Lens Flare: Bukan Benda Selestial yang Misterius

Saat kita mengambil gambar dengan kamera, hasilnya belum tentu sama persis dengan objek yang diambil gambarnya. Hal ini disebabkan karena ketidaksempurnaan pada sistem optik, yang kadang sulit dihindari oleh perancang sistem kamera dan lensa. Salah satunya adalah lens flare (Bahasa Indonesia: pijar lensa).

Beberapa kaum Bumi datar melihat adanya ‘objek misterius’ pada foto Bulan atau Matahari. Lalu disimpulkan hal tersebut adalah ‘benda selestial misterus’, dan mereka gunakan sebagai “skenario penjelasan” fenomena alam yang tak mungkin dapat dijelaskan pada model Bumi datar, seperti gerhana. Mereka salah. Hal tersebut hanyalah lens flare, yang hanyalah fenomena optik kamera.

Lens-flare terjadi karena lensa kamera tidak dapat 100% mentransmisikan cahaya, tetapi ada sebagian cahaya yang dipantulkan. Selain itu, lensa juga dapat membiaskan komponen cahaya yang sangat terang ke tempat yang salah. Jika cahaya cukup terang, maka pantulan cahaya akan terjadi pada beberapa komponen lensa, dan ada cahaya dari sebuah objek yang pada akhirnya diterima sensor kamera di tempat yang salah. Hal ini akan menyebabkan ada gambar objek di tempat yang salah dengan intensitas yang lebih rendah.

Kamera ponsel umumnya memiliki resistensi terhadap flare yang rendah. Untuk eksperimen, kita dapat menggunakan kamera ponsel untuk mengambil gambar yang terang, seperti objek lampu pada latar belakang gelap, seperti pada malam hari. Umumnya flare akan mudah terlihat pada posisi yang berseberangan dari objek.

Referensi