Mendeteksi Rotasi Bumi Dengan Menguras Air

Featured Video Play Icon

Efek Coriolis tak menentukan arah pusaran air di wastafel atau toilet karena jauh lebih lemah daripada faktor lain yang terlibat. Namun dengan menghilangkan faktor lain tersebut, air konsisten berputar melawan arah jarum jam jauh di Utara Khatulistiwa & searah jarum jam di Selatan Khatulistiwa. Fenomena ini membuktikan Bumi bulat & berotasi.

Kaum Bumi datar menyadari mitos pusaran air di wastafel & dianggap sebagai “bukti” tak ada efek Coriolis. Faktanya, itu hanya mitos karena efek Coriolis tertutup faktor lain. Dengan menghilangkan faktor lain, air tetap berputar akibat ada efek Coriolis akibat gerak rotasi Bumi.

Efek Coriolis sangatlah kecil, sehingga kita perlu melakukan perencanaan matang untuk mendeteksinya dari pusaran air. Ascher Shapiro pertama kali mendemonstrasikan efek ini pada tahun 1962. Tahun 2015, sepasang YouTubers, Veritasium & Smarter Every Day melakukan eksperimen yang sama.

Untuk menghilangkan faktor lain yang dapat mempengaruhi percobaan, mereka tidak menggunakan wastafel atau bathtub biasa. Mereka menggunakan bak penampung dengan dasar yang rata dengan lubang kecil di tengah. Keran dipasang di bagian bawah penampung agar tidak mengganggu air di atasnya. Air dibiarkan diam selama beberapa jam untuk menghilangkan gerak saat air pertama kali dituangkan. Mereka juga melakukan eksperimen berulang-ulang untuk memastikan arah putaran selalu konsisten.

Dengan prosedur tersebut, arah rotasi selalu melawan arah jarum jam di Utara Khatulistiwa, dan searah jarum jam di Selatan Khatulistiwa, membuktikan bahwa Bumi berotasi.

Eksperimen Veritasium + Smarter Every Day

Referensi