Resolusi Sudut

Resolusi sudut adalah jarak minimum antara ciri atau corak yang dapat dikenali dalam sebuah citra. Objek dengan ukuran lebih kecil daripada resolusi sudut tak akan dapat dikenali pada gambar. Resolusi sudut maksimum yang dimungkinkan tergantung pada diameter bukaan dari instrumen optik yang digunakan.

Kaum Bumi datar gemar menuntut foto wahana pendaratan (lander) Apollo di Bulan dengan menggunakan kamera atau teleskop sebagai  bukti pendaratan di Bulan memang terjadi. Faktanya, tak ada teleskop optik di Bumi yang diameter bukaannya cukup besar untuk dapat mengenali wahana pendaratan Apollo tersebut.

Lanjutkan membaca “Resolusi Sudut”

Dinamika Terbang: Penyederhanaan dengan Asumsi Bumi Datar dan Tak Berotasi

Saat membuat model matematis, hal-hal mendetail yang sangat kecil pengaruhnya dapat diabaikan untuk menyederhanakan perhitungan. Dalam banyak kasus dinamika terbang, sah-sah saja menggunakan asumsi Bumi datar dan tak berotasi, walaupun pesawatnya akan terbang pada Bumi bulat dan berotasi.

Kaum Bumi datar mengklaim telah menguak ‘dokumen rahasia’ NASA yang mengatakan Bumi datar & tak berotasi. Mereka salah. Faktanya dokumen tersebut hanyalah penurunan masalah dinamika terbang dengan asumsi Bumi datar & tak berotasi, yang merupakan asumsi umum pada pemodelan pesawat. Bukan berarti Bumi itu datar dan tidak berotasi.

Lanjutkan membaca “Dinamika Terbang: Penyederhanaan dengan Asumsi Bumi Datar dan Tak Berotasi”

Video Peluncuran 2001 Mars Odyssey

Featured Video Play Icon

Kaum Bumi datar gemar menuntut video peluncuran roket yang diambil dari roket tersebut dan tak terputus mulai dari peluncuran sampai mencapai luar angkasa, seakan-akan hal tersebut akan mereka terima sebagai bukti Bumi itu bulat.

Video peluncuran misi 2001 Mars Odyssey dengan mudah memenuhi tuntutan mereka tersebut. Namun apakah mereka akan mampu menerima hal yang mereka tuntut tersebut sebagai bukti Bumi bulat adalah hal yang lain lagi.

Lanjutkan membaca “Video Peluncuran 2001 Mars Odyssey”

Selenelion: Fenomena Matahari dan Bulan Terlihat Bersamaan Saat Gerhana Bulan Total

Selenelion terjadi jika saat gerhana Bulan, Matahari dan Bulan terlihat bersama di atas horizon. Selenelion dapat terjadi karena refraksi atmosfer membiaskan cahaya dan mengangkat citra Matahari dan Bulan sampai sekitar 0,6°, sehingga keduanya dapat terlihat bersama di atas horizon.

Kaum Bumi datar mengklaim bahwa selenelion tak mungkin terjadi jika Bumi bulat karena saat gerhana Bulan, Matahari dan Bulan seharusnya terpisah 180°. Faktanya, selenelion tetap dapat terjadi karena atmosfer Bumi membiaskan cahaya.

Lanjutkan membaca “Selenelion: Fenomena Matahari dan Bulan Terlihat Bersamaan Saat Gerhana Bulan Total”

Bentuk Bumi Pipih atau ‘Oblate Spheroid’

Bumi berbentuk bulat sedikit pipih, atau oblate spheroid. Diameternya lebih besar di khatulistiwa daripada antar kedua kutubnya. Perbedaan diameter tersebut sangat kecil, hanya 0,3%. Kita tak dapat mengenali bentuk tersebut dari foto Bumi yang diambil dari luar angkasa tanpa melakukan pengukuran dengan teliti.

Kaum Bumi datar mengklaim Bumi terlihat bulat sempurna dari foto, berbeda daripada yang dikatakan sains, lalu mereka gunakan hal tersebut untuk mendiskreditkan sains. Faktanya, bentuk oblate tersebut dapat kita kenali dengan melakukan pengukuran dengan teliti.

Lanjutkan membaca “Bentuk Bumi Pipih atau ‘Oblate Spheroid’”

Simulasi dan Observasi

Untuk mengetahui apakah sebuah observasi sesuai dengan model Bumi bulat, kita bisa membuat simulasi untuk mengetahui hasil yang diharapkan, lalu kita cek apakah sesuai dengan pengamatan.

Kaum Bumi datar gemar menolak hasil simulasi karena tidak nyata. Faktanya, simulasi disampaikan bukan untuk membantah hasil observasi mereka, tetap untuk menunjukkan bahwa hasil observasi mereka konsisten dengan fakta Bumi bulat.

Lanjutkan membaca “Simulasi dan Observasi”

Sesat Logika Subjektivis / Relativis

Sesat logika subjektivis terjadi jika seseorang mengklaim sesuatu benar bagi seseorang tetapi tidak untuk orang lainnya, walaupun sesuatu tersebut benar untuk semua pihak melalui bukti empiris.

Bentuk Bumi bukan bagian dari selera atau kepercayaan, tetapi merupakan fakta objektif berdasarkan observasi alam yang berlaku untuk semua orang. Tidak mungkin Bumi bulat dan datar sekaligus tergantung kepercayaan atau selera kita.

Lanjutkan membaca “Sesat Logika Subjektivis / Relativis”

Kejanggalan Pada Video

Featured Video Play Icon

Pada video digital, sinyal yang hilang atau rusak dapat menghasilkan kejanggalan di video. Hal ini bisa disebabkan oleh interferensi sinyal, goresan di piringan Bluray, cuaca buruk pada TV satelit, kabel rusak, hambatan jalur internet, dsb.

Kaum Bumi datar gemar meneliti video yang diambil dari luar angkasa. Jika mereka menemukan kejanggalan, lalu akan mereka gunakan sebagai “bukti” adanya manipulasi. Faktanya kejanggalan tersebut adalah hal yang lumrah dan dapat mudah dijumpai pada kasus lain.

Lanjutkan membaca “Kejanggalan Pada Video”

Kenampakan Kota Chicago dari Michigan

Kota Chicago dapat terlihat pada cuaca cerah dari seberang Danau Michigan jika posisi pengamat cukup tinggi atau refraksi atmosfer cukup kuat. Fakta tersebut konsisten dengan ekspektasi jika Bumi berbentuk bulat.

Kaum Bumi datar mengklaim Chicago seharusnya tidak terlihat dari Michigan jika Bumi bulat. Faktanya, mereka tidak memperhitungkan tinggi pengamat atau refraksi atmosfer, dan tak menyadari bahwa hanya bagian atas dari bangunan di kota Chicago tersebut yang terlihat.

Lanjutkan membaca “Kenampakan Kota Chicago dari Michigan”

Gerak Heliks Pada Planet

Featured Video Play Icon

Tata Surya bergerak mengorbit pusat galaksi Bima Sakti, sedangkan planet di dalam Tata Surya bergerak mengelilingi Matahari. Akibatnya, dari pengamat di luar Tata Surya, gerakan  planet akan terlihat berbentuk heliks. Ada yang membuat animasi tersebut dan menjadi viral serta diliput media massa.

Kaum Bumi datar melihat animasi tersebut, lalu menggunakannya untuk mendukung pendapat mereka. Mereka klaim jika animasi tersebut benar, maka bintang seharusnya terlihat bergerak dan star-trail seharusnya tidak terjadi. Faktanya, animasi tersebut tidak menunjukkan jauhnya jarak ke bintang-bintang.

Lanjutkan membaca “Gerak Heliks Pada Planet”

Ukuran Bukaan Lensa dan Zoom Kamera

Bukaan lensa adalah celah di bagian depan kamera agar cahaya dapat masuk dan mencapai sensor atau film kamera. Apabila bukaan ini terhalangi sebagian, cahaya akan tetap dapat masuk melalui bagian yang tak terhalangi, sehingga foto objek tetap dapat diambil.

Pada salah satu “eksperimen” kaum Bumi datar, mereka menempatkan penghalang di depan kamera agar objek terlihat sebagian. Pada setting zoom terlebar, objek terlihat sebagian. Tetapi jika zoom diperbesar, maka akan memperlihatkan keseluruhan objek. Kaum Bumi datar mengklaim hal ini yang menyebabkan objek di kejauhan bisa tertutup horizon jika Bumi datar. Faktanya, menambah zoom akan memperlebar bukaan lensa, sehingga kamera bisa melihat melampaui halangannya.

Lanjutkan membaca “Ukuran Bukaan Lensa dan Zoom Kamera”

Indra Manusia

Indra manusia memiliki batasan dan tak dapat mendeteksi melampaui batas-batas tertentu. Namun manusia memiliki kepintaran sehingga dapat menciptakan instrumen untuk mendeteksi dan mengukur melewati batas kemampuan indra kita.

Kaum Bumi datar bersikeras jika indra kita tak mampu mendeteksi sesuatu, maka sesuatu itu tidak ada. Faktanya, instrumen yang kita ciptakan dapat mendeteksi hal-hal yang tak dapat dideteksi oleh indra kita.

Lanjutkan membaca “Indra Manusia”

Jarak Pandang vs Resolusi Sudut

Jarak pandang adalah jarak dimana sebuah objek dapat jelas terlihat. Resolusi sudut adalah kemampuan sebuah perangkat optik untuk mengenali detil dari sebuah objek.

Tak seperti klaim kaum Bumi datar, tidak ada yang namanya “jarak maksimum” dari kamera. Kuman di tangan kita berada dalam jarak pandang, tetapi resolusi sudut kamera tidak cukup untuk dapat mengenalinya. Sebaliknya, pesawat berjarak lebih jauh, tetapi memiliki ukuran sudut yang besar sehingga kamera dapat mengenalinya.

Lanjutkan membaca “Jarak Pandang vs Resolusi Sudut”

Efek Eötvös: Bukti Langsung Bumi Bulat dan Berotasi

Featured Video Play Icon

Efek Eötvös adalah perubahan percepatan gravitasi Bumi efektif yang dirasakan akibat gerakan pengamat menuju Barat atau Timur. Jika kita bergerak menuju Timur, maka kita akan merasa gaya tarik Bumi sedikit lebih kecil daripada jika kita bergerak ke arah Barat (atau diam di tempat).

Perbedaan berat benda akibat efek Eötvös dapat diukur dengan eksperimen sederhana di pesawat. Efek Eötvös merupakan salah satu bukti langsung bahwa Bumi bulat dan berotasi.

Lanjutkan membaca “Efek Eötvös: Bukti Langsung Bumi Bulat dan Berotasi”

Perbedaan Kondisi di Sekolah & di Dunia Profesional

Pada ujian sekolah, siswa dituntut mengerjakan soal dengan batasan sarana dan referensi untuk menilai kemampuan siswa. Sebaliknya, pada sains dan dunia profesional, tidak ada batasan tersebut. Kita bebas menggunakan cara apapun yang tersedia untuk kita.

Beberapa kaum Bumi datar merasa terganggu saat kita menggunakan hal-hal seperti simulasi komputer untuk memecahkan masalah, terutama jika hal tersebut membantu kita membuktikan Bumi bulat. Mereka akan mengklaim karena mereka bisa memecahkan masalah mereka dengan pensil dan kertas, mereka lebih benar daripada yang “curang” menggunakan komputer dan teknologi lainnya. Faktanya, penggunaan alat tidak menentukan apakah sesuatu lebih benar. Mereka hanya tidak berpengalaman dalam kasus di dunia nyata di luar sekolah.

Lanjutkan membaca “Perbedaan Kondisi di Sekolah & di Dunia Profesional”

Gerak Semu

Featured Video Play Icon

Gerak semu adalah terlihatnya benda langit bergerak yang disebabkan oleh gerakan Bumi. Jika semua objek di langit memiliki gerakan yang mirip, maka jauh lebih memungkinkan apabila gerakan tersebut hanya gerak semu, dan disebabkan oleh gerak dari pengamat.

Kaum Bumi datar mengklaim bahwa gerakan benda-benda langit “membuktikan” Bumi diam, dan benda-benda langit tersebut yang bergerak. Dengan “logika” yang sama, kita dapat simpulkan bahwa kereta yang kita naiki tidak bergerak, hanya saja semua objek di luar kereta kebetulan memiliki gerakan yang sama.

Lanjutkan membaca “Gerak Semu”

Astronot Apollo dan Tuntutan Untuk Bersumpah

Tahun 2001, seorang oknum pencetus teori konspirasi pendaratan di Bulan menjebak beberapa astronot misi Apollo untuk bertemu. Oknum tersebut menuduh astronot berbohong dan menuntut mereka untuk bersumpah di atas Alkitab bahwa mereka benar pergi ke Bulan.

Beberapa astronot menolak untuk bersumpah dan kaum Bumi datar menjadikan kasus ini sebagai “buktI” kita tidak pernah pergi ke Bulan. Faktanya, oknum tersebut tidak memiliki niat baik. Kasus tersebut menceritakan lebih banyak mengenai perilaku oknum tersebut ketimbang mengenai para astronot yang dituntut sumpahnya.

Lanjutkan membaca “Astronot Apollo dan Tuntutan Untuk Bersumpah”

Miskonsepsi Efek Coriolis & Argumentasi Strawman Yang Berkaitan

Featured Video Play Icon

Efek Coriolis terjadi pada objek yang diluncurkan ke lokasi lain yang jaraknya lebih dekat atau lebih jauh dari sumbu rotasi Bumi. Objek tersebut mempertahankan inersia yang didapatkan saat objek tersebut masih berada di permukaan Bumi, tetapi besarnya tidak lagi mencukupi untuk bisa tetap bergerak lurus relatif terhadap permukaan Bumi.

Di Khatulistiwa, permukaan Bumi bergerak dengan kecepatan 465 m/detik. Kaum Bumi datar mengklaim apabila seperti itu, maka objek yang diluncurkan ke atas harusnya akan bergerak dengan kecepatan yang sama meninggalkan pengamat. Hal tersebut tidak terjadi, lalu mereka gunakan untuk menunjukkan bahwa efek Coriolis dan gerak rotasi Bumi itu tidak ada. Faktanya, efek Coriolis bukanlah seperti yang mereka gambarkan tersebut.

Lanjutkan membaca “Miskonsepsi Efek Coriolis & Argumentasi Strawman Yang Berkaitan”

Sesat Logika “Argument from Incredulity”

Argument from Incredulity terjadi jika seseorang menolak sebuah fakta hanya karena yang bersangkutan tidak mengerti bagaimana hal tersebut dapat terjadi. Ini adalah sebuah sesat logika (fallacy) yang banyak terjadi di kalangan penganut paham Bumi datar.

Lanjutkan membaca “Sesat Logika “Argument from Incredulity””

Stellar Aberration / Aberasi Cahaya Bintang

Featured Video Play Icon

Stellar aberration (aberasi cahaya bintang) adalah pergeseran posisi bintang yang teramati mengelilingi posisi yang sebenarnya akibat dari gerakan Bumi mengelilingi Matahari. Stellar aberration terjadi karena cahaya memiliki kecepatan dan membutuhkan waktu untuk mencapai pengamat.

Stellar aberration pertama kali diamati tahun 1727 oleh James Bradley, dan merupakan bukti langsung pertama dari heliosentrisme, bahwa Bumi bergerak mengelilingi Matahari.

Lanjutkan membaca “Stellar Aberration / Aberasi Cahaya Bintang”