Geometri dari Fenomena Bulan Purnama

Banyak dari kita mengalami masalah kognisi spasial, dan kesulitan untuk membayangkan bagaimana misalnya Bulan purnama dapat terlihat sepanjang malam. Pemikirannya adalah Bulan purnama terjadi karena Matahari-Bumi-Bulan hampir lurus, maka Bulan purnama seharusnya hanya terlihat di tengah malam.

Kaum Bumi datar yang mengalami masalah tersebut mengambil langkah lebih jauh dan menganggap hal tersebut sebagai “bukti” bahwa kejadian Bulan purnama tak dapat dijelaskan pada Bumi bulat. Faktanya, fenomena Bulan purnama dapat dengan mudah dijelaskan pada model Bumi bulat.

Lanjutkan membaca “Geometri dari Fenomena Bulan Purnama”

Geometri dari Kejadian Bulan Sabit

Banyak di antara kita yang mengalami kesulitan untuk membayangkan bagaimana misalnya Bulan sabit dapat terlihat di malam hari, padahal posisi Bulan berada lebih dekat dari Matahari daripada Bumi, dan posisi kita saat malam hari membelakangi Matahari. Menurut mereka, seharusnya pada malam hari kita tak dapat melihat Bulan.

Kaum Bumi datar yang mengalami kesulitan visualisasi seperti itu mengambil langkah lebih jauh dan menganggap hal tersebut sebagai ‘bukti’ bahwa fenomena alam tersebut tidak mungkin dijelaskan oleh ilmu pengetahuan. Faktanya, fenomena terlihatnya Bulan sabit saat malam hari dapat dengan mudah dijelaskan pada model Bumi bulat.

Lanjutkan membaca “Geometri dari Kejadian Bulan Sabit”