Di Luar Angkasa Tak Ada Oksigen, Roket Juga Membawa Oksidator Selain Bahan Bakarnya

Kebanyakan mesin berbahan bakar (combustion engine) menggunakan oksigen yang tersedia di atmosfer Bumi sebagai oksidator pembakaran. Bagi roket, masalah yang dihadapi adalah tak ada oksigen di luar angkasa. Solusinya adalah roket didesain untuk membawa oksidatornya selain bahan bakarnya, atau menggunakan bahan bakar monopropelan yang tak membutuhkan oksidator.

Kaum Bumi datar mengklaim bahwa roket tak dapat berfungsi di luar angkasa karena tak ada oksigen. Mereka salah. Hal ini hanyalah masalah teknis yang dapat kita temukan solusinya. Selain membawa bahan bakar, roket juga didesain untuk membawa oksidatornya. Atau roket menggunakan bahan bakar monopropelan yang tak membutuhkan oksidator.

Roket SpaceX Falcon 9 menggunakan kerosin yang sangat murni sebagai bahan bakar, dan oksigen cair sebagai oksidator. Kedua zat tersebut diletakkan di tangki yang berbeda di dalam roket, dan masing-masing tangki memiliki saluran ke mesin roket.

Mesin roket yang ada pada satelit banyak yang menggunakan bahan bakar hydrazine yang merupakan monopropelan. Bahan bakar ini tak membutuhkan oksidator. Reaksi yang terjadi adalah reaksi dekomposisi yang mengeluarkan energi (eksoterm).

Tak adanya oksigen di luar angkasa bukan berarti kita hanya bisa pasrah meratapi nasib bahwa mesin-mesin berbahan bakar yang didesain untuk bekerja di atmosfer bumi tak lagi dapat berfungsi di luar angkasa. Hal ini hanyalah sebuah masalah teknis yang dapat kita temukan solusinya.

Referensi