Lompat ke Kesimpulan / Jumping to Conclusions

Bias kognitif melompat ke kesimpulan (Bahasa Inggris: jumping to conclusions) terjadi jika seseorang gagal membedakan mana hasil observasi dan mana yang direka dari observasi tersebut (inference). Atau dengan kata lain, “jika seseorang gagal membedakan yang diamati dan yang disimpulkan darinya.”

Banyak “fakta” Bumi datar yang bersumber dari jumping to conclusions. Mereka menarik kesimpulan tanpa fakta yang lengkap demi mencapai kesimpulan yang tak berdasar.

Saat seorang korban Bumi datar mengklaim bahwa dirinya menggunakan ‘otak intel’-nya, maka besar kemungkinan hal itu adalah gejala lompat ke kesimpulan.  Mereka biasanya akan bersikukuh bahwa yang diamati adalah ‘bukti’ dari apa yang mereka klaim. Sementara bagi kita yang lain, ‘bukti’ yang disampaikan sama sekali tidak dapat digunakan untuk menyimpulkan apa yang mereka klaim.

Beberapa contoh:

  • Menyimpulkan pilot berpendapat “Bumi datar” hanya dari pernyataannya “mereka tak perlu menukik secara berkala untuk mengikuti lengkungan Bumi.”
  • Menyimpulkan astronot berbohong hanya karena pada wawancara setelah misi ke Bulan, para astronot tidak terlihat gembira.
  • Menyimpulkan bahwa ahli sipil berpendapat “Bumi datar” hanya karena berkata dalam proyek yang mereka lakukan tidak perlu memperhitungkan lengkungan Bumi.
  • Menyimpulkan sesuatu yang bergerak di luar angkasa adalah “gelembung udara,” atau adanya lipatan di Baju adalah bukti konspirasi yang dilakukan astronot.
  • Menyimpulkan astronot berbohong karena mereka tidak bersedia untuk melayani permintaan sumpah dari seorang oknum pencetus teori konspirasi.

Referensi