Bendara dan lambang PBB adalah peta Bumi dalam proyeksi azimuthal equidistant yang terpusat di Kutub Utara. Kaum Bumi datar keliru mengklaim PBB menggunakan “peta Bumi datar” dalam lambangnya, dan mereka menganggap hal tersebut bukti seakan-akan “PBB tahu Bumi itu datar.”
Peta azimuthal equidistant adalah peta yang valid dari Bumi bulat, dan digunakan untuk berbagai keperluan.
Kaum Bumi datar melihat peta azimuthal equidistant yang terpusat di Kutub Utara dan membajak peta tersebut sebagai bentuk dari “peta Bumi datar” versi mereka. Tak seperti peta aslinya yang mereka bajak, “peta Bumi datar” bukanlah peta yang valid. Peta azimuthal equidistant adalah proyeksi dari bentuk Bumi bulat pada bidang dua dimensi. Sedangkan yang mereka klaim “peta Bumi datar” adalah bentuk yang diperkecil dari bentuk Bumi, dan diklaim tak memiliki distorsi.
Akibatnya, kedua peta tersebut memiliki bentuk yang identik, tetapi hanya identik dalam bentuk, bukan dalam sifat dan penggunaannya.
PBB memutuskan untuk menggunakan peta azimuthal equidistant yang berpusat di Kutub Utara sebagai lambangnya. Peta ini bukan “peta Bumi datar,” tetapi hanya memiliki bentuk yang sama.
Kaum Bumi datar tak memahami bahwa peta azimuthal equidistant bukanlah “peta Bumi datar” dan keliru mengklaim PBB menggunakan “peta Bumi datar” sebagai lambangnya.
Saat PBB pertama kali membuat lambangnya, ada beberapa kandidat lambang tersebut. Beberapa dari kandidat ini adalah peta Bumi dalam proyeksi yang berbeda, dan jelas menunjukkan Bumi berbentuk bulat.
Referensi
- UN Logo and Flag – United Nations
- The Architect Who Designed the UN Logo – United Nations Blog
- Origin of the Emblem and other Recollecions of the 1945 UN Conference – United Nations
- Maps, Flags and Boundaries – Research Guides at United Nations Dag Hammarskjöld Library
- Origin of the Emblem and Other Recollections of the 1945 UN Conference – Donal McLaughlin