Remukan Vakum / Vacuum Implosion

Featured Video Play Icon

Sebuah wadah kedap udara dapat remuk apabila memiliki tekanan lebih rendah di dalam daripada di luar, dan jika wadah tersebut tidak dirancang untuk menahan perbedaan tekanan tersebut.

Kaum Bumi datar menggunakan fenomena remukan vakum tersebut untuk ‘membuktikan’ bahwa perjalanan ke luar angkasa tidak ada. Faktanya, 1. dinding wadah tersebut dapat saja dirancang agar mampu menahan beda tekanan tersebut, dan 2. di luar angkasa, bagian dalamnya yang bertekanan tinggi, dan bagian luar yang vakum, sehingga lebih mudah untuk merancangnya.

Contoh kasus remukan vakum yang sering dikemukakan oleh kaum Bumi datar adalah gerbong tangki kereta yang bagian dalamnya dikosongkan sehingga tekanan di dalam lebih rendah daripada di luar. Karena tak dirancang untuk menahan tekanan tersebut, tangki tersebut mengalami remukan vakum (vacuum implosion).

Walaupun demikian, bukan tidak mungkin untuk mendesain wadah yang tahan terhadap beda tekanan sebesar itu. Contoh ekstrem adalah Bathyscaphe Trieste yang pernah pencapai bagian laut paling dalam, yaitu Challenger Deep di Palung Mariana. Di sana tekanannya adalah sekitar 1086 atm, sehingga beda tekanan lebih dari 1000× pada kasus tangki di atas.

Tabung elpiji memiliki tekanan  8× lebih besar daripada udara di luar, tetapi tidak meledak. Sedangkan bagian dalam baju luar angkasa yang digunakan astronot memiliki tekanan  0,3 atm, dibandingkan vakum yang 0 atm. Dengan beda tekanan seperti itu, tentunya jauh lebih mudah untuk merancang baju astronot dibanding kasus lainnya di atas.

Kebalikan dari kasus gerbong tangki & bathyscaphe Trieste, untuk kasus tabung elpiji dan baju astronot, tekanan di dalam lebih tinggi daripada di luar. Untuk kasus demikian, lebih mudah untuk mengatasi beda tekanan karena untuk merobek material membutuhkan gaya lebih besar daripada untuk membengkokkannya. Dapat kita coba dengan tali atau kawat apa saja, akan jauh lebih mudah membengkokkan daripada memutuskannya.

Referensi