Pelayaran Kedua Oleh James Cook

Featured Video Play Icon

Pelayaran kedua oleh James Cook dilakukan untuk mencari benua Terra Australis yang saat itu diperkirakan berada di Lautan Pasifik Selatan. Cook menjelajahi lautan Pasifik dan Atlantik untuk melakukannya, dan membuktikan tak ada benua tersebut kecuali jika benua tersebut berada di Kutub Selatan itu sendiri, yang saat ini kita sebut Antarktika.

Beberapa sumber menyebutkan Cook berlayar sepanjang lebih dari 60000 mil pada perjalanan keduanya tersebut. Kaum Bumi datar menggunakan angka ini seakan itu adalah keliling Antarktika dan mengklaim hal tersebut sebagai “bukti” Antarktika bukan hanya sebuah benua. Faktanya, James Cook menjelajahi lautan luas dan bukan hanya berlayar mengelilingi Antarktika.

Lanjutkan membaca “Pelayaran Kedua Oleh James Cook”

“Apa Itu Gravitasi”

Pada sebuah episode StarTalk, Neil deGrasse Tyson mendapat pertanyaan “apa itu gravitasi?” dan dengan bergurau menjawab “kita tidak tahu” sebelum kemudian menjelaskannya. Kaum Bumi datar mengutipnya di luar konteks untuk mendiskreditkan sains, dan mengabaikan penjelasan Neil setelah itu.

Faktanya, Neil sebenarnya sudah memberikan jawaban yang lengkap untuk pertanyaan “apa itu gravitasi?” namun kaum Bumi datar hanya mengutip bagian “kita tidak tahu” dan mengabaikan bagian lainnya.

Lanjutkan membaca ““Apa Itu Gravitasi””

“Stuff is Flat”: Pernyataan Neil deGrasse Tyson yang Keliru Mengenai Pengamatan Lengkungan Bumi

Neil deGrasse Tyson pernah keliru mengatakan bahwa tak mungkin untuk melihat lengkungan Bumi pada ketinggian lompat yang dilakukan Felix Baumgartner. Faktanya, kita seharusnya bisa melihatnya.

Kaum Bumi datar mengira kita percaya ucapan Neil tanpa mampu mengkritisinya dan mereka gunakan pernyataan Neil yang keliru tersebut untuk menolak pengamatan lengkungan Bumi. Namun kita tak memiliki masalah untuk mengatakan bahwa Nail salah. Salah itu wajar asal kita mau merevisi pendapat kita jika ada informasi baru dan kami yakin Neil juga akan melakukannya.

Lanjutkan membaca ““Stuff is Flat”: Pernyataan Neil deGrasse Tyson yang Keliru Mengenai Pengamatan Lengkungan Bumi”

Mirosław Hermaszewski

Featured Video Play Icon

Jenderal Mirosław Hermaszewski adalah mantan kosmonot Polandia. Wawancara beliau pada tahun 2019 dikutip di luar konteks oleh kaum Bumi datar, seakan beliau mengakui Bumi datar.

Dalam wawancara tersebut, beliau mendapat beberapa pertanyaan yang konyol, dan beliau menjawabnya dengan jawaban yang sama konyolnya dengan nada bercanda, termasuk pada bagian akhir wawancara saat beliau ditanya apakah Bumi datar. Beliau terkejut dengan pertanyaan tersebut, tetapi kemudian melayaninya dengan bergurau “ya, Bumi datar” untuk mengakhiri wawancara dengan kocak.

Sayangnya, seperti banyak kasus lain, kaum Bumi datar tak mampu menyadari bahwa mereka sedang menjadi bahan olokan di wawancara tersebut, dan menganggap serius pernyataan Jenderal. Bagian akhir dari wawancara tersebut sering kita lihat di komunitas Bumi datar sebagai hoax seakan itu adalah “pengakuan” Bumi itu datar oleh Jenderal.

Lanjutkan membaca “Mirosław Hermaszewski”

Richard Garriott & Trik Sulap “Pocket of Gravity”

Featured Video Play Icon

Richard Garriott adalah pengembang video game dan pengusaha yang juga memiliki hobi sulap. Pada Oktober 2008, dia terbang ke ISS dengan menggunakan roket Soyuz sebagai astronot privat. Selama waktunya di ISS, dia melakukan beberapa trik sulap.

Salah satu trik sulapnya adalah menggunakan palu yang melayang, dan kartu yang terlihat seperti seakan-akan ditarik oleh gravitasi. Kaum Bumi datar tak menyadari hal itu hanyalah trik sulap, dan keliru berasumsi bahwa benda juga jatuh di ISS, terlepas dari adanya objek lain di video tersebut yang melayang.

Lanjutkan membaca “Richard Garriott & Trik Sulap “Pocket of Gravity””

Metode Al-Biruni Untuk Mengukur Jari-Jari Bumi

Pada abad 11, Al-Biruni berhasil menghitung jari-jari Bumi dengan cara mengukur penurunan horizon dari puncak sebuah gunung.

Pada abad 21, kita semua dapat dengan mudah melakukan pengukuran dan perhitungan yang sama, tanpa perlu susah payah menggunakan alat ukur khusus. Kita dapat lakukan hanya menggunakan smartphone saat bepergian menggunakan pesawat.

Lanjutkan membaca “Metode Al-Biruni Untuk Mengukur Jari-Jari Bumi”

Bill Nye dan Pernyataan “Sistem Tertutup”-nya

Dalam sebuah tanya jawab, Bill Nye menyampaikan pendapatnya mengapa kita tak dapat membuang sampah ke luar angkasa. Kaum Bumi datar mengutip beliau secara sembarangan, dan menggunakannya untuk “membuktikan” kita tidak dapat pergi ke luar angkasa.

Yang dikatakan oleh Bill:

“Why we don’t throw trash into space? Because it’s too expensive. Lifting a ton of material into space takes an extraordinary amount of rocket fuel. And, by the way, when people want to send this much plutonium-238 which is not even the weapon’s plutonium, a baseball size, a grapefruit size, people freak out because the rockets sometimes blow up.”

“Now, one thing I really want your generation to embrace is that the Earth is a closed system. We cannot leave the Earth. There’s no place to go. There’s no place to throw your trash. And I wouldn’t be surprised if maybe not you but your kids develop ways to mine our landfills.”

Oknum Bumi datar yang tak bertanggung jawab mengambil cuplikan “Earth is a closed system. We cannot leave the Earth. There’s no place to go,” dan menyebarkannya seakan Bill mengatakan kita tak dapat ke luar angkasa. Dari video lengkapnya, jelas bahwa bukan itu yang dimaksud oleh Bill.

Bill Nye meragukan kolonisasi luar angkasa dan berpendapat bahwa manusia bermukim di luar Bumi tidak realistis. Tetapi bukan berarti dia pikir manusia tak dapat ke luar angkasa. Di kesempatan lain, Bill katakan manusia perlu ke Mars untuk penelitian.

Lanjutkan membaca “Bill Nye dan Pernyataan “Sistem Tertutup”-nya”

Wawancara Buzz Aldrin yang Dipelintir Kaum Bumi Datar

Featured Video Play Icon

Pada September 2015, Buzz Aldrin memberi wawancara di National Book Festival di Washington, DC. Kaum Bumi datar memutarbalikkan dan mengutip secara sembarangan seakan Buzz mengakui pendaratan di Bulan tidak terjadi.

Wawancara aslinya adalah selama 17 menit, dan pada saat lain Buzz Aldrin dengan jelas berkata pendaratan di Bulan benar terjadi, tanpa ada kemungkinan dapat dipelintir dan diartikan lain.

Lanjutkan membaca “Wawancara Buzz Aldrin yang Dipelintir Kaum Bumi Datar”

Nikola Tesla Bukan Penganut Bumi Datar

Nikola Tesla adalah seorang ilmuwan, insinyur dan penemu. Beliau paham bahwa Bumi itu bulat dan berotasi, gravitasi itu ada, bintang jaraknya jauh, planet bukan bintang, dan sebagainya.

Kaum Bumi datar gemar mengklaim Nikola Tesla adalah penganut Bumi datar dan mencatut namanya seakan-akan mendukung konsep Bumi datar. Hal ini mudah dibuktikan tidak benar melalui tulisan-tulisan beliau. Sangat jelas bahwa Tesla bukan penganut Bumi datar.

Lanjutkan membaca “Nikola Tesla Bukan Penganut Bumi Datar”

James Van Allen dan Sabuk Radiasi Van Allen

Pada tahun 1958, James Van Allen menemukan sabuk radiasi Van Allen. Pencetus teori konspirasi —termasuk kaum Bumi datar— menggunakannya sebagai ‘bukti’ pendaratan di Bulan dipalsukan dan tidak terjadi. Untuk menanggapi hoax tersebut, James Van Allen sendiri menulis beberapa surat demi  meluruskan tuduhan tak berdasar tersebut.

Saya menonton acara Fox TV tersebut, itu adalah sekumpulan omong kosong yang menghibur. Klaim bahwa paparan radiasi saat misi Apollo akan membawa maut kepada para astronot hanyalah salah satu dari omong kosong tersebut.”

Baik penemuan sabuk radiasi Van Allen dan pernyataan bahwa sabuk radiasi tersebut bukan penghalang perjalanan ke luar angkasa berasal dari James Van Allen. Oknum-oknum pencetus teori konspirasi tak dapat begitu saja menerima salah satu jika sesuai dengan kepercayaan, dan menolak yang satunya lagi jika bertentangan.

Lanjutkan membaca “James Van Allen dan Sabuk Radiasi Van Allen”

Al-Biruni Bukan Penganut Bumi Datar

Al-Biruni adalah ilmuwan multidisiplin dalam bidang fisika, matematika, astronomi, biologi, sejarah dan bahasa. Al-Biruni adalah salah satu pelopor ilmu geodesi, yaitu ilmu yang mempelajari mengenai bentuk Bumi serta pengukuran dan pemetaannya. Tentu saja Al-Biruni memahami bahwa Bumi itu berbentuk bulat.

Salah satu modus operandi oknum Bumi datar adalah mencatut agama atau tokoh agama. Tujuannya adalah untuk mendekatkan paham ini dengan agama dan pengikut-pengikutnya. Karena di Indonesia agama terbesar adalah Islam, maka wajar apabila mereka mencari korban di kalangan umat Islam. Salah satu tokoh agama yang dicatut ini adalah Al-Biruni. Tapi, tentu saja, Al-Biruni bukanlah penganut paham Bumi datar.

Lanjutkan membaca “Al-Biruni Bukan Penganut Bumi Datar”

Teknologi Untuk Pergi ke Bulan yang ‘Dihancurkan’

Dalam sebuah wawancara, astronot NASA Donald Pettit menyebutkan bahwa mereka ingin pergi ke Bulan, tetapi tidak lagi memiliki teknologi untuk melakukan. Semua teknologi dari misi Apollo puluhan tahun yang lalu sudah hancur dan akan membutuhkan proses yang sulit untuk membuatnya kembali.

Kaum Bumi datar menginterpretasikan pernyataan tersebut sebagai dalih bahwa manusia belum pernah memiliki teknologi untuk ke luar angkasa. Faktanya, kata “teknologi” adalah polisemi. Kata tersebut memiliki dua arti yang berkaitan. Kaum Bumi datar mengartikannya sebagai satu hal, padahal yang dimaksud adalah arti kata yang lain.

Lanjutkan membaca “Teknologi Untuk Pergi ke Bulan yang ‘Dihancurkan’”

Kebingungan Mengenai Foto Sampul Album “Commodity” dari Remedy Drive

Tahun 2014, grup rock religius Remedy Drive mengeluarkan album berjudul “Commodity.” Gambar sampulnya adalah sebuah lubang di satelit Solar Max akibat terkena sampah antariksa. Foto tersebut bersumber dari NASA dan dipublikasikan pada tahun 2006.

Tahun 2018, astronot Chris Hadfield memperlihatkan foto tersebut untuk menjelaskan efek dari sampah antariksa. Kaum Bumi datar lalu menuduh Hadfield mencuri gambar tersebut dari album “Commodity,” dan menyimpulkan “NASA tak dapat dipercaya.” Kaum Bumi datar hanya mencari alasan sekecil apapun demi mendiskreditkan perjalanan ke luar angkasa. Mereka tak sadar bahwa yang pertama kali mempublikasikan foto tersebut adalah NASA, delapan tahun sebelum album “Commodity” dirilis. Lanjutkan membaca “Kebingungan Mengenai Foto Sampul Album “Commodity” dari Remedy Drive”

Protes Angkasa dari ASAN yang Digunakan Kaum Bumi Datar untuk Menghasut

Tahun 2017, grup yang bernama ASAN memprotes Donald Trump dengan cara mengirimkan balon ke lapisan stratosfer membawa kamera dan pesan dengan kata-kata keras, yang dikutip dari ucapan Edgar Mitchell, astronot dari misi Apollo 14.

Oknum Bumi datar menyajikan hal tersebut seakan-akan ASAN berniat menunjukkan lengkungan Bumi untuk mengejek mereka. Dan lalu ASAN “lupa” menutupi fakta kameranya memiliki lensa fisheye. Namun faktanya, ASAN tidak pernah berniat membuat video tersebut untuk membuktikan Bumi bulat atau mengejek kaum Bumi datar.

Lanjutkan membaca “Protes Angkasa dari ASAN yang Digunakan Kaum Bumi Datar untuk Menghasut”

Garis-Garis Fraunhofer

Sinar Matahari yang sampai di permukaan Bumi dapat diuraikan menjadi beberapa warna menggunakan sebuah prisma. Warna-warna tersebut adalah spektrum. Namun, jika diuraikan, hasilnya akan mengandung garis-garis gelap.  Dari garis-garis ini dapat diketahui komposisi dari Matahari tanpa perlu kita mengunjungi Matahari.

Kaum Bumi datar berpendapat tidaklah mungkin komposisi Matahari bisa diketahui. Menurut mereka, Matahari itu panas dan jauh dan tidak mungkin ada orang yang pernah mendatanginya. Mereka salah. Komposisi Matahari dapat diketahui melalui garis-garis spektrum tersebut, yang dinamakan garis-garis Fraunhofer.

Lanjutkan membaca “Garis-Garis Fraunhofer”

Menentukan Jarak Matahari Melalui Transit Venus

Jarak Matahari-Bumi pertama kali ditentukan dengan ketepatan tinggi melalui fenomena alam transit Venus. Transit Venus adalah fenomena saat Venus tepat melintasi Matahari. Dengan mengukur waktu antara saat Venus memasuki lingkaran Matahari dan saat keluar dari lingkaran Matahari pada dua atau lebih lokasi di permukaan Bumi, maka dapat dihitung jarak Bumi ke Matahari.

Penganut Bumi datar mengklaim tak mungkin mengukur jarak ke Matahari karena tak ada yang pernah mengunjungi Matahari sebelumnya. Mereka salah. Dengan geometri sederhana, jarak ke Matahari pertama kali dapat diketahui dengan ketepatan tinggi melalui transit Venus.

Lanjutkan membaca “Menentukan Jarak Matahari Melalui Transit Venus”

Perkara Galileo: Bukan Tentang Bumi Datar atau Bulat

Penganut Bumi datar sering menyebut-nyebut Galileo. Mereka memposisikan Galileo sebagai ‘penjahat’ yang mendukung Bumi bulat. Dan Galileo salah karena tak dapat mendemonstrasikan adanya stellar parallax sebagai akibat dari Bumi mengelilingi Matahari.

Mereka salah. Perkara Galileo bukanlah tentang Bumi bulat, tetapi mengenai heliosentrisme. Seluruh pihak yang terlibat waktu itu sudah bisa menerima fakta bahwa Bumi bulat.

Lanjutkan membaca “Perkara Galileo: Bukan Tentang Bumi Datar atau Bulat”

Eksperimen Aether Bukanlah Bukti Bumi Datar atau Diam

Aether adalah hipotesis materi yang berada pada luar angkasa. Hipotesis Aether dibuat karena diasumsikan cahaya membutuhkan medium untuk merambat. Pada akhir abad 19 dan awal abad 20 dilakukan beberapa eksperimen untuk membuktikan keberadaan Aether.

Penganut Bumi datar (dan juga penganut geosentris) sering menggunakan hasil dari eksperimen ini untuk mendukung pendapat mereka bahwa Bumi diam. Mereka salah. Eksperimen ini dilakukan untuk membuktikan apakah teori Aether, ataukah salah satu dari hipotesis tandingannya —seperti Teori Relativitas Khusus— dapat menjelaskan fenomena alam dengan lebih baik.

Lanjutkan membaca “Eksperimen Aether Bukanlah Bukti Bumi Datar atau Diam”

Aristarchus: Korban Strawman Demi Menyerang Besaran Jarak Matahari

Salah satu manipulasi fakta yang dilakukan penggiat Bumi datar  melibatkan Aristarchus, seorang ilmuwan abad ke-3 sebelum Masehi. Ini adalah manipulasi fakta yang asli buatan oknum-oknum penggiat Bumi datar dari dalam negeri. Disebutkan bahwa Aristarchus melakukan penghitungan jarak Matahari yang salah, tapi hasilnya masih digunakan sampai sekarang.

Klaim ini tentu saja tidak benar. Angka jarak Matahari yang kita gunakan saat ini tidak berasal dari Aristarchus. Ini adalah usaha-usaha strawman  dari oknum-oknum Bumi datar yang tak bertanggung jawab untuk menyerang keabsahan nilai jarak Matahari yang kita gunakan saat ini.

Lanjutkan membaca “Aristarchus: Korban Strawman Demi Menyerang Besaran Jarak Matahari”

Neil deGrasse Tyson dan Perumpamaan ‘Buah Pir’ yang Menjadi Masalah

Featured Video Play Icon

Dalam sebuah acara, Neil deGrasse Tyson menjelaskan Bumi itu bulat, namun sedikit lebih jauh dari pusat Bumi di dekat khatulistiwa daripada mendekati kutub. Dan bahwa di bagian selatan rata-rata sedikit lebih jauh dari pusat Bumi daripada bagian utara. Untuk menjelaskan hal tersebut, Neil menggunakan perumpamaan ‘seperti buah pir’.

Kaum Bumi datar gemar mengolok-olok perumpamaan tersebut. Mereka salah. Apabila mereka menonton video lengkap versi aslinya, video tersebut sebenarnya biasa-biasa saja.

Lanjutkan membaca “Neil deGrasse Tyson dan Perumpamaan ‘Buah Pir’ yang Menjadi Masalah”