Yunani Kuno

Featured Video Play Icon

Bangsa Yunani kuno telah mengetahui Bumi bulat sejak setidaknya abad 3 BCE. Menurut sejarawan Otto E. Neugebauer, Bangsa Yunani kuno mengetahui hal tersebut dari perubahan drastis pada posisi dan gerakan bintang antara pemukiman Yunani pada derajat lintang berbeda.

Lanjutkan membaca “Yunani Kuno”

Titik Cahaya atau Point Source

Titik cahaya (atau point source) adalah sumber cahaya atau pantulan cahaya dengan ukuran sudut lebih kecil daripada resolusi sudut pengamat. Titik cahaya dapat terlihat sebagai titik terang jika latar belakangnya gelap; tetapi terlihat terlalu kecil bagi pengamat untuk mengenali bentuknya.

Kaum Bumi datar mengklaim ISS harusnya tak terlihat seperti pesawat yang jauh tak terlihat. Faktanya, di langit gelap, lampu pesawat bisa dilihat dari jarak 60 km, tapi tak bisa dikenali bentuknya. Baik ISS dan lampu pesawat tersebut dapat terlihat karena merupakan titik cahaya berlatar gelap. Pengamat dapat melihatnya, tetapi tak dapat mengenali bentuknya.

Lanjutkan membaca “Titik Cahaya atau Point Source”

Jarak Polaris: Mengapa Polaris Tak Terlihat Bergerak

Pada pengamatan sangat sekilas, Polaris terlihat diam di langit karena jaraknya sangat jauh dan kita tidak hidup cukup lama.

Kaum Bumi datar mengamati Polaris diam dan menjadikannya “bukti” Bumi tak bergerak. Faktanya, Polaris sekilas tak terlihat bergerak sebagaimana halnya pegunungan di kejauhan tak terlihat bergerak jika kita bergeser sejauh satu sentimeter.

Lanjutkan membaca “Jarak Polaris: Mengapa Polaris Tak Terlihat Bergerak”

Bintang-Bintang Sirkumpolar dari Indonesia

Indonesia berada di dekat khatulistiwa. Hal ini mengakibatkan posisi sumbu rotasi bintang terlihat dekat dengan horizon, dan nyaris tak ada bintang terang yang bersifat sirkumpolar, atau selalu berada di langit.

Terdapat argumen kaum Bumi datar mancanegara mengenai bintang yang selalu terlihat di langit. Kaum Bumi datar lokal keliru berasumsi hal itu juga terjadi di Indonesia. Andai saja mereka melakukan verifikasi, mudah mengetahui praktis tak ada bintang terang yang selalu berada di langit Indonesia.

Beda kenampakan bintang antara di Indonesia & lokasi kaum Bumi datar mancanegara tersebut terjadi karena Bumi bulat.

Lanjutkan membaca “Bintang-Bintang Sirkumpolar dari Indonesia”

Kenampakan Bima Sakti

Featured Video Play Icon

Karena Bumi bulat dan mengelilingi Matahari, pusat Bima Sakti hanya mudah dilihat di bulan-bulan tertentu. Di bulan lainnya, pusat Bima Sakti berada terlalu dekat dengan Matahari di langit & tak terlihat karena kalah terang oleh sinar Matahari.

Kaum Bumi datar mengklaim Bima Sakti terlihat tiap malam adalah “bukti” Bumi datar. Faktanya, kita ada di dalam Bima Sakti & akan ada bagian yang terlihat. Tapi bagian tertentu, seperti intinya yang terang, tak selalu terlihat setiap malam.

Noise Pada Foto dan Misinformasi “Bulan Transparan”

Image noise adalah variasi acak kecerahan atau informasi warna pada citra, yang berasal dari sensor kamera digital atau film kamera. Image noise adalah hasil yang tidak dikehendaki pada proses fotografi dan bukan bagian dari objek pada foto.

Salah satu tipe image noise adalah salt-and-pepper, berupa bintik terang pada bagian gelap gambar. Saat bintik-bintik tersebut terlihat pada foto sisi gelap Bulan, kaum Bumi datar mengklaim itu adalah “bintang” & “membuktikan” Bulan transparan. Faktanya, itu hanyalah image noise dan tak bersumber dari objek.

Lanjutkan membaca “Noise Pada Foto dan Misinformasi “Bulan Transparan””

Flat Earth Dome Model

Featured Video Play Icon

“Flat Earth Dome Model” (walter.bislins.ch/FED) adalah app yang dibuat oleh rekan Walter Bislin yang juga gemar meluruskan hoaks Bumi datar. App tersebut memetakan hasil pengamatan ke dalam model Bumi datar. Pada app ini, garis menunjukkan lintasan sinar yang akan terjadi seandainya Bumi itu datar. App ini menunjukkan bahwa cahaya perlu berbelok dengan cara yang mustahil seandainya Bumi datar, membuktikan Bumi tidak datar.

Video dari app ini beredar di komunitas Bumi datar dan mereka tidak mampu memahami yang ditampilkan dalam app tersebut. Mereka keliru mengklaim app ini “membuktikan” Bumi datar, padahal sebaliknya, app tersebut justru membuktikan secara komprehensif bahwa Bumi tidak mungkin berbentuk datar.

Lanjutkan membaca “Flat Earth Dome Model”

Melihat Bintang di Luar Angkasa

Cahaya bintang itu redup, kita hanya dapat melihat bintang saat mata kita terbiasa untuk gelap. Astronot dapat melihat bintang saat Matahari tertutup dan menghindari melihat objek besar yang disinari Matahari.

Ada astronot yang berkata bintang tak terlihat, tetapi ada pula yang dapat melihatnya. Kaum Bumi datar menggunakan hal tersebut untuk mendiskreditkan perjalanan ke luar angkasa. Faktanya, kadang astronot dapat melihat bintang, kadang tidak, sama seperti kita, tergantung situasi.

Lanjutkan membaca “Melihat Bintang di Luar Angkasa”

Eksposur Kamera untuk Mengambil Foto Bulan dan Bintang

Featured Video Play Icon

Bagian Bulan yang diterangi Matahari jauh lebih terang daripada bintang. Tetapi kamera tak dapat menangkap objek yang terlalu terang dan yang terlalu redup sekaligus. Kita dapat menambah eksposur untuk memperlihatkan bintang, tetapi lalu Bulan akan menjadi terlalu terang.

Kaum Bumi datar mengklaim tak adanya bintang pada foto yang diambil dari luar angkasa adalah “bukti” foto tersebut palsu. Faktanya, penyebabnya sama dengan bahwa bintang juga tak terlihat pada foto Bulan yang diambil dengan eksposur yang sesuai.

Lanjutkan membaca “Eksposur Kamera untuk Mengambil Foto Bulan dan Bintang”

Stellarium

Kaum Bumi datar gemar menunjukkan peristiwa langit dan tata letak benda langit tertentu, dan bersikeras hal tersebut tak mungkin terjadi jika Bumi bulat mengelilingi Matahari. Lalu mereka keliru menggunakannya sebagai “bukti” Bumi datar dan diam.

Kita dapat tanyakan kepada mereka waktu kejadian dan lokasi pengamat, lalu menggunakan Stellarium atau aplikasi sejenis untuk membuat simulasinya. Jika hasilnya sama dengan pengamatan, artinya sama sekali tidak ada kejanggalan. Dan masalahnya hanya bersumber dari kegagalan kaum Bumi datar untuk memahami dan membuat model yang benar.

Lanjutkan membaca “Stellarium”

Bintang-Bintang di Langit Selatan: Bukti Bumi Bulat dan Berotasi Pada Porosnya

Featured Video Play Icon

Jika kita berada di Bumi bagian selatan dan melihat ke langit bagian selatan, kita akan melihat bintang-bintang yang sama di mana pun posisi kita. Bintang-bintang tersebut mengitari sumbu bintang selatan yang berada di rasi Octans, dekat dengan bintang Sigma Octantis.

Fenomena ini tak dapat dijelaskan pada model Bumi datar.  Jika kita lihat peta yang mereka klaim sebagai “peta Bumi datar”, seharusnya kita akan melihat bintang yang berbeda-beda. Ini karena model Bumi datar tidaklah sesuai dengan fakta yang sesungguhnya.

Lanjutkan membaca “Bintang-Bintang di Langit Selatan: Bukti Bumi Bulat dan Berotasi Pada Porosnya”

Almanak Nautika / Nautical Almanac

Almanak nautika (nautical almanac) adalah publikasi yang memuat daftar posisi dari benda langit agar pelaut dapat menggunakan navigasi selestial untuk mengetahui posisinya di laut. Karena posisi bintang tidaklah konstan, maka almanak nautika perlu diperbaharui terus menerus.

Kaum Bumi datar mengklaim posisi bintang selalu sama dan hanya bergerak mengitari kutub bintang di utara. Hal tersebut mereka gunakan sebagai “bukti” Bumi datar yang diam. Faktanya, posisi bintang mengalami perubahan, dan kita dapat mengetahui riwayat perubahan posisi bintang tersebut dari almanak nautika edisi lama.

Lanjutkan membaca “Almanak Nautika / Nautical Almanac”

Planet dan Bintang

Planet bukan bintang. Pada pengamatan sekilas, planet dan bintang terlihat sebagai titik di langit malam. Tetapi dengan pengamatan teliti, kita tahu bahwa planet berbeda dengan bintang.

Kaum Bumi datar bersikeras planet adalah bintang. Faktanya kita dapat dengan mudah mengamati banyak sifat planet yang membedakannya dari bintang, dengan usaha dan peralatan seadanya.

Lanjutkan membaca “Planet dan Bintang”

Presesi Sumbu Rotasi Bumi / Axial Precession

Featured Video Play Icon

Bumi mengalami presesi sumbu rotasi. Sumbu rotasi Bumi bergeser lambat dengan siklus 25772 tahun. Akibatnya, bintang yang kita sebut sebagai bintang kutub akan selalu berganti dari satu bintang ke bintang lainnya.

Berlawanan dengan klaim dari kaum Bumi datar, akibat presesi sumbu rotasi Bumi, Polaris pernah tidak berfungsi sebagai Bintang Utara, dan tidak akan selalu menjadi Bintang Utara. Dalam 20 abad ke depan, Gamma Cephei akan menjadi Bintang Utara.

Lanjutkan membaca “Presesi Sumbu Rotasi Bumi / Axial Precession”

Stellar Parallax

Featured Video Play Icon

Stellar parallax adalah gerak bintang yang terlihat relatif terhadap bintang lain yang lebih jauh, yang disebabkan oleh pergeseran posisi Bumi akibat gerak mengorbit mengelilingi Matahari. Stellar parallax sangat kecil dan sulit diamati. Pengamatan stellar parallax baru dapat dilakukan setelah abad ke-19.

Kaum Bumi datar mengklaim stellar parallax tak berhasil diamati dan mereka gunakan sebagai “bukti” Bumi tidak bergerak. Faktanya, stellar parallax telah berhasil diukur pertama kali tahun 1838, dan saat ini digunakan sebagai dasar pengukuran jarak bintang.

Lanjutkan membaca “Stellar Parallax”

Gerak Diri Bintang (Proper Motion)

Featured Video Play Icon

Bintang memiliki gerakan sendiri, istilahnya adalah ‘gerak diri’ atau ‘proper motion’. Bintang akan terlihat bergeser relatif terhadap bintang-bintang lainnya di langit. Karena jarak bintang dengan kita sangat jauh, maka kita perlu melakukan pengamatan selama bertahun-tahun untuk dapat melihat gerakan ini.

Penganut Bumi datar umumnya berasumsi bahwa bintang tidak memiliki gerakan selain dari gerak melingkar mengelilingi sumbu astronomi utara. Tetapi ini adalah asumsi yang keliru. Bintang juga memiliki gerakan masing-masing.

Lanjutkan membaca “Gerak Diri Bintang (Proper Motion)”

Gerak Bintang Tahunan

Featured Video Play Icon

Setiap hari, kita dapat mengamati bintang bergeser sekitar 1° dari sumbu rotasinya. Dalam sebulan akan bergeser sekitar 30°. Dan dalam satu tahun akan kembali lagi ke posisi awal setelah berputar sekitar 360°. Gerak tersebut menjadi dasar dalam penetapan sistem kalender yang kita gunakan saat ini.

Penganut Bumi datar mengklaim “rasi bintang tetap terlihat sama setiap malam”, lalu mereka simpulkan Bumi tidak bergerak. Mereka keliru. Rasi bintang akan terlihat bergeser sekitar 1° setiap malam.

Lanjutkan membaca “Gerak Bintang Tahunan”

Foto Bulan dan Bintang

Bintang tak terlihat pada foto Bulan —termasuk pada foto yang diambil dari permukaan Bulan— karena permukaan Bulan diterangi cahaya Matahari. Untuk mengambil gambar Bulan, kita mengatur eksposur kamera sesuai untuk mengambil foto objek yang diterangi sinar Matahari, tak jauh berbeda dengan eksposur kamera untuk mengambil foto di siang hari di permukaan Bumi.

Untuk demonstrasi, kita dapat mencoba mengambil foto Bulan bersamaan dengan bintang, dengan syarat: 1. Detil Bulan seperti kawah Bulan harus terlihat, dan tidak terlalu terang atau overexposed. 2. Diambil dalam sekali pengambilan gambar, bukan HDR, dan tidak diedit. Walaupun dengan menggunakan perangkat fotografi terbaik saat ini sekali pun, tidak mungkin bintang dalam jumlah banyak dapat terlihat.

Lanjutkan membaca “Foto Bulan dan Bintang”

Objek yang Diterangi Sinar Matahari dan Kenampakan Bintang

Pada umumnya, objek yang terkena sinar Matahari jauh lebih terang daripada bintang. Karena itu bintang tak terlihat pada foto yang memuat objek yang terkena sinar Matahari, kecuali jika objek tersebut dibuat overexposed, dan menjadi terlihat terlalu terang pada gambar hasilnya.

Kaum Bumi datar menjadikan tak adanya bintang di foto sebagai dalih bagi mereka untuk berprasangka buruk kepada pihak lain. Sebenarnya masalahnya ada pada diri mereka sendiri. Apabila objek utama di foto diterangi oleh Matahari, maka biasanya bintang tak akan terlihat.

Lanjutkan membaca “Objek yang Diterangi Sinar Matahari dan Kenampakan Bintang”

Menentukan Kenampakan Bintang Dari Deklinasinya dan Lintang Pengamat

Kita dapat mengetahui apakah bintang terlihat dari lokasi tertentu dengan menggunakan deklinasi bintang tersebut dan derajat lintang posisi pengamat, tergantung dari faktor lain seperti cuaca, topologi dan kecerahan bintang. Hal ini dapat dilakukan hanya karena Bumi bulat dan berotasi.

Jika Bumi datar, semua bintang akan terlihat sepanjang malam dari semua lokasi. Kita tak melihat bintang yang sama setiap malam karena sebagian dari bintang tersebut berada di bawah horizon dan tertutup oleh Bumi.

Lanjutkan membaca “Menentukan Kenampakan Bintang Dari Deklinasinya dan Lintang Pengamat”