Fallacy ‘Moving the Goalposts’

Penganut paham Bumi datar seringkali melakukan fallacy ‘moving the goalposts’ atau ‘memindahkan tiang gawang’. Apabila ada yang memberikan bukti bahwa klaim penganut Bumi datar tersebut salah, maka mereka akan mengubah klaimnya agar bukti tersebut tidak lagi bisa menjadi bukti. Begitu seterusnya sampai klaim mencapai klaim yang tidak falsifiable, atau tidak mungkin dibuktikan kebenarannya.

Untuk contoh mari kita lihat kasus Antartika.

  • Klaim 1: “Tidak mungkin kita ke Antartika, karena dijaga pasukan bersenjata untuk mencegah kita ke Antartika.”
  • Bukti 1: “Ada banyak orang yang pernah ke Antartika.”
  • Klaim 2: “Orang-orang tersebut hanya ke pinggir Antartika.”
  • Bukti 2: “Ada orang-orang yang pernah melintasi Antartika.”
  • Klaim 3: “Orang-orang itu cuma melintasi pinggirnya, tidak melalui kutub selatan.”
  • Bukti 3: “Ada yang sudah melintasi Antartika dengan melalui kutub selatan.”
  • Klaim 4: “Orang-orang itu pasti bohong. Pasti mereka antek-antek elit global!”

Di sini penganut paham Bumi datar merevisi Klaim 1 dengan Klaim 2, Klaim 2 dengan Klaim 3 dan Klaim 3 dengan Klaim 4. Klaim 4 sudah melenceng sangat jauh dari Klaim 1.

Klaim 4 tidak falsifiable, tidak bisa dibuktikan. Dan dianggap benar melalui asumsi yang dianggap benar, melalui kepercayaan, atau karena fallacy lain seperti ‘shifting burden of proof’. Masalah Antartika hanya contoh, ada banyak kasus lain yang dapat dengan mudah kita temukan dalam komunitas penganut paham Bumi datar.

‘Moving the goalposts’ adalah fallacy karena pelaku menunggu datangnya bukti sebelum merumuskan klaimnya. Jika sebuah klaim dapat dipatahkan, pelaku akan membuat klaim yang lain. Pelaku tidak tertarik dengan kebenaran, melainkan hanya mencari pembenaran terhadap asumsi yang sebelumnya sudah dianggap benar olehnya.

Referensi