Leveling

Leveling (kadang disebut dengan waterpasing) adalah proses mengukur beda ketinggian antara satu titik relatif terhadap titik yang lain. Lengkungan Bumi dan refraksi atmosfer akan mempengaruhi hasil dari leveling. Ada beberapa teknik dan rumus yang dapat digunakan untuk memperbaiki kesalahan pengukuran akibat adanya lengkungan Bumi dan refraksi atmosfer.

Kaum Bumi datar berasumsi pengerjaan konstruksi seperti jalan, rel kereta dan jembatan dibuat tanpa memperhatikan lengkungan Bumi. Mereka salah. Prosedur pengerjaan leveling yang dilakukan pada pengerjaan konstruksi tersebut dilakukan untuk meminimalkan kesalahan pengukuran akibat lengkungan Bumi.

Pada pengerjaan leveling, ahli survey biasanya meletakkan alat sipat datar (leveling device) di tengah-tengah kedua titik yang akan diukur perbedaan tingginya. Kemudian mereka akan membaca hasil ukur ke belakang (backsight), dan membaca hasil ukur ke depan (foresight). Dari kedua angka itu dapat dihitung perbedaan tinggi antara kedua titik tersebut.

Prosedur tersebut dilakukan agar efek-efek dari lengkungan Bumi dan refraksi atmosfer saling menghilangkan. Jika alat diletakkan di satu titik untuk kemudian membaca hasil ukur di titik yang lain, hasilnya tidak akan akurat akibat pengaruh kedua faktor.

Pada pengerjaan proyek, biasanya dilakukan pengukuran secara berantai. Mereka mengukur tinggi B relatif terhadap A, C relatif terhadap B, D relatif terhadap C, dan seterusnya. Tanpa menggunakan prosedur ini, kesalahan akibat lengkungan Bumi akan terakumulasi dan selalu bertambah.

Referensi