Peta Azimuthal-Equidistant BUKAN Peta Bumi Datar

Peta azimuthal equidistant adalah proyeksi dari Bumi bulat ke bidang dua dimensi. Peta ini memiliki distorsi, seperti peta lainnya.

Kaum Bumi datar membajak bentuk dari peta azimuthal equidistant, dan mengklaimnya sebagai “peta Bumi datar.” Walau bentuknya sama, sifat keduanya berbeda. Yang mereka klaim sebagai “peta Bumi datar” ini adalah bentuk yang diperkecil dari “Bumi datar” dan diklaim tak memiliki distorsi.

Beberapa organisasi memakai peta azimuthal equidistant & kaum Bumi datar mengira hal tersebut “dukungan” kepada Bumi datar. Faktanya, itu adalah peta azimuthal equidistant, yang tak ada hubungannya dengan Bumi datar.

Lanjutkan membaca “Peta Azimuthal-Equidistant BUKAN Peta Bumi Datar”

Peta Gleason

Yang disebut sebagai “peta Gleason” adalah peta yang diterbitkan pada abad 19. Penciptanya adalah penganut Bumi datar yang mengklaim peta tersebut sebagai “peta Bumi datar.” Faktanya, itu hanyalah peta azimuthal equidistant yang terpusat di Kutub Utara.

Dari patennya, kita tahu  penciptanya menyadari dan mengetahui bahwa peta yang dibuatnya hanyalah proyeksi dari bentuk Bumi bulat, bertentangan dengan klaim di bukunya.

Lanjutkan membaca “Peta Gleason”

Peta Konformal vs Equal-Area

Semua peta mendistorsi bentuk Bumi, dan didesain untuk mempertahankan sifat tertentu dengan mengorbankan sifat yang lain. Peta konformal mempertahankan bentuk dan mengorbankan luas. Peta equal-area mempertahankan luas dengan mengorbankan bentuk.

Terdapat teori konspirasi yang keliru mengklaim bahwa peta sengaja dirancang untuk membohongi kita mengenai luas daratan. Faktanya, ada jenis peta equal-area jika kita menginginkan luas daratan yang akurat tetapi dengan mengorbankan bentuknya.

Lanjutkan membaca “Peta Konformal vs Equal-Area”

Pusat dari Peta Azimuthal Equidistant

Featured Video Play Icon

Kaum Bumi datar mencontek bentuk dari peta azimuthal equidistant yang terpusat di Kutub Utara dan mengklaimnya sebagai “peta Bumi datar.” Peta azimuthal equidistant yang sesungguhnya bukanlah “peta Bumi datar,” dan tak harus berpusat di Kutub Utara.

Pada peta azimuthal equidistant, semua titik pada peta memiliki jarak yang proporsional dari titik pusat, tetapi hanya dari titik pusat. Jarak antara dua titik lainnya mengalami distorsi.

Lanjutkan membaca “Pusat dari Peta Azimuthal Equidistant”

Indonesia dan Distorsi Pada Peta

Featured Video Play Icon

Indonesia terletak di dekat khatulistiwa. Akibatnya tidak mengalami banyak distorsi bentuk pada kebanyakan jenis proyeksi peta.

Kaum Bumi datar tak memahami sifat distorsi pada peta, dan keliru mengklaim bahwa Antarktika adalah dataran es yang mengelilingi Bumi seperti yang sekilas terlihat pada yang mereka klaim sebagai “peta Bumi datar”. Faktanya, hal tersebut hanyalah akibat dari distorsi pada proyeksi peta. Untuk memahami sifat distorsi pada beberapa jenis peta, kita dapat mencoba memindahkan negara kita ke derajat lintang lain pada peta.

Lanjutkan membaca “Indonesia dan Distorsi Pada Peta”

Distorsi Antarktika Pada Peta

Featured Video Play Icon

Antarktika adalah benua terbesar kelima, tetapi pada peta Mercator, Antarktika dapat terlihat lebih besar dari seluruh benua lainnya digabungkan menjadi satu akibat sifat distorsi pada peta tersebut.

Kaum Bumi datar mengklaim perbedaan ukuran tersebut sebagai kegagalan sains. Faktanya, distorsi peta adalah juga yang membuat Antartika berukuran besar pada peta azimuthal equidistant yang mereka curi, dan mereka klaim seakan-akan itu adalah “peta Bumi datar”.

Lanjutkan membaca “Distorsi Antarktika Pada Peta”

Distorsi Greenland Pada Peta

Featured Video Play Icon

Greenland berukuran 14× lebih kecil daripada Afrika, tetapi pada peta dengan proyeksi Mercator, Greenland terlihat berukuran sama akibat sifat distorsi proyeksi Mercator.

Kaum Bumi datar mengklaim distorsi ukuran Greenland pada peta Mercator merupakan kegagalan sains dalam menjelaskan alam. Faktanya distorsi merupakan konsekuensi dari penggambaran Bumi yang bulat dalam peta yang berbentuk datar. Distorsi juga terjadi pada peta azimuthal equidistant yang dicatut kaum Bumi datar sebagai “peta Bumi datar” yang mereka klaim tanpa distorsi. Faktanya, yang keliru justru adalah anggapan bahwa peta azimuthal equidistant adalah tanpa distorsi.

Lanjutkan membaca “Distorsi Greenland Pada Peta”

Distorsi Pada Peta Azimuthal Equidistant

Featured Video Play Icon

Peta azimuthal equidistant adalah sebuah proyeksi dari bentuk Bumi yang bulat. Akibatnya, peta ini memiliki distorsi dalam hal jarak, bentuk, arah dan luas. Seperti peta azimuthal equidistant, semua jenis peta memiliki distorsi , dengan sifat distorsi yang berbeda-beda untuk proyeksi peta yang berbeda-beda.

Untuk menjelaskan sifat distorsi pada peta azimuthal equidistant, pada peta di ilustrasi, delapan titik kuning memiliki jarak 5000 km dari titik merah, dan mengarah ke seluruh arah mata angin, dan arah-arah di antaranya. Dapat kita lihat bahwa jarak, bentuk, arah dan luas pada Bumi bulat yang sebenarnya belum tentu ditampilkan dengan sempurna pada peta azimuthal equidistant akibat adanya distorsi.

Lanjutkan membaca “Distorsi Pada Peta Azimuthal Equidistant”

Peta Udara Tahun 1943/1945 (“Air Map of the World”)

Kaum Bumi datar menemukan sebuah peta penerbangan pada tahun 1943 dengan judul “Air Map of the World.” Karena bentuknya sama dengan “peta Bumi datar” yang fiktif, mereka lalu keliru menyimpulkannya sebagai “peta Bumi datar.” Faktanya, peta tersebut adalah peta dengan proyeksi Azimuthal Equidistant yang memiliki distorsi, hanya representasi bentuk Bumi bulat pada bidang datar, dan tidak menggambarkan bentuk Bumi yang sesungguhnya.

Fakta tersebut sebenarnya telah dijelaskan dengan sangat panjang lebar pada peta itu sendiri pada keterangan-keterangan yang diletakkan di setiap pojok peta. Sayangnya, peta tersebut beredar di kalangan komunitas korban-korban Bumi datar dengan resolusi yang rendah, sehingga penjelasan yang seharusnya dapat meluruskan hoax tersebut menjadi tidak dapat terbaca.

Lanjutkan membaca “Peta Udara Tahun 1943/1945 (“Air Map of the World”)”

Al-Biruni Bukan Penganut Bumi Datar

Al-Biruni adalah ilmuwan multidisiplin dalam bidang fisika, matematika, astronomi, biologi, sejarah dan bahasa. Al-Biruni adalah salah satu pelopor ilmu geodesi, yaitu ilmu yang mempelajari mengenai bentuk Bumi serta pengukuran dan pemetaannya. Tentu saja Al-Biruni memahami bahwa Bumi itu berbentuk bulat.

Salah satu modus operandi oknum Bumi datar adalah mencatut agama atau tokoh agama. Tujuannya adalah untuk mendekatkan paham ini dengan agama dan pengikut-pengikutnya. Karena di Indonesia agama terbesar adalah Islam, maka wajar apabila mereka mencari korban di kalangan umat Islam. Salah satu tokoh agama yang dicatut ini adalah Al-Biruni. Tapi, tentu saja, Al-Biruni bukanlah penganut paham Bumi datar.

Lanjutkan membaca “Al-Biruni Bukan Penganut Bumi Datar”

Daerah Siang dan Malam Pada Bumi Datar

Featured Video Play Icon

Pada setiap saat, bagian Bumi yang mengalami siang hari sama luasnya dengan daerah yang mengalami malam hari. Alasannya adalah Matahari jaraknya sangat jauh, dan akan menyinari setengah bagian Bumi, dan setengahnya lagi tak mendapat sinar Matahari.

Apabila kita gambarkan daerah-daerah di Bumi yang mendapatkan sinar Matahari pada sebuah peta dengan proyeksi azimuthal-equidistant yang terpusat pada kutub utara, Matahari akan menyinari daerah berbentuk mirip elips pada musim panas utara, dan bentuk seperti ‘lampu Batman’ pada musim dingin. Pada ekuinoks, Matahari akan terlihat menyinari daerah berbentuk setengah lingkaran.

Lanjutkan membaca “Daerah Siang dan Malam Pada Bumi Datar”