Kesesatan Logika CGI Bentuk Kedua

Satu lagi fallacy yang sering dilakukan oleh para korban paham Bumi datar memiliki bentuk sebagai berikut:

  • Pengamatan: tak ada foto atau video dari objek ‘X’ yang bukan CGI.
  • Kesimpulan: ‘X’ tidak ada di dunia nyata.

Pengambilan kesimpulan tersebut salah karena alasan ini:

  1. Sebuah objek yang nyata tetaplah nyata apabila tidak ada orang yang pernah mengambil foto objek tersebut.
  2. Premis awal bisa saja tidak valid karena bisa saja dia hanya tidak tahu ada foto objek yang bersangkutan.

Penganut Bumi datar sering membuat klaim bahwa tak ada foto Bumi utuh yang diambil dari luar angkasa yang bukan CGI. Hal ini tentu saja tidak benar, karena foto Bumi yang dimaksud dapat dengan mudah ditemukan. Mereka hanya tidak sadar bahwa foto-foto tersebut ada. Dalam kasus ini, anggapan mereka sudah salah dari awal, dan membuat kesimpulannya tidak relevan.

Namun apabila memang tidak ada foto Bumi asli yang diambil dari luar angkasa, hal tersebut tidak membuat kesimpulan mereka menjadi benar. Bumi tetap berbentuk bulat, walaupun tidak ada foto asli yang menunjukkan bulatnya Bumi dari luar angkasa. Dan sebelum 1946, memang tidak ada foto tersebut. Kita dapat mengetahui bentuk Bumi melalui bukti-bukti lain, bahkan sejak 25 abad yang lalu.

Sekali lagi, penganut Bumi datar menggunakan argumen ini untuk mendukung kasus mereka. Mereka berpikir bahwa kita semua menolak model Bumi datar karena tidak ada foto asli dari Bumi datar. Hal ini salah karena ada sangat banyak bukti yang menunjukkan bentuk Bumi yang sesungguhnya. Kita tidak menolak ideologi Bumi datar hanya karena tidak ada foto Bumi datar.

Denying the antecedent

Kesesatan logika ini adalah bentuk khusus dari fallacy denying the antecedent. Bentuknya adalah sebagai berikut:

  • P → Q: Jika ada foto objek yang bukan CGI, maka objek tersebut nyata
  • ¬P: Tidak ada foto/video dari objek yang bukan CGI.
  • ∴  ¬Q: Kesimpulannya, objek tidak nyata

Argumen ini tidak valid karena bisa saja Q benar jika P salah. Dalam hal ini bisa saja objek tersebut nyata walaupun sama sekali tidak pernah difoto.

Argument from ignorance, proof by assertion, argumentum ad nauseam

Fallacy ini bisa merupakan betuk khusus dari argument from ignorance. Dalam kasus foto Bumi, penganut Bumi datar bisa saja tidak mengetahui ada foto Bumi asli dari luar angkasa, tapi mengasumsikan tidak ada foto tersebut. Bahkan kadang mereka mengetahuinya, dan menggunakan fallacy ini dengan sengaja untuk mempengaruhi calon korban yang tidak mengetahui fakta tersebut.

Jika premis diulang terus-menerus, hal tersebut menjadi proof by assertion. Premisnya memang salah, tetapi diulang-ulang terus tanpa mempedulikan bahwa premis tersebut salah. Jika diulang-ulang terus sampai tak ada yang menyanggahnya, hal tersebut menjadi argumentum ad nauseam arau argumentum ad infinitum.

Referensi