Teori konspirasi memiliki spektrum, mulai dari yang paling ekstrem sampai yang lebih umum. Setiap orang memiliki garis batas masing-masing untuk memisahkan mana teori konspirasi yang masuk akal dan yang konyol.
Bumi datar ada pada ujung ekstrem dari spektrum ini. Akibatnya penganutnya cenderung percaya banyak jenis teori konspirasi lainnya. Tapi pemercaya teori konspirasi lain yang tidak seekstrem itu dapat saja menganggap Bumi datar konyol. Dengan mempelajari bagaimana seseorang bisa sampai percaya Bumi datar, kita bisa menghindari diri untuk tidak terlalu mudah percaya teori konspirasi lain.
Diagram spektrum teori konspirasi di sini dibuat secara kasar dan subjektif, tetapi seharusnya cukup akurat menggambarkan hal sebenarnya.
Ada teori konspirasi yang tergantung teori konspirasi lain. Misalnya, percaya Bumi datar artinya juga percaya pendaratan di Bulan tidak terjadi, tapi belum tentu sebaliknya. Ada teori konspirasi yang saling bertentangan. Misalnya, penganut Bumi datar biasanya tidak percaya teori konspirasi UFO, dan mengklaim itu cuma ciptaan NASA, walaupun letaknya berada di sisi “masuk akal”. Tetapi seandainya mereka terekspos teori UFO lebih dahulu, mereka juga akan rentan untuk percaya. Walaupun demikian, sifat doublethink sering terjadi pada penganut teori konspirasi, dan tak jarang mereka percaya dua atau lebih teori yang saling bertentangan.
Semua teori konspirasi melibatkan rasa percaya tanpa bukti yang cukup bahwa ada orang-orang yang saling bekerja sama di balik layar dengan niat buruk. Bumi datar memiliki keunikan bahwa tidak sulit bagi siapa pun untuk membuktikan Bumi tidak datar dari observasi pribadi yang dapat dilakukan semua orang, tanpa tergantung dari informasi pihak ketiga. Walaupun demikian, tetap saja ada yang bisa sampai percaya Bumi datar. Dengan mengamati bagaimana orang-orang ini bisa sampai percaya Bumi datar, kita dapat mengidentifikasi pola yang sama yang dapat menjebak kita menjadi korban teori konspirasi yang lain.