Efek Starburst Bukan CGI

Pada fotografi, efek starburst adalah efek yang terjadi akibat bilah bukaan/aperture pada lensa kamera bentuknya tidak bundar sempurna, terutama pada setting bukaan yang kecil. Efek ini memberikan berkas sinar pada sumber cahaya yang terang.

Penganut Bumi datar sering mencari kejanggalan sekecil apapun untuk mendiskreditkan sebuah foto yang tak sesuai dengan ‘selera’ mereka. Salah satu kejanggalan tersebut adalah efek starburst.

Efek starburst muncul umumnya apabila fotografer menggunakan bukaan kecil. Bukaan kecil umumnya bertujuan untuk memaksimalkan depth of field, supaya objek yang dekat dan yang jauh sama-sama dalam fokus. Biasanya dilakukan pada objek pemandangan (landscape) —seperti matahari terbit dan matahari terbenam— yang menyertakan objek jarak dekat. Maka tak jarang pada situasi tersebut terlihat efek starburst.

Contoh gambar di kanan atas ilustrasi adalah contoh yang sangat ekstrim. Fotografer ingin mengambil gambar timelapse matahari 24 jam di Antartika. Gambar perlu dibuat fokus pada benda yang sangat jauh (matahari), dan sekaligus pada benda yang sangat dekat (jam). Oleh karena itu dia harus membuat setting bukaan menjadi sekecil mungkin.

Semakin kecil bukaan, maka semakin besar efek starburst yang dihasilkan. Jika diinginkan gambar yang minim starburst, maka harus menggunakan bukaan besar, atau menggunakan lensa dengan kualitas lebih bagus, yang biasanya memiliki bilah bukaan yang lebih banyak. Kadang fotografer menggunakan efek ini dengan sengaja untuk alasan artistik.

Gambar © Nicolas Raymond – Solar Sentinel of Point Reyes

Pada ilustrasi, penulis menggunakan objek lampu senter pada ponsel, diambil gambarnya dengan menggunakan 4 setting bukaan yang berbeda. Semakin kecil bukaan, maka semakin terlihat efek sunburst-nya.

Referensi