Kompresi JPEG

JPEG adalah metoda lossy compression untuk citra digital. Jika gambar disimpan dalam format JPEG, detil gambar yang sulit dikenali oleh mata kita dibuang. Akibatnya, ukuran berkas gambar akan lebih kecil, dengan mengorbankan kesempurnaan gambar.

Kaum Bumi datar gemar mengatur brightness/contrast/level/curve dari sebuah gambar, dan jika ditemukan “kejanggalan”, akan mereka simpulkan sebagai “bukti” gambar tersebut palsu. Mereka salah. Hal tersebut umumnya hanyalah artifak dari kompresi JPEG.

Setelah disimpan dalam format JPEG, detail yang hilang tidak dapat dikembalikan lagi. Kompresi JPEG meninggalkan artifak pada gambar, yaitu ketidaksempurnaan pada gambar akibat dari hilangnya detil.

Pada kasus umumnya, artifak JPEG sulit diamati dengan sekilas. Namun jika dicari dengan teliti, artifak tersebut bisa dengan mudah ditemukan, misalnya dengan mengatur kecerahan dan kontras, atau menggunakan kurva dan level pada perangkat lunak penyunting citra. Keberadaan artifak bukanlah bukti gambar telah dimanipulasi.

Format JPEG sangat populer untuk menyimpan foto dan mengirimkannya melalui Internet. Praktis semua kamera digital juga menyimpan foto dalam format JPEG. Dengan menggunakan “logika” yang sama dengan yang digunakan oleh kaum Bumi datar, maka kita dapat “menyimpulkan” semua gambar tersebut juga palsu.

Referensi