Miskonsepsi Hukum Kedua Termodinamika

Pada kuliah daring, seorang dosen MIT menjelaskan hukum kedua termodinamika dengan contoh tabung berisi gas di sebelah tabung berisi vakum. Jika dinding penghubung dibuka, gas akan bergerak memenuhi bagian yang vakum. Namun hal tersebut hanyalah model sederhana yang tak bermaksud menjelaskan segala sifat dari sistem tersebut.

Kaum Bumi datar menganggap kuliah tersebut “membuktikan” tak mungkin atmosfer ada di sebelah luar angkasa yang vakum, dan bahwa hal tersebut “menyalahi” hukum kedua termodinamika. Faktanya, gak dalam tabung juga terpengaruh gravitasi dan memiliki gradasi tekanan, namun hal tersebut di luar lingkup kuliah.

Dan Jika tanya ke dosen itu apakah Bumi datar, beliau tentu akan menjawab tidak.

Lanjutkan membaca “Miskonsepsi Hukum Kedua Termodinamika”

Suara di Luar Angkasa

Gelombang suara membutuhkan medium. Di luar angkasa tak ada udara, sehingga suara tak dapat merambat. Tetapi suara & getaran tetap dapat merambat melalui benda padat seperti baju astronot & wahana antariksa yang berada di luar angkasa.

Pada video yang diambil di luar angkasa, hal yang terjadi di vakum kadang dapat terdengar, dan hal ini digunakan kaum Bumi datar untuk mendiskreditkan misi luar angkasa. Faktanya, 1. suara dapat merambat melalui benda padat, 2. getaran dapat menghasilkan suara di mikrofon, 3. terdapat udara di dalam baju astronot dan sebagian wahana antariksa, 4. suara tersebut terdengar melalui sistem radio komunikasi, tidak melintasi vakum.

Lanjutkan membaca “Suara di Luar Angkasa”

Perbedaan Tekanan Tanpa Adanya Penghalang

Tekanan atmosfer berkurang jika ketinggian bertambah. Beda tekanan dapat terjadi tanpa adanya penghalang. Faktor lain, seperti gravitasi, dapat menyebabkan beda tekanan tersebut.

Kaum Bumi datar mengklaim perbedaan tekanan tidak mungkin terjadi tanpa adanya penghalang, seperti antara atmosfer Bumi dan vakum di luar angkasa. Faktanya, tak sulit membuktikan bahwa perbedaan tekanan dapat terjadi tanpa adanya penghalang.

Lanjutkan membaca “Perbedaan Tekanan Tanpa Adanya Penghalang”

Tekanan Atmosfer Bumi dan Vakum di Luar Angkasa

Tekanan udara berkurang secara berangsur-angsur jika ketinggian bertambah. Tidak ada batasan antara atmosfer Bumi dan luar angkasa yang jelas dalam hal tekanan udara. Tekanan udara tidak menjadi vakum secara tiba-tiba saat kita mencapai batas luar angkasa.

Kaum Bumi datar mengklaim tidak mungkin atmosfer Bumi yang memiliki tekanan bertemu dengan luar angkasa yang vakum. Menurut mereka seharusnya atmosfer Bumi akan dihisap oleh vakumnya luar angkasa. Faktanya, perubahan tekanan terjadi secara berangsur-angsur, dan tidak tiba-tiba saat luar angkasa dimulai.

Lanjutkan membaca “Tekanan Atmosfer Bumi dan Vakum di Luar Angkasa”

Atmosfer Bumi dan Vakum di Luar Angkasa

Bumi dapat mempertahankan atmosfer karena gravitasi Bumi menarik partikel udara menuju pusat Bumi. Tanpa ada gaya yang mempengaruhi partikel udara —seperti gravitasi—, partikel udara akan bergerak menuju tekanan yang lebih rendah, dan Bumi akan kehilangan atmosfernya.

Kaum Bumi datar mengklaim bahwa Bumi seharusnya tak memiliki atmosfer karena tanpa adanya pembatas antara atmosfer Bumi dan vakum di luar angkasa, maka atmosfer akan ‘dihisap’ oleh vakum di luar angkasa. Mereka salah. Gravitasi Bumi menarik udara dengan cukup kuat sehingga Bumi dapat mempertahankan atmosfernya.

Lanjutkan membaca “Atmosfer Bumi dan Vakum di Luar Angkasa”