Memprediksi Kenampakan Satelit

Parameter orbit satelit (data TLE) tersedia bebas & dapat kita gunakan untuk memprediksi kenampakan satelit. Berikut adalah contoh script Python sangat sederhana untuk memprediksi kenampakan ISS untuk beberapa minggu ke depan.

Kaum Bumi datar menciptakan berbagai “penjelasan” tentang kenampakan satelit. Dengan mempelajari parameter orbit satelit & memakainya untuk memprediksi kenampakan satelit, kita tahu klaim kaum Bumi datar hanya omong kosong belaka.

Lanjutkan membaca “Memprediksi Kenampakan Satelit”

Satelit-Satelit Galileo: Bukti Benda Mengorbit Benda Lain

Featured Video Play Icon

Jupiter memiliki empat satelit (Io, Europa, Ganymede, dan Callisto) yang mudah diamati dengan binokular/teleskop. Ini adalah objek pertama yang diketahui mengorbit benda lain, membuktikan objek bisa mengorbit planet selain Bumi.

Kaum Bumi datar menuntut bukti benda mengorbit benda lain. Mereka hanya perlu menggunakan teleskop untuk mengamati Jupiter. Bulannya memiliki periode orbit singkat (1,8-17 hari), dan tak sulit untuk mengamati gerak mengorbitnya.

Lanjutkan membaca “Satelit-Satelit Galileo: Bukti Benda Mengorbit Benda Lain”

Overlay Pada Sistem Informasi Geografis (GIS)

Pada sistem informasi geografis (GIS), overlay adalah operasi yang menggabungkan beberapa layer data geografis —seperti peta, foto satelit, batas negara, dsb— menjadi sebuah citra.

Beberapa foto satelit saat malam hari memperlihatkan batas negara dan batas pantai. Kaum Bumi datar menggunakan hal tersebut sebagai “bukti” foto tersebut palsu. Mereka mengklaim tak ada lampu di sepanjang batas negara, dan seharusnya tak terlihat. Faktanya, batas negara tersebut merupakan overlay di atas foto satelit, dan memang bukan bagian foto satelit aslinya.

Lanjutkan membaca “Overlay Pada Sistem Informasi Geografis (GIS)”

Satelit Pada Foto Bumi

Ukuran satelit adalah mulai dari sebesar ponsel sampai sebesar lapangan bola. Yang terbesar berukuran 109 m, jauh lebih kecil jika dibandingkan Bumi yang berdiameter 12742 km.

Satelit tak terlihat pada foto Bumi, dan kaum Bumi datar menganggapnya “bukti” kebohongan. Faktanya, satelit jauh lebih kecil daripada Bumi. Satelit tidak terlihat pada foto Bumi sebagaimana semut tak terlihat pada foto lapangan.

Lanjutkan membaca “Satelit Pada Foto Bumi”

App Pelacak Satelit dan Data Two-Line Element Set (TLE)

Orbit dari satelit yang mengorbit Bumi seringkali dideskripsikan dengan data two-line element set (TLE). Dari data TLE satelit tertentu, kita dapat menghitung posisinya pada waktu tertentu, dan akan akurat apabila tidak terpaut terlalu lama dari epoch-nya.

Kaum Bumi datar menemukan bahwa mengganti waktu perangkat akan mengubah posisi satelit pada app pelacak satelit, lalu mereka gunakan sebagai “bukti kebohongan”. Faktanya, app tersebut bekerja dengan cara mengunduh data TLE secara periodik, lalu menggunakannya untuk menghitung posisi satelit di app itu sendiri. Akibatnya, fungsi app tersebut tergantung dari ketepatan waktu dari perangkat.

App tidak bekerja dengan cara menerima data telemetri dari satelit, seperti yang barangkali dibayangkan oleh kaum Bumi datar tersebut.

Lanjutkan membaca “App Pelacak Satelit dan Data Two-Line Element Set (TLE)”

Satelit SpaceX StarLink dan Foto Balon Multiple Exposure

Untuk memantau lubang ozon, setiap minggu, NOAA meluncurkan balon pada beberapa lokasi. Ilmuwan yang meluncurkan balon tersebut sering membuat foto peluncuran yang diambil dengan metode multiple exposure. Pada foto hasilnya, satu balon akan muncul berkali-kali.

Kaum Bumi datar menemukan foto “balon berjajar” tersebut, lalu mereka gunakan untuk “menjelaskan” kenampakan satelit SpaceX StarLink yang berjajar di langit. Faktanya, foto-foto tersebut adalah foto multiple exposure. Hanya ada satu balon yang diluncurkan, tetapi difoto berkali-kali, lalu semua hasilnya digabungkan ke dalam satu foto.

Lanjutkan membaca “Satelit SpaceX StarLink dan Foto Balon Multiple Exposure”

Mengapa Satelit Dapat Mengorbit

Gravitasi menarik benda ke Bumi. Tapi satelit tetap berada di luar angkasa karena mengorbit, atau dengan kata lain bergerak dengan kecepatan & arah yang tepat untuk mengimbangi gravitasi Bumi.

Kaum Bumi datar mengklaim satelit harusnya jatuh ke Bumi jika ada gravitasi. Faktanya, kita tak hanya meluncurkan satelit ke luar angkasa, tapi juga memberikan arah & kecepatan yang tepat sehingga tak jatuh ke Bumi atau terus menjauh.

Lanjutkan membaca “Mengapa Satelit Dapat Mengorbit”

Google Street View

Kaum Bumi datar menemui kendaraan “misterius” lalu lalang dengan logo Google yang dilengkapi alat yang aneh. Kemudian mereka jadikan “bukti” Google Maps tak menggunakan satelit untuk mendapatkan citranya. Faktanya, kendaraan tersebut mengambil citra untuk Google Street View. Mustahil kendaraan yang ada di darat mengambil foto udara yang digunakan Google Maps.

Lanjutkan membaca “Google Street View”

Backhaul Jaringan Seluler

Pada komunikasi seluler, backhaul adalah koneksi antara stasiun penerima & jaringan inti. Metode komunikasinya bisa apa saja, termasuk kabel, serat optik, microwave, & satelit.

Ponsel berkomunikasi dengan stasiun penerima, dan kaum Bumi datar menjadikannya “bukti” satelit tidak ada. Faktanya, beberapa perusahaan seluler memakai satelit sebagai backhaul, terutama untuk stasiun penerima di daerah terpencil.

Lanjutkan membaca “Backhaul Jaringan Seluler”

Gaya Hambat

Gaya hambat adalah gaya yang arahnya berlawanan dengan gerak benda relatif terhadap fluida di sekelilingnya. Besar gaya hambat berbanding lurus dengan kerapatan fluida tersebut.

Kaum Bumi datar mengklaim karena satelit tidak aerodinamis, maka tak mungkin bisa lebih cepat daripada pesawat. Faktanya, kerapatan udara pada ketinggian satelit kecil, tak menghasilkan gaya hambat besar; maka satelit tak perlu bentuk aerodinamis.

Lanjutkan membaca “Gaya Hambat”

Mengapa Sulit Menemukan MH370 Walaupun Ada Satelit

Jika ada banyak satelit menyediakan layanan navigasi dan citra Bumi, lalu mengapa sulit untuk mencari lokasi MH370 yang hilang?

Navigasi satelit (termasuk GPS) itu bersifat pasif. Satelit mengirim sinyal, yang kemudian diproses oleh penerima di MH370 untuk menentukan lokasi dirinya sendiri. Satelitnya sendiri tak menerima sinyal apapun dari MH370, dan tak dapat mengetahui lokasinya.

Pesawat penumpang memang mengirimkan lokasinya melalui pemancar ADS-B. Tapi saat penerbangan MH370, hanya ada stasiun penerima ADS-B di darat, dan belum ada penerima ADS-B berbasis satelit. Jika pesawat berada di tengah lautan, tak akan ada yang dapat menerima sinyal ADS-B dari pesawat tersebut.

Satelit citra mengorbit Bumi berkali-kali dalam sehari, dan terus menerus mengambil foto permukaan di bawahnya. Satelit ini kembali ke lokasi yang sama setelah beberapa hari, dan tak akan dapat melihat MH370, kecuali jika kebetulan.

Referensi

Mengamati Satelit

Kita dapat mengamati satelit dengan mata telanjang dan akan terlihat seperti bintang yang bergerak cepat. Syaratnya: satelitnya cukup besar dan/atau cukup dekat, langit cukup gelap, dan satelitnya diterangi sinar Matahari. Karena itu, waktu terbaik untuk mengamati satelit adalah beberapa jam sebelum Matahari terbit atau beberapa jam setelah Matahari terbenam.

Kaum Bumi datar mengklaim tak mungkin melihat satelit, membuktikan satelit tak ada. Faktanya kita dapat mengamati satelit bahkan dengan mata telanjang. App dan situs web seperti heavens-above.com memberi informasi waktu yang tepat untuk mengamati satelit.

Lanjutkan membaca “Mengamati Satelit”

Jaringan Telepon Seluler vs Komunikasi Satelit

Jaringan telepon seluler terdiri dari banyak sel. Masing-masing dilayani pemancar yang bekerja pada frekuensi tertentu. Sel tetangga diberikan frekuensi yang berbeda. Sedangkan sel non-tetangga akan bisa menggunakan frekuensi yang sama tanpa interferensi.

Kaum Bumi datar gemar menunjukkan bahwa satu satelit dapat menjangkau seluruh negara, tetapi operator justru repot-repot harus memasang tower dimana-mana. Hal ini mereka jadikan “bukti” satelit tidak ada. Faktanya, jaringan telepon seluler memiliki kelebihan yang tidak dimiliki satelit tunggal.

Lanjutkan membaca “Jaringan Telepon Seluler vs Komunikasi Satelit”

Gerhana Satelit atau Sun Outage

Gerhana satelit (sun outage) adalah gangguan sinyal satelit geostasioner yang terjadi karena Matahari berada tepat di belakang satelit yang berkomunikasi dengan penerima di Bumi. Gerhana satelit terjadi sekitar ekuinoks Maret dan ekuinoks September.

Kaum Bumi datar gagal memahami mengapa jadwal sun outage berbeda untuk satelit berbeda dan lokasi penerima yang berbeda; lalu mereka gunakan untuk mendiskreditkan hal tersebut. Faktanya tak sulit untuk menjelaskan geometri terjadinya sun outage, dan konsisten dengan ekspektasi.

Lanjutkan membaca “Gerhana Satelit atau Sun Outage”

Orbit Satelit DSCOVR

Satelit DSCOVR mengorbit titik Lagrange L1 di antara Matahari dan Bumi. Kita dapat mengatakan satelit DSCOVR berada di antara Matahari dan Bumi, tetapi tidak tepat berada di antara keduanya.

Kaum Bumi datar menemukan foto dari DSCOVR saat Bulan terlihat di depan Bumi, dan saat bayangan gerhana terlihat di permukaan Bumi. Lalu mereka mengklaim foto-foto tersebut mustahil diambil jika DSCOVR berada di antara Matahari dan Bumi. Faktanya, DSCOVR tidak tepat berada di antara Matahari dan Bumi, tetapi mengorbit titik di antara keduanya.

Lanjutkan membaca “Orbit Satelit DSCOVR”

Kerangka Acuan

Kerangka acuan adalah sebuah sistem koordinat dan titik acuan sistem koordinat tersebut diletakkan. Kecepatan atau laju adalah relatif terhadap sebuah kerangka acuan. Dua buah kecepatan bisa saja relatif terhadap dua buah kerangka acuan yang berbeda, dan tak dapat dibandingkan secara langsung.

Kaum Bumi datar sering membandingkan dua buah besaran kecepatan seperti pesawat yang bergerak dengan kecepatan 900 km/jam dan permukaan Bumi dekat khatulistiwa yang bergerak 1674 km/jam. Mereka akan menyimpulkan pesawat seharusnya tak dapat mengejar permukaan Bumi dan tak akan dapat mendarat jika Bumi berotasi. Mereka salah. Kedua kecepatan tersebut relatif terhadap kerangka acuan yang berbeda, dan tak dapat dibandingkan langsung.

Lanjutkan membaca “Kerangka Acuan”

Transit Bulan Yang Diambil Kamera EPIC di Satelit DSCOVR

Featured Video Play Icon

DSCOVR adalah wahana antariksa yang berada di titik Lagrangian L1 di antara Bumi dan Matahari. Wahana ini membawa kamera EPIC yang terus menerus mengambil citra Bumi dalam 10 panjang gelombang, mulai dari 317 nm sampai 780 nm secara bergiliran.

Kaum Bumi datar keliru menggunakan warna di pinggiran citra Bulan sebagai bukti bahwa foto EPIC tersebut palsu. Faktanya, foto yang diambil EPIC adalah gabungan dari tiga foto berwarna hijau, merah, dan biru, yang diambil secara berurutan dalam rentang waktu satu menit. Dalam waktu satu menit tersebut, Bulan sudah sedikit bergeser, akibatnya citra Bulan tidak lagi selaras pada ketiga foto tersebut. Hal ini yang menyebabkan ketidaksempurnaan setelah ketiga komponen warna digabungkan ke dalam satu foto.

Lanjutkan membaca “Transit Bulan Yang Diambil Kamera EPIC di Satelit DSCOVR”

Cara Kerja Mesin Roket Dalam Ruang Hampa

Featured Video Play Icon

Mesin roket menghasilkan gaya dorong dengan cara melepaskan massa ke arah belakang dengan kecepatan tinggi sesuai dengan hukum ketiga Newton, sama seperti menyalakan alat pemadam api akan membuat kita terdorong ke arah belakang.

Kaum Bumi datar mengklaim mesin roket tak dapat bekerja karena luar angkasa vakum, dan tak ada udara untuk mendorong. Faktanya, kita tetap dapat menghasilkan gaya dorong dalam vakum dengan cara melepaskan massa —yang kita sebut dengan propelan— dengan kecepatan tinggi ke arah berlawanan dengan arah yang kita inginkan.

Lanjutkan membaca “Cara Kerja Mesin Roket Dalam Ruang Hampa”

Bola Meriam Newton

Featured Video Play Icon

Bola meriam Newton adalah pemikiran Isaac Newton untuk menjelaskan prinsip kerja gerak mengorbit. Hal tersebut merupakan penjelasan pertama mengenai gerak mengorbit, dan yang paling mudah untuk dipahami.

Newton menggambarkan meriam di puncak gunung yang sangat tinggi sehingga gesekan udara tidak lagi mempengaruhi gerak benda. Setiap kali meriam menembak, daya tembak meriam ditambah sehingga bola meriam akan jatuh lebih jauh setelah ditembakkan. Pada suatu saat, daya tembak meriam menjadi cukup besar sehingga bola meriam tidak akan menabrak permukaan Bumi, tetapi jauh menuju Bumi secepat lengkungan Bumi menjauhinya.

Lanjutkan membaca “Bola Meriam Newton”

Penggunaan Animasi Untuk Menggambarkan Misi Luar Angkasa

Banyak misi luar angkasa yang menggunakan animasi untuk visualisasi kondisi misi, karena tidak mungkin untuk merekam video asli dari misi tersebut. Wahana antariksa terus menerus mengirimkan data telemetri mengenai kondisi misi, yang digunakan untuk membuat animasi untuk menggambarkan situasi misi saat itu.

Kaum Bumi datar menuduh bahwa penggunaan animasi adalah “bukti” misi angkasa dipalsukan. Faktanya, animasi tersebut dibuat berdasarkan data yang menggambarkan situasi sesungguhnya karena tidak mungkin mengirim wahana antariksa lain hanya untuk merekam video dari misi tersebut. Selain itu, pada kasus misi antariksa yang videonya tersedia, tetaplah sangat sulit bagi kaum Bumi datar untuk menerima kenyataan. Jadi masalahnya bukan pada apakah ada video asli atau tidak, melainkan pada kaum Bumi datar itu sendiri.