Fakta Emergency Landing Yang Merusak Fantasi Bumi Datar

Salah satu kesalahan yang paling sering ditemui pada penggunaan peta adalah: menarik garis lurus pada peta dan menganggapnya sebagai jarak terdekat. Untuk jarak dekat seperti navigasi dalam kota hal ini tidak jadi masalah besar, namun apabila sudah melibatkan penerbangan jarak jauh, maka garis lurus di peta tidak lagi akurat dalam menggambarkan jarak antara dua lokasi.

Beberapa penganut Bumi datar juga melakukan kesalahan yang sama. Namun yang disayangkan adalah mereka kemudian menjadikan ketidaktahuan mereka tersebut sebagai “bukti” bahwa bumi berbentuk datar.

Kasus yang umum diangkat adalah mengenai pendaratan darurat. Mereka menarik garis di peta dari titik awal dan akhir penerbangan, lalu melihat bahwa lokasi pendaratan darurat “jauh” dari garis yang mereka buat. Padahal:

Garis lurus belum tentu menggambarkan rute terdekat antara dua titik di bumi.

Beberapa penerbangan yang sering dijadikan bahan oleh penganut Bumi datar adalah:

  • China Airlines dari Taipei ke Los Angeles, mendarat darurat di Anchorage, Alaska
  • Cathay Pacific dari Hong Kong ke Los Angeles, mendarat darurat di Kepulauan Aleut, Alaska.
  • Qatar Airways, dari Chicago ke Doha, mendarat darurat di Moscow.
  • Emirates, dari San Francisco ke Dubai, mendarat darurat di Moscow.
  • Lufthansa, dari Shanghai ke Munich, mendarat darurat di Moscow.
  • PIA Pakistani, dari Islamabad ke London, mendarat darurat di Moscow.

Jika jalur penerbangan di atas ditarik garis lurus di peta datar Bumi yang biasa kita gunakan (proyeksi Mercator), maka lokasi pendaratan darurat menjadi tidak masuk akal. Penganut Bumi datar kemudian mencoba memplot rute tersebut pada “peta Bumi datar”. Setelah dilihat, wah ternyata “cocok” dan dengan sangat kegirangan mereka buru-buru mengumumkan “penemuan terbaru” ini.

Padahal garis lurus di peta berbentuk datar apapun belum tentu menggambarkan jarak terdekat.

Untuk mencari jarak terdekat perlu dilakukan dengan metoda great circle. Kamu dapat mencoba sendiri dengan cara menarik seutas benang antara dua lokasi pada globe. Kemudian bandingkan dengan garis lurus antara dua lokasi tersebut pada peta. Kamu akan dengan mudah melihat bahwa rute terdekat di globe belum tentu sama dengan garis lurus di peta yang berbentuk datar.

Pada gambar di atas, penulis menggunakan peta proyeksi Lambert azimuthal equal-area, dan peta diposisikan sedemikan sehingga rute terdekat terlihat sebagai garis lurus. Dapat dengan mudah kita lihat bahwa pemilihan lokasi pendaratan darurat ternyata masuk akal.

Akhirnya dapat kita tarik kesimpulan bahwa fakta mengenai pendaratan darurat ini ternyata merusak semua fantasi dari penganut Bumi datar.