Gaya Tolak

Gravitasi tidak memiliki gaya tolak seperti magnetisme. Keduanya adalah fenomena yang berbeda dengan sifat yang berbeda pula.

Kaum Bumi datar menggunakan tak adanya gaya tolak pada gravitasi sebagai “bukti” gravitasi tidak ada. Faktanya, tak ada keharusan bagi sebuah gaya untuk memiliki gaya tolak. Gravitasi tak bersifat sama seperti magnetisme dan hal tersebut bukan bukti gravitasi tak ada.

Kaum Bumi datar mengamati magnet memiliki gaya tarik dan gaya tolak, dan menyimpulkan gaya tarik harus memiliki pasangan gaya tolaknya. “Hukum alam” yang mereka ciptakan ini lalu digunakan untuk menolak keberadaan gravitasi yang tak memiliki gaya tolak. Faktanya, terdapat gaya adhesi dan kohesi, yang keduanya adalah gaya tarik yang tak memiliki gaya tolak, sama seperti gravitasi. Jadi skornya saat ini menjadi 3-1 untuk fenomena yang tak memiliki gaya tolak. Dengan “logika” yang mereka gunakan, harusnya sekarang mereka mulai mempertanyakan apakah magnet memang ada.

Beberapa dari mereka menggunakan hukum ketiga Newton sebagai alasan harus adanya gaya tolak. Faktanya, pasangan aksi & reaksi pada hukum ketiga Newton mempengaruhi dua objek berbeda. Jika objek saling menarik akibat gravitasi, maka ada dua gaya yang sama yang mempengaruhi kedua objek tersebut dengan besar gaya yang sama, tetapi dengan arah yang berbeda. Gravitasi tak bertentangan dengan hukum ketiga Newton.

Ada pula dari mereka yang menggunakan hukum kekekalan energi sebagai alasan harus ada gaya tolak. Namun hukum kekekalan energi berlaku untuk energi, bukan gaya. Tak ada itu hukum kekekalan gaya. Pada gravitasi, terdapat energi potensial gravitasi. Contoh sederhana adalah pada bandul. Pada posisi tertinggi, beban memiliki tinggi maksimum dan energi potensial gravitasi tertinggi. Saat turun, bandul akan mengkonversi energi tersebut menjadi energi kinetik, dan saat kembali naik, energi kinetik dikonversikan kembali menjadi energi potensial gravitasi. Gravitasi tak bertentangan dengan hukum kekekalan energi.

Referensi