Stellar Parallax

Featured Video Play Icon

Stellar parallax adalah gerak bintang yang terlihat relatif terhadap bintang lain yang lebih jauh, yang disebabkan oleh pergeseran posisi Bumi akibat gerak mengorbit mengelilingi Matahari. Stellar parallax sangat kecil dan sulit diamati. Pengamatan stellar parallax baru dapat dilakukan setelah abad ke-19.

Kaum Bumi datar mengklaim stellar parallax tak berhasil diamati dan mereka gunakan sebagai “bukti” Bumi tidak bergerak. Faktanya, stellar parallax telah berhasil diukur pertama kali tahun 1838, dan saat ini digunakan sebagai dasar pengukuran jarak bintang.

Tahun 1632, Galileo mengatakan sistem heliosentrisme dari Copernicus adalah sistem yang benar, bahwa Matahari berada di pusat tata surya dan Bumi mengelilingi Matahari. Tetapi jika Bumi bergerak mengelilingi Matahari, maka kita seharusnya dapat mengamati stellar parallax. Masalahnya, pada jaman tersebut mereka tak berhasil mengamati stellar parallax.

Pada jaman Galileo, mereka tak berhasil mengamati stellar parallax karena teknologi belum maju. Pengamatan stellar parallax baru dapat dilakukan tahun 1838, sekitar 200 tahun setelah Galileo meninggal dunia.

Stellar parallax sulit diamati karena sangat kecil. Sebagai contoh, bintang dengan stellar parallax terbesar adalah Proxima Centauri. Parallaxnya hanya 0,7687 busur detik. Sudut tersebut setara dengan objek sebesar 2 cm pada jarak 5,3 km.

Saat ini stellar parallax diamati melalui satelit seperti Hipparcos, Hubble, dan Gaia, dan merupakan dasar untuk mengukur jarak bintang.

Referensi