Saat gelap malam, walaupun seluruh bangunan mercusuar tertutup lengkungan Bumi, fenomena loom of the light menyebabkan cahayanya tetap dapat terlihat. Hal ini mirip dengan bagaimana kita dapat melihat rambatan dari sinar laser hijau walaupun tak dapat melihat pemancar lasernya itu sendiri.

Kaum Bumi gemar menunjukkan kasus terlihatnya cahaya mercusuar walau seharusnya seluruh bangunan mercusuar sudah tertutup lengkungan Bumi. Mereka mengklaim hal tersebut ‘bukti’ Bumi datar. Mereka salah. Karena fenomena loom of the light, kita dapat melihat cahaya yang dipancarkan mercusuar walaupun bangunan mercusuarnya sendiri tertutup lengkungan Bumi.

Lanjutkan membaca “Mercusuar dan “Loom of the Light””

Sudut Ketinggian Polaris Dilihat dari Lokasi yang Berbeda di Bumi

Sudut ketinggian bintang Polaris yang terlihat seorang pengamat praktis sama dengan derajat lintang pengamat tersebut. Fenomena ini berlaku dimana pun di Bumi jika Polaris dapat terlihat.

Jika kita menarik garis berdasarkan sudut ketinggian Polaris pada posisi-posisi lintang yang berbeda di model Bumi datar, garis tersebut tidak akan mengarah ke Polaris secara konsisten. Hal ini disebabkan Bumi itu bulat, dan model Bumi datar tak sesuai dengan fakta yang sesungguhnya.

Lanjutkan membaca “Sudut Ketinggian Polaris Dilihat dari Lokasi yang Berbeda di Bumi”