Eksposur Kamera yang Digunakan Misi Apollo

Kamera yang digunakan oleh astronot pada misi Apollo dilengkapi dengan film ASA 160 (setara dengan ISO 160 pada kamera digital). Dan mereka diinstruksikan untuk menggunakan eksposur kamera berikut ini: shutter speed 1/250s, bukaan f/5.6 (dalam bayangan), atau f/11 (diterangi Matahari). Kita dapat mencoba eksposur yang sama pada kasus sehari-hari, lalu melihat bagaimana hasilnya.

Bintang tak terlihat pada foto misi Apollo dan kaum Bumi datar menggunakannya sebagai “bukti” foto tersebut palsu. Faktanya, dengan eksposur sama yang digunakan misi Apollo, kita juga tak bisa menampilkan bintang. Artinya tak ada alasan untuk menuntut bintang harus terlihat pada foto yang diambil astronot Apollo.

Lanjutkan membaca “Eksposur Kamera yang Digunakan Misi Apollo”

Kilauan / Glare

Featured Video Play Icon

Kilauan (glare) dapat terlihat di sekeliling sumber cahaya, dan menyebabkan sumber cahaya terlihat seakan lebih besar di foto.  Semakin besar eksposur kamera, maka semakin besar kilauan yang terlihat di foto.

Banyak misinformasi Bumi datar bersumber dari ketidaktahuan mengenai fotografi, seperti soal kilauan dan bagaimana menghilangkan kilauan dengan mengubah eksposur atau menggunakan solar filter. Menggunakan eksposur normal seperti yang digunakan untuk pemandangan sehari-hari untuk mengambil foto Matahari akan menghasilkan kilauan di sekeliling Matahari. Untuk memperlihatkan ukuran Matahari yang sesungguhnya, eksposur harus dikurangi, melalui setting kamera, atau dengan menggunakan solar filter.

Lanjutkan membaca “Kilauan / Glare”

Exposure dalam Fotografi

Featured Video Play Icon

Pada fotografi, exposure adalah jumlah cahaya yang mencapai sensor/film kamera, ditentukan dari faktor shutter speed, aperture, dan kecerahan objek. Dengan mengubah exposure dan sensitivitas sensor (ISO), fotografer dapat mendapatkan hasil yang lebih terang atau lebih gelap.

Terlihat jelas bahwa fotografi bukanlah bidang keahlian dari kaum Bumi datar, dan sangat banyak sekali dari miskonsepsi yang beredar di kalangan mereka berasal dari ketidaktahuan mereka mengenai fotografi, salah satunya adalah exposure.

Lanjutkan membaca “Exposure dalam Fotografi”

Ketajaman Foto Bumi

Permukaan Bumi di sekitar khatulistiwa bergerak dengan kecepatan 1670 km/jam. Untuk mengambil foto Bumi yang tajam dengan resolusi 10000×10000 dari posisi yang diam di luar angkasa, maka dibutuhkan shutter speed paling lambat 2,7 detik. Sama sekali tidak sulit mengambil foto bumi yang tajam, tanpa motion blur.

Kaum Bumi datar mengklaim tidak mungkin mengambil foto Bumi yang tajam dari luar angkasa karena permukaan Bumi bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi. Mereka salah. Motion blur itu terjadi akibat kecepatan sudut objek relatif terhadap kamera, bukan dari kecepatan objek itu sendiri. Jarak pengambilan foto Bumi yang jauh menyebkan kecepatan sudut akibat gerak rotasi Bumi menjadi sangat kecil, dan sama sekali tidak sulit mengambil foto Bumi tanpa motion blur.

Lanjutkan membaca “Ketajaman Foto Bumi”