Dinamika Terbang: Penyederhanaan dengan Asumsi Bumi Datar dan Tak Berotasi

Saat membuat model matematis, hal-hal mendetail yang sangat kecil pengaruhnya dapat diabaikan untuk menyederhanakan perhitungan. Dalam banyak kasus dinamika terbang, sah-sah saja menggunakan asumsi Bumi datar dan tak berotasi, walaupun pesawatnya akan terbang pada Bumi bulat dan berotasi.

Kaum Bumi datar mengklaim telah menguak ‘dokumen rahasia’ NASA yang mengatakan Bumi datar & tak berotasi. Mereka salah. Faktanya dokumen tersebut hanyalah penurunan masalah dinamika terbang dengan asumsi Bumi datar & tak berotasi, yang merupakan asumsi umum pada pemodelan pesawat. Bukan berarti Bumi itu datar dan tidak berotasi.

Praktis semua masalah dalam fisika melibatkan penyederhanaan. Sebagai contoh, bola yang dilempar dipengaruhi banyak faktor, misalnya hambatan udara, lengkungan Bumi, kecepatan angin, rotasi Bumi, gerak Bumi mengorbit Matahari, gerak Matahari mengorbit Bima Sakti, dsb. Jika kita ingin menghitung lintasan bola tersebut, banyak dari faktor tersebut bisa kita abaikan, dan hasilnya akan tetap benar.

Dalam paper “Tensor Flight Dynamics” dari peneliti Peter Zipfel, beliau menyampaikan beberapa model penerbangan yang telah dibuatnya. Beliau menggunakan model datar untuk pesawat tempur dan rudal udara ke udara. Untuk model lain seperti rudal jarak jauh, beliau menggunakan model bulat. Dan untuk hal yang lebih rumit seperti roket, beliau menggunakan model WGS84.

Menggunakan model datar tak berotasi bukan berarti Bumi datar dan tak berotasi, tetapi bahwa efek bentuk Bumi bulat dan gerak rotasi Bumi tidak banyak berpengaruh pada masalah yang dihadapi. Model yang lebih rumit dan lebih akurat dapat digunakan jika masalah yang dihadapi membutuhkannya.

Kaum Bumi datar hanya mencari-cari kata “flat earth” pada situs web NASA dan memilih dokumen yang dapat mereka sampaikan seakan-akan mendukung Bumi datar. Faktanya juga ada banyak dokumen lain yang mengandung kata “spherical earth, ” tetapi mereka tidak tertarik dengannya.

Referensi