Stellar Aberration / Aberasi Cahaya Bintang

Featured Video Play Icon

Stellar aberration (aberasi cahaya bintang) adalah pergeseran posisi bintang yang teramati mengelilingi posisi yang sebenarnya akibat dari gerakan Bumi mengelilingi Matahari. Stellar aberration terjadi karena cahaya memiliki kecepatan dan membutuhkan waktu untuk mencapai pengamat.

Stellar aberration pertama kali diamati tahun 1727 oleh James Bradley, dan merupakan bukti langsung pertama dari heliosentrisme, bahwa Bumi bergerak mengelilingi Matahari.

Analogi umum untuk menjelaskan stellar aberration adalah arah turunnya hujan. Jika hujan jatuh lurus secara vertikal, bagi seseorang yang berlari di tengah hujan, hujan akan terasa datang tidak lurus dari atas, tetapi sedikit miring ke arah depan orang tersebut berlari.

Stellar aberration berbeda dari stellar parallax, yaitu pergeseran bintang yang dekat relatif terhadap bintang yang jauh akibat perubahan posisi Bumi saat mengelilingi Matahari. Besar dari stellar parallax tergantung dari jarak bintang, sementara itu stellar aberration mempengaruhi semua bintang dengan besar yang sama. Kedua fenomena tersebut merupakan bukti langsung dari heliosentrisme.

Stellar aberration memiliki siklus tahunan, dan menyebabkan bintang-bintang pada sumbu ekliptika untuk bergerak melingkar; bintang pada bidang ekliptika untuk bergerak dalam garis lurus; dan bintang di antaranya bergerak dengan bentuk elips.

Pergeseran bintang maksimum akibat stellar aberration adalah kecepatan Bumi mengelilingi Matahari dibagi dengan kecepatan cahaya, yaitu 0.00099365 radian or 20.49552 busur detik.

Referensi