Kota Punta Arenas, Dunedin dan Murmansk Saat Solstis Desember

Solstis Desember adalah kejadian saat Matahari mencapai titik paling Selatan, terjadi pada sekitar tanggal 21 Desember. Saat ini, bagian Utara Bumi mengalami puncak musim dingin, dan bagian Selatan Bumi mengalami puncak musim panas.

Pada kebanyakan mazhab Bumi datar, Matahari digambarkan memiliki cahaya yang bersifat lokal, seperti lampu sorot, atau lampu senter. Fenomena solstis Desember tak dapat dijelaskan pada model Bumi datar ini.

Lanjutkan membaca “Kota Punta Arenas, Dunedin dan Murmansk Saat Solstis Desember”

Iridium Flare

Iridium adalah konstelasi satelit berjumlah 66 satelit yang berfungsi untuk komunikasi telepon satelit. Satelit Iridium generasi pertama memiliki tiga buah antena berukuran besar yang mengkilap seperti cermin. Karena sangat mengkilap, satelit Iridium akan memantulkan cahaya Matahari ke permukaan Bumi pada saat tertentu di lokasi tertentu. Hasilnya akan terlihat sangat terang dari permukaan Bumi selama beberapa detik. Fenomena ini dinamakan Iridium flare.

Sebagian besar penganut Bumi datar tak mengakui keberadaan satelit. Mereka salah. Iridium flare adalah kesempatan yang mudah dilakukan untuk membuktikan keberadaan satelit, paling tidak sampai akhir 2018, dimana satelit Iridium generasi pertama akan digantikan dengan satelit baru yang tidak mengkilap.

Lanjutkan membaca “Iridium Flare”

Waterpas Memperlihatkan Adanya Penurunan Horizon dan Membuktikan Lengkungan Bumi

Karena Bumi bulat, maka horizon tak sejajar dengan pandangan lurus ke depan (eye-level atau astronomical horizon). Horizon akan terlihat menurun. Dan semakin tinggi posisi pengamat, semakin besar sudut penurunannya. Fenomena ini disebut horizon dip, dip of the horizon, atau penurunan horizon.

Penganut Bumi datar sering mengklaim tak ada penurunan horizon, dan karena itu menurut mereka Bumi datar. Selain itu mereka kerap kali memberikan contoh fenomena air di waterpas membuktikan Bumi datar. Ternyata sebaliknya, waterpas memperlihatkan adanya penurunan horizon, dan dengan demikian membuktikan adanya kelengkungan Bumi.

Lanjutkan membaca “Waterpas Memperlihatkan Adanya Penurunan Horizon dan Membuktikan Lengkungan Bumi”

Arah Matahari Terbit dan Terbenam

Pada kehidupan sehari-hari, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Matahari terbit di Timur dan tenggelam di Barat. Hal tersebut tak terbantahkan dan telah diverifikasi melalui pengamatan selama berabad-abad.

Tetapi model Bumi datar tak mampu mengakomodasi fakta sederhana tersebut. Dan dengan demikian, tidaklah sulit untuk menyimpulkan bahwa model Bumi datar tak mewakili fakta sesungguhnya.

Mari kita anggap kita sedang berada di Makassar. Saat kita sedang mengamati Matahari terbenam, kita tahu bahwa di belahan dunia yang lain, ada lokasi yang sedang mengalami tengah hari, dan Matahari berada di atas.

Lokasi tersebut adalah Uganda, Afrika. Dengan menggunakan yang mereka klaim sebagai ‘peta Bumi datar’, kita juga tahu Uganda arahnya adalah Barat Laut dari Makassar. Hal ini bertentangan dengan fakta observasi bahwa Matahari terbenam di Barat.

Sama halnya dengan kasus Matahari terbit. Saat Matahari terbit, lokasi yang sedang mengalami tengah hari adalah Kiribati di Lautan Pasifik. Dengan menggunakan yang diklaim sebagai ‘peta Bumi datar’, posisi Kiribati adalah di Timur Laut dari Makassar. Hal ini tidak sesuai kenyataan bahwa Matahari terbit dari Timur, bukan dari Timur Laut.

Tidaklah sulit untuk membuktikan bahwa model Bumi datar tidaklah sesuai dengan fakta-fakta sederhana yang dapat kita ketahui dari observasi sehari-hari.

Referensi

Percobaan Eratosthenes: Pembuktian Bumi Bulat

Tahun 205 sebelum Masehi, ahli astronomi Eratosthenes berhasil menghitung diameter bumi dengan cara mengukur panjang bayangan matahari dari sebuah tiang di kota Alexandria. Pengukuran dilakukan saat matahari bisa menerangi sumur yang ada di kota Syene.

2222 tahun setelah percobaan Eratosthenes, penganut flat earth menyanggah percobaan Eratosthenes. Katanya percobaan ini bisa pula diaplikasikan dengan asumsi bumi datar.

Lanjutkan membaca “Percobaan Eratosthenes: Pembuktian Bumi Bulat”

Panjang Waktu Siang dan Malam Pada Model Bumi Datar

Mayoritas model Bumi datar yang dikemukakan penganut Bumi datar menempatkan lautan Arktik pada tengah-tengah, dan benua Antartika pada pinggiran. Matahari digambarkan mengitari dunia mengikuti garis lingkar, dan cahaya matahari bersifat lokal seperti lampu senter.

Masalah: jika demikian, maka waktu siang dan waktu malam tidak bisa sama seperti hasil pengamatan di dunia nyata.

Lanjutkan membaca “Panjang Waktu Siang dan Malam Pada Model Bumi Datar”

Midnight Sun di Wilayah Kutub Utara & Selatan Membuktikan Bumi Bulat

Featured Video Play Icon

Midnight Sun adalah fenomena matahari yang bersinar saat tengah malam. Saat terjadi midnight sun, matahari tidak terbenam. Midnight sun terjadi di kedua kutub Bumi pada sekitar puncak musim panas, yaitu tanggal 21 Juni di kutub utara, dan 22 Desember di kutub selatan.

Lanjutkan membaca “Midnight Sun di Wilayah Kutub Utara & Selatan Membuktikan Bumi Bulat”

Dip of the Horizon / Penurunan Horizon

Ada dua jenis horizon:

  • Astronomical horizon. Yaitu horizon pada ‘eye-level’.
  • True horizon. Yaitu garis yang membatasi Bumi dan langit. Lebih dikenal dengan nama ‘horizon’ saja.

Karena Bumi bulat, true horizon berada di bawah astronomical horizon, dan semakin tinggi posisi pengamat, semakin besar sudut yang dibentuk kedua horizon tersebut.

Penganut Bumi datar mengklaim tak ada penurunan horizon. Mereka salah. Penurunan horizon adalah fakta yang tak sulit diamati.

Lanjutkan membaca “Dip of the Horizon / Penurunan Horizon”