Jarak Tembak dan Besar Efek Coriolis

Karena Bumi bulat & berotasi, efek Coriolis akan membelokkan lintasan peluru ke kanan di Utara Khatulistiwa & ke kiri di Selatan. Pembelokan ini terlalu kecil pada kasus umum penembakan, dan hanya perlu diperhitungkan pada penembakan jarak jauh.

Banyak tentara tak diajari untuk memperhitungkan efek Coriolis & kaum Bumi datar menganggap itu “bukti” tak ada efek Coriolis. Faktanya, kebanyakan tentara tak melakukan penembakan jarak jauh, dan efek Coriolis hanya membelokkan beberapa mm saja. Jauh lebih kecil daripada ukuran sasaran yang biasanya adalah tentara musuh.

Jika sasaran berjarak 100m, efek Coriolis pada lintang 60° tidak lebih dari satu milimeter. Akibatnya, tak perlu untuk memperhitungkan pembelokan yang terlalu kecil tersebut.

Namun jika jarak sasaran adalah satu kilometer, efek Coriolis menjadi cukup besar. Pada lintang 60°, efek Coriolis akan membelokkan lebih dari 8 cm, sehingga penembak perlu memperhitungkannya.

Kebanyakan tentara tak melakukan penembakan jarak jauh; akibatnya, mereka tak dilatih untuk memperhitungkan efek Coriolis. Namun bukan berarti tak ada efek Coriolis, hanya saja terlalu kecil pada jenis penembakan yang mereka lakukan.

Rekor penembakan jarak jauh adalah pada jarak lebih dari 3500 m menggunakan peluru .50 BMG. Efek Coriolis pada jarak tersebut sebesar satu meter secara horizontal.

Referensi