Simulasi dan Observasi

Untuk mengetahui apakah sebuah observasi sesuai dengan model Bumi bulat, kita bisa membuat simulasi untuk mengetahui hasil yang diharapkan, lalu kita cek apakah sesuai dengan pengamatan.

Kaum Bumi datar gemar menolak hasil simulasi karena tidak nyata. Faktanya, simulasi disampaikan bukan untuk membantah hasil observasi mereka, tetap untuk menunjukkan bahwa hasil observasi mereka konsisten dengan fakta Bumi bulat.

Kita sering mengamati kaum Bumi datar menyampaikan observasi mereka dan mengklaimnya sebagai “bukti” Bumi datar. Biasanya, hal tersebut akibat ketidakpahaman mengenai fisika atau geometri yang terlibat. Salah satu cara untuk meluruskan kesalahan mereka adalah dengan membuat simulasi dari pengamatan mereka. Dengan cara ini, kita tahu bagaimana yang seharusnya terlihat jika Bumi bulat dengan jari-jari 6371 km. Jika hasil simulasi sesuai dengan observasi mereka, kita dapat simpulkan bahwa observasi tersebut konsisten dengan Bumi bulat, dan dengan demikian bukanlah “bukti” Bumi tidak bulat.

Kaum Bumi datar biasanya akan merespon dengan mendiskreditkan hasil simulasi dengan mengatakan “itu cuma simulasi, bukan pengamatan asli,” seakan-akan simulasi dibuat untuk melawan hasil observasi mereka. Pada kebanyakan kasus, tak ada yang membantah observasi mereka, dan tak ada yang menuduh observasi mereka itu palsu. Simulasi dibuat untuk menunjukkan bahwa observasi mereka sesuai dengan hasil yang diharapkan jika Bumi bulat, dan bukan bukti Bumi tidak bulat.

Respon mereka tersebut kemungkinan akibat dari perilaku mereka sendiri apabila yang sebaliknya terjadi. Jika kita menunjukkan hasil pengamatan yang membuktikan Bumi bulat kepada mereka, banyak dari mereka yang akan  menuduh pengamatan yang kita sampaikan tersebut palsu.