Fenomena Magnetic Dip

Kompas magnet tak berfungsi efektif di dekat kutub Bumi akibat fenomena magnetic dip. Salah satu kutub lebih dekat dan mempengaruhi jarum kompas lebih kuat daripada kutub yang lain. Akibatnya, medan magnet akan membuat jarum kompas mengarah ke bawah.

Kaum Bumi datar mengklaim kompas tak berfungsi di Antartika, lalu mereka gunakan sebagai “bukti” Bumi datar. Faktanya, fenomena yang sama juga terjadi di dekat kutub Utara. Fenomena magnetic dip yang terjadi di seluruh permukaan Bumi hanya mungkin terjadi jika Bumi bulat.

Kaum Bumi datar membaca cerita mengenai Admiral Byrd dan kompasnya yang tak berfungsi saat beliau berada di Antartika. Mereka lompat ke kesimpulan dan menyimpulkan kompas tak berfungsi karena Bumi itu datar. Faktanya, kompas tak berfungsi karena fenomena magnetic dip, dan fenomena yang sama terjadi tak hanya di Antartika, tetapi juga dekat kutub Utara.

Pada posisi dekat khatulistiwa, besar magnetic dip praktis nol. Medan magnet bumi menarik jarum kompas secara horizontal. Kutub selatan magnet Bumi menarik jarum kompas sama kuatnya dengan kutub utara.

Beberapa kaum Bumi datar membuat hipotesis bahwa jika Bumi bulat, maka kompas di khatulistiwa seharusnya menunjuk 45° ke bawah. Hal tersebut tak terjadi, lalu mereka simpulkan Bumi datar. Miskonsepsi ini terjadi akibat asumsi mereka bahwa magnet Bumi hanya menarik kutub utara dari magnet. Hal tersebut keliru, magnet Bumi juga menarik kutub selatan dari magnet. Semua magnet memiliki dua kutub, termasuk magnet Bumi.

Praktis semua observasi mengenai fenomena yang berhubungan dengan magnet Bumi tak dapat dijelaskan jika Bumi datar. Sebaliknya, semua konsisten dengan model Bumi bulat.

Referensi