Tak Melakukan Belum Tentu Tak Mampu

Kaum Bumi datar gemar mengartikan “tak melakukan” sebagai “tak mampu.” Jika mereka melihat ada hal yang membuktikan Bumi bulat tapi tidak dilakukan, mereka akan keliru mengklaim “pasti tak mungkin untuk melakukannya karena Bumi itu datar.” Hal ini adalah salah satu dari sekian banyak cacat logika yang umum kita lihat di komunitas penganut Bumi datar.

Ada hal-hal yang dapat kita lakukan, tapi tak kita lakukan dengan berbagai alasan. Dengan kata lain, “kita mampu untuk melakukan, tapi memilih untuk tak melakukan hal tersebut.” Tak melakukan sesuatu tersebut bukan berarti hal tersebut mustahil dilakukan.

Lanjutkan membaca “Tak Melakukan Belum Tentu Tak Mampu”

Force the Line

“Force the line” adalah metode yang diusulkan kaum Bumi datar untuk mengetahui bentuk Bumi. Metode ini tak realistis karena perlu membuat bangunan yang sangat panjang yang dibuat rata.

“Force the line” hanya merupakan pelaksanaan cacat logika bukti tunggal. Mereka mengabaikan bukti Bumi bulat yang sangat banyak jumlahnya, dan menunggu hasil dari satu metode ini, yang sangat sulit untuk dieksekusi dan sangat rentan kesalahan.

Lanjutkan membaca “Force the Line”

Ahli Anonim (Anonymous Authority)

Cacat logika ahli anonim (fallacy of anonymous authority) terjadi jika sumber yang tidak disebutkan digunakan sebagai bukti dari klaim, namun kita tidak dapat melakukan verifikasi sumber tersebut dan pendapatnya.

Banyak kaum Bumi datar mengklaim kenal orang yang kenal orang lain yang kenal pilot, ahli survey, ilmuwan, dosen, dsb, yang membuktikan Bumi datar. Tapi selalu mustahil untuk langsung melakukan verifikasi “ahli” ini. Menciptakan “ahli” untuk mendukung pendapat mereka adalah cacat logika ahli anonim.

Lanjutkan membaca “Ahli Anonim (Anonymous Authority)”

Cacat Logika Presisi Berlebihan

Cacat logika presisi berlebihan terjadi jika angka yang terlalu presisi digunakan agar terlihat lebih meyakinkan dan lebih pasti.

Ada tokoh Bumi datar yang memakai angka yang terlalu presisi agar terlihat ilmiah. Pihak yang rentan untuk percaya Bumi datar cenderung mudah  terintimidasi matematika; mudah membuat mereka terpesona dengan angka yang sebenarnya tidak ada artinya.

Lanjutkan membaca “Cacat Logika Presisi Berlebihan”

Cacat Logika Argumen ke Masa Depan

Cacat logika argumen ke masa depan terjadi jika seseorang mengklaim pendapatnya benar berdasarkan asumsi keliru bahwa buktinya masih dalam pengerjaan, dan suatu saat akan terbukti benar.

Kaum Bumi datar kadang mengakui bahwa mereka tak dapat membuktikan Bumi datar, tetapi mereka tetap percaya Bumi datar karena mereka pikir suatu saat akan terbukti. Faktanya, bumi sudah terbukti berbentuk bulat. Tak akan ada “riset” yang bisa membuktikan Bumi datar.

Lanjutkan membaca “Cacat Logika Argumen ke Masa Depan”

Membesar-Besarkan Konflik

Membesar-besarkan konflik adalah cacat logika bahwa jika ilmuwan terlihat memiliki pendapat berbeda, seluruh bidang ilmu tersebut tidak kredibel dan tidak ada kesimpulan yang dapat ditarik.

Membesar-besarkan konflik merupakan argumen umum dari kaum Bumi datar. Mereka akan mencari ilmuwan yang terlihat memiliki pendapat berbeda, lalu membesar-besarkannya, dan menyimpulkan keduanya salah. Faktanya, perbedaan opini tersebut tak begitu mendasar, dan bisa saja sebenarnya bukan beda opini. Ilmuwan tetap sepakat Bumi bulat dan mengelilingi Matahari.

Lanjutkan membaca “Membesar-Besarkan Konflik”

Keseimbangan Palsu / False Balance

Cacat logika keseimbangan palsu terjadi jika seorang jurnalis menyajikan pendapat yang berlawanan dengan perlakuan yang sama, walaupun pendapat tersebut tidak didukung bukti. Hal ini dapat menyebarkan misinformasi karena memberi kesan seakan-akan hal yang tak didukung bukti tersebut layak untuk dipertimbangkan.

Kaum Bumi datar mengeluh bahwa media massa tak memberi mereka perlakuan yang sama seperti yang diberikan kepada ilmuwan. Faktanya, menyajikan kedua pihak tersebut dengan perlakuan yang sama tidak menggambarkan situasi yang sebenarnya, dan hanya akan menyebarkan misinformasi.

Lanjutkan membaca “Keseimbangan Palsu / False Balance”

Hipotesis yang Dibuat-Buat / Far-Fetched Hypothesis

Hipotesis yang dibuat-buat (far-fetched hypothesis) adalah cacat logika yang terjadi jika hipotesis yang terlalu jauh (dibuat-buat) diambil sebagai kesimpulan tanpa memperhatikan alternatif lain yang lebih memungkinkan.

Setiap kali kaum Bumi datar menemukan fenomena alam yang mereka rasa “aneh,” biasanya mereka akan bertindak seakan mereka orang pertama yang mengetahuinya, dan mencari-cari jalan agar dapat dijadikan “bukti” Bumi datar. Faktanya, jauh lebih memungkinkan orang lain sudah tahu, beserta alasan ilmiahnya. Dan fenomena tersebut terasa “aneh” bagi mereka hanya karena kaum Bumi datar tersebut kurang wawasan.

Lanjutkan membaca “Hipotesis yang Dibuat-Buat / Far-Fetched Hypothesis”

Sesat Pikir Penyebab Tunggal (Single Cause Fallacy)

Sesat pikir penyebab tunggal (fallacy of the single cause) terjadi saat seseorang menganggap hanya ada satu penyebab dari suatu kejadian, sedangkan hal tersebut terjadi akibat adanya beberapa penyebab sekaligus.

Jika dikatakan “A menyebabkan B,” jarang bahwa B disebabkan hanya karena A, tetapi biasanya ada hal lain yang bersama-sama A menyebabkan B yang tak disebut secara eksplisit. Menyimpulkan hanya A yang menyebabkan B tanpa pemikiran lebih lanjut adalah sesat pikir penyebab tunggal.

Lanjutkan membaca “Sesat Pikir Penyebab Tunggal (Single Cause Fallacy)”

Sesat Pikir Kearifan Kuno (Appeal to Ancient Wisdom)

Sesat pikir kearifan kuno (Bahasa Inggris: appeal to ancient wisdom, atau argument from age) adalah sesat pikir yang terjadi saat seseorang berasumsi bahwa konsep dan pengetahuan yang berasal dari jaman dahulu lebih benar atau lebih baik daripada pengetahuan modern. Faktanya, hanya karena sebuah konsep atau pengetahuan bersumber dari jaman dahulu, hal tersebut bukanlah bukti bahwa konsep atau pengetahuan tersebut benar.

Kaum Bumi datar gemar menunjukkan bahwa di jaman dahulu, banyak peradaban percaya Bumi datar, dan mereka gunakan sebagai “bukti” Bumi datar. Hal tersebut merupakan sesat pikir kearifan kuno. Bentuk Bumi diketahui melalui pengamatan alam, bukan dari apakah pengetahuan tersebut berasal dari jaman tertentu.

Lanjutkan membaca “Sesat Pikir Kearifan Kuno (Appeal to Ancient Wisdom)”

“Stuff is Flat”: Pernyataan Neil deGrasse Tyson yang Keliru Mengenai Pengamatan Lengkungan Bumi

Neil deGrasse Tyson pernah keliru mengatakan bahwa tak mungkin untuk melihat lengkungan Bumi pada ketinggian lompat yang dilakukan Felix Baumgartner. Faktanya, kita seharusnya bisa melihatnya.

Kaum Bumi datar mengira kita percaya ucapan Neil tanpa mampu mengkritisinya dan mereka gunakan pernyataan Neil yang keliru tersebut untuk menolak pengamatan lengkungan Bumi. Namun kita tak memiliki masalah untuk mengatakan bahwa Nail salah. Salah itu wajar asal kita mau merevisi pendapat kita jika ada informasi baru dan kami yakin Neil juga akan melakukannya.

Lanjutkan membaca ““Stuff is Flat”: Pernyataan Neil deGrasse Tyson yang Keliru Mengenai Pengamatan Lengkungan Bumi”

Sesat Logika “Argument from Incredulity”

Argument from Incredulity terjadi jika seseorang menolak sebuah fakta hanya karena yang bersangkutan tidak mengerti bagaimana hal tersebut dapat terjadi. Ini adalah sebuah sesat logika (fallacy) yang banyak terjadi di kalangan penganut paham Bumi datar.

Lanjutkan membaca “Sesat Logika “Argument from Incredulity””

Sesat Pikir Reifikasi

Kita sering menyederhanakan hal yang rumit menjadi model yang lebih sederhana dengan cara mengabaikan hal-hal yang tidak penting, agar dapat memfokuskan kepada hal-hal yang penting. Model lebih mudah dipahami dan memudahkan kita untuk bekerja, tetapi itu tetaplah model, dan tidak memiliki semua sifat dari hal aslinya.

Kaum Bumi datar sering melakukan sesat pikir reifikasi dengan memperlakukan model seperti hal aslinya. Mereka mencari-cari “kesalahan” pada model yang berbeda dari hal aslinya, lalu mereka gunakan untuk mendiskreditkan hal aslinya. Faktanya, model bukan hal aslinya, dan tak dapat dengan sempurna mewakili hal aslinya.

Lanjutkan membaca “Sesat Pikir Reifikasi”

Sesat Pikir Konsep Curian (Stolen Concept Fallacy)

Sesat pikir konsep curian (stolen concept fallacy) terjadi jika seseorang menggunakan sebuah fakta untuk menyangkal sumber dari fakta tersebut. Dengan kata lain, konsep A digunakan untuk menyangkal B, sementara A tergantung dari B.

Banyak teori konspirasi bersumber dari konsep curian, termasuk banyak klaim-klaim dari kaum Bumi datar. Biasanya kaum Bumi datar menggunakan sebuah konsep untuk menyangkal sains, tetapi konsep tersebut bersumber dari sains itu sendiri.

Lanjutkan membaca “Sesat Pikir Konsep Curian (Stolen Concept Fallacy)”

Lompat ke Kesimpulan / Jumping to Conclusions

Bias kognitif melompat ke kesimpulan (Bahasa Inggris: jumping to conclusions) terjadi jika seseorang gagal membedakan mana hasil observasi dan mana yang direka dari observasi tersebut (inference). Atau dengan kata lain, “jika seseorang gagal membedakan yang diamati dan yang disimpulkan darinya.”

Banyak “fakta” Bumi datar yang bersumber dari jumping to conclusions. Mereka menarik kesimpulan tanpa fakta yang lengkap demi mencapai kesimpulan yang tak berdasar.

Lanjutkan membaca “Lompat ke Kesimpulan / Jumping to Conclusions”

Sesat Pikir “Canceling Hypothesis”

Sesat pikir atau fallacy canceling hypothesis terjadi saat seseorang mempertahankan sebuah hipotesis dengan mengajukan hipotesis kedua dengan tujuan menjelaskan mengapa hipotesis pertama gagal terbukti. Hasilnya, adanya hipotesis kedua melemahkan kekuatan prediksi atau kemampuan untuk menjelaskan dari hipotesis pertama.

Kaum Bumi datar gemar menunjukkan hal-hal yang mereka anggap sebagai “bukti” Bumi datar. Saat hipotesis yang mereka ajukan tersebut terbukti salah, mereka lalu akan menciptakan hipotesis kedua demi membela hipotesis awal dari bukti-bukti yang membantahnya, tanpa merasa perlu untuk membuktikan hipotesis kedua tersebut.

Lanjutkan membaca “Sesat Pikir “Canceling Hypothesis””

Argumen dari Persekusi

Argumen dari persekusi adalah sesat pikir (fallacy) yang menyatakan bahwa jika pendapat kita membuat orang lain mengejek atau membredel kita atau ide kita, maka ide yang kita sampaikan adalah benar. Catatan: sesat pikir ini umumnya lebih dikenal dengan nama ‘Galileo gambit‘, namun dalam kasus ini, kaum Bumi datar sendiri yang melakukan persekusi terhadap Galileo.

Kaum Bumi datar melakukan sesat logika ini saat mereka menunjukkan ide mereka diejek, disensor, atau dihapus. Faktanya, perlakuan tersebut mereka dapatkan bukan karena mereka benar, tetapi karena dengan percaya Bumi datar, mereka sudah memfitnah sangat banyak pihak lain.

Lanjutkan membaca “Argumen dari Persekusi”

Sesat Pikir ‘Appeal to Definition’

Sesat pikir atau fallacy ‘appeal to definition’ adalah menggunakan sebuah definisi dari sebuah istilah untuk mendukung pendapat, seakan istilah tersebut tak dapat memiliki arti yang lain, atau bahkan arti yang berlawanan. Kaum Bumi datar gemar menggunakan sesat pikir ini, sebagai contoh, pada istilah ‘teori’.

Masalah komunikasi dapat terjadi apabila sebuah istilah salah diartikan oleh pihak yang menerima informasi. Kesalahan tersebut seharusnya dapat dengan mudah diklarifikasi. Pembawa informasi seharusnya dapat dengan mudah menginformasikan arti yang sebenarnya dia maksud. Sesat pikir ‘appeal to definition’ terjadi apabila klarifikasi tersebut ditolak, dan penerima informasi bersikeras untuk menggunakan arti istilah yang salah, yang bukan dimaksud oleh pembawa informasi, untuk mendukung pendapatnya.

Lanjutkan membaca “Sesat Pikir ‘Appeal to Definition’”

Ad Fidentia

Sesat pikir (fallacy) ad-fidentia terjadi jika seseorang menyerang lawannya karena yang bersangkutan dianggap tidak percaya diri, bukan karena isi dari argumennya itu sendiri.

Metode ilmiah adalah metode empiris untuk mendapatkan pengetahuan, yang merupakan proses yang iteratif, dilakukan berulang kali, dimana informasi terus menerus direvisi. Kaum Bumi datar sering mempertanyakan lawannya apakah mereka 100% yakin mengenai klaimnya. Jika kita “mengakui” bahwa ada kemungkinan klaim kita salah, dan dapat direvisi di masa yang akan datang, mereka akan menyalahgunakan hal tersebut untuk “membuktikan” kita salah.

Lanjutkan membaca “Ad Fidentia”

Red Herring

Red herring adalah jurus argumentasi yang merupakan sesat pikir. Pelaku menyampaikan topik yang tidak relevan dengan tujuan mengalihkan pembicaraan dari topik utama, dengan tujuan untuk ‘memenangkan’ argumentasi dengan menyampaikan topik yang diprediksi lebih mudah ‘dimenangkan’.

Kaum Bumi datar sering melakukan red herring secara berulang-ulang karena klaim mereka tidak mungkin untuk dipertahankan. Contohnya, mereka akan menghindari argumentasi yang berhubungan dengan pengamatan langsung, dan mengalihkan pembicaraan ke argumentasi yang tergantung pada pernyataan dari pihak ketiga. Untuk ‘memenangkan’ argumentasi, mereka hanya perlu menggunakan sifat berburuk sangka mereka dan memfitnah pihak ketiga tersebut, dan menambahkan mereka ke dalam daftar ‘antek elit global’.

Lanjutkan membaca “Red Herring”