Panjang Waktu Siang dan Malam Pada Model Bumi Datar

Mayoritas model Bumi datar yang dikemukakan penganut Bumi datar menempatkan lautan Arktik pada tengah-tengah, dan benua Antartika pada pinggiran. Matahari digambarkan mengitari dunia mengikuti garis lingkar, dan cahaya matahari bersifat lokal seperti lampu senter.

Masalah: jika demikian, maka waktu siang dan waktu malam tidak bisa sama seperti hasil pengamatan di dunia nyata.

Pada model Bumi seperti itu, maka siang di khatulistiwa hanya 8 jam lamanya, dan malam terjadi selama 16 jam. Ini tentunya tidak sesuai dengan hasil pengamatan kita sehari-hari yang tinggal di daerah khatulistiwa.

Selain itu bagian ‘selatan’ Bumi seperti Australia, Selandia Baru, Afrika dan Amerika Selatan tidak pernah mengalami waktu siang lebih lama daripada waktu malam. Dan dengan demikian, mereka tidak pernah mengalami musim panas.

Tentunya hal ini bertentangan dengan pengamatan di dunia nyata, sehingga Bumi tidak mungkin berbentuk seperti yang digambarkan penganut Bumi datar.

Ada variasi penggambaran dimana sinar Matahari nampak melebar dan mendekati bentuk setengah lingkaran. Namun ini akan menimbulkan pertanyaan baru yang perlu ditambal dengan teori yang baru pula: “Bagaimana caranya Matahari menghasilkan sinar berbentuk setengah lingkaran?”

Daripada kemudian menjawab pertanyaan tersebut dengan asumsi baru yang akan mengarah ke berbagai macam asumsi lainnya untuk menambal kelemahan teori tersebut, yang selanjutnya perlu ditambal pula dengan asumsi lainnya, dan seterusnya; penjelasan yang jauh lebih sederhana, jauh lebih mudah diterima oleh akal sehat dan dapat dengan mudah menjelaskan semua fenomena hasil pengamatan kita sehari-hari adalah Bumi berbentuk bulat.

Perhitungan

Karena ada yang bertanya darimana angka 8 jam dan 12 jam didapatkan, berikut penulis lampirkan perhitungannya. Yang pertama dicari adalah nilai C (kurva lingkaran). Kemudian dibandingkan dengan keliling khatulistiwa untuk mendapatkan panjang waktu siang hari.