Koreksi Grid — Pengaruh Bentuk Bumi Bulat dalam Pembagian Wilayah

Beberapa negara membagi wilayahnya menjadi banyak daerah kecil berbentuk segi empat. Tetapi Bumi itu Bulat, dan tidaklah mungkin membagi permukaan yang melengkung menjadi daerah-daerah segi empat dan tetap mempertahankan besarnya sudut, jarak dan luas dengan sempurna.

Untuk mengatasinya, ahli survey mengimplementasikan koreksi grid. Pada setiap jarak tertentu, batas wilayah digeser satu sama lainnya. Dengan demikian, luas daerah yang sama di setiap daerah dapat dipertahankan sebisa mungkin dengan mengorbankan lurusnya batas wilayah.

Jika Bumi datar, maka kita tak perlu melakukan hal ini, dan kita akan dapat membagi wilayah menjadi daerah-daerah segi empat dengan sempurna.

Tahun 1785, Thomas Jefferson memutuskan untuk menerapkan pembagian wilayah untuk menyederhanakan sistem pembagian yang saat itu sudah ada, yang dianggap membingungkan. Wilayah Amerika Serikat dibagi menjadi daerah-daerah bujursangkar, dibatasi oleh garis-garis dari utara-selatan dan barat-timur.

Karena Bumi bulat, garis-garis yang mengarah utara-selatan akan mengerucut ke kutub utara. Dan dengan demikian, jika kita bergerak dari barat ke timur dengan jarak yang sama, belum tentu kita akan berakhir pada garis bujur yang sama.

Di Amerika Serikat, mereka menggeser garis perbatasan setiap 24 mil untuk mengakomodasi distorsi akibat lengkungan Bumi. Karena itu, jalan yang menuju utara atau selatan tidaklah lurus sempurna. Ada banyak jalan yang lurus, tetapi tiba-tiba harus berbelok zig-zag tanpa alasan yang jelas. Hal itu terjadi akibat pembagian daerah menggunakan koreksi grid yang dilakukan beberapa ratus tahun lalu.

Jika Bumi datar, maka wilayah dapat dengan mudah dibagi menjadi daerah-daerah segi empat tanpa distorsi. Dan jalan yang zig-zag tersebut tak perlu terjadi.

Referensi