Mitos Cahaya Bulan yang Dingin

Featured Video Play Icon

Kaum Bumi datar mengklaim sinar Bulan itu dingin dan memiliki efek mendinginkan objek yang terkena sinar Bulan. Hal tersebut hanyalah mitos dari abad 19 yang diperkuat confirmation bias dari “eksperimen” yang dilakukan kaum Bumi datar di jaman sekarang.

Kaum Bumi datar melakukan “eksperimen” dan bersikeras bahwa cahaya Bulan memiliki efek mendinginkan objek adalah akibat mereka gagal untuk mengontrol faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pengukuran mereka, atau bahkan sengaja menambahkan faktor tersebut agar mempengaruhi hasilnya. Mereka juga tidak memperhitungkan galat pengukuran, yaitu variasi dari pengukuran yang berbeda-beda, dan hanya memilih-milih hasil yang sesuai keinginan mereka, dengan mengabaikan hasil lainnya.

Kaum Bumi datar biasanya melakukan eksperimennya dengan termometer. Mereka mengukur dua lokasi: yang terkena cahaya Bulan, dan yang tidak terkena cahaya Bulan. Metode yang lebih baik untuk melakukan eksperimen tersebut adalah dengan menggunakan kamera FLIR yang mampu mendeteksi perbedaan temperatur pada area yang luas sekaligus.

Dengan kamera FLIR, kita dapat mengetahui bahwa daerah yang tak menerima cahaya Bulan praktis tak memiliki perbedaan temperatur dari daerah lain yang terkena cahaya Bulan. Walaupun bisa jadi terlihat adanya perbedaan temperatur, hal tersebut tak berkaitan dengan apakah daerah tersebut terkena cahaya Bulan atau tidak. Dan dengan demikian, kita dapat simpulkan bahwa cahaya Bulan tidak memiliki efek yang berarti pada temperatur sebuah objek.

Kita juga dapat mengarahkan kamera FLIR ke Bulan itu sendiri. Kamera akan menunjukkan bahwa Bulan memiliki temperatur lebih tinggi daripada langit malam di sekitarnya. Walaupun kamera FLIR tak akan dapat secara akurat mengukur temperatur permukaan Bulan, hasil ini sudah cukup untuk menyimpulkan bahwa cahaya Bulan memiliki efek panas yang kecil, bukan efek mendinginkan seperti yang diklaim kaum Bumi datar.

Referensi