Melawan Gaya Gravitasi

Gravitasi bukan satu-satunya gaya. Ada gaya-gaya lain. Beberapa gaya dapat mempengaruhi sebuah objek. Gaya bisa melawan gravitasi, membuat gerak objek berlawanan arah gravitasi. Hal tersebut bukan bukti gravitasi tak ada.

Kaum Bumi datar menganggap adanya objek yang bergerak berlawanan dari arah gaya gravitasi sebagai ‘bukti’ gravitasi tidak ada. Faktanya, objek tersebut dipengaruhi oleh gaya lain yang lebih besar dan arahnya berlawanan dari gaya gravitasi.

Lanjutkan membaca “Melawan Gaya Gravitasi”

Teori Konspirasi Chemtrail

Teori konspirasi “chemtrail” adalah anggapan keliru bahwa jejak kondensasi yang terlihat di belakang pesawat adalah “chemtrail” yang sengaja disemprotkan untuk tujuan jahat.

Yang diklaim sebagai “chemtrail” sebenarnya hanyalah jejak kondensasi (contrail) dari mesin pesawat. Contrail terdiri dari air dalam bentuk kristal es. Tergantung pada temperatur dan kelembaban, contrail dapat terlihat beberapa detik, atau bisa juga bertahan lama sampai berjam-jam, mirip awan alami.

Lanjutkan membaca “Teori Konspirasi Chemtrail”

Gerakan Awan Dilihat dari Luar Angkasa

Awan bergerak karena digerakkan oleh angin. Kecepatan rata-rata angin pada ketinggian awan hanya sekitar 18–70 km/jam, relatif sangat kecil berbanding ukuran permukaan Bumi yang terlihat dari luar angkasa.

Kaum Bumi datar menggunakan tidak bergeraknya awan untuk mendiskreditkan video yang diambil dari luar angkasa. Faktanya, awan bergerak terlalu lambat jika dilihat dari luar angkasa. Agar gerakan awan tersebut dapat terlihat, maka video perlu dipercepat.

Lanjutkan membaca “Gerakan Awan Dilihat dari Luar Angkasa”

Pareidolia

Pareidolia adalah kecenderungan untuk mendapat persepsi yang keliru dari sebuah rangsangan, dan mengenali rangsangan tersebut sebagai sebuah benda atau arti yang sebelumnya dikenali oleh pengamat. Misalnya, melihat objek pada awan atau pola lain yang berbentuk abstrak atau acak.

Kaum Bumi datar gemar mencari-cari bentuk atau arti pada fenomena alam yang acak atau dari sebuah bentuk atau pola yang abstrak. Kemudian mereka akan jadikan hal tersebut sebagai “bukti” adanya sebuah konspirasi. Faktanya, hal tersebut hanyalah fenomena psikologis pareidolia, dan bukan bukti dari apapun.

Lanjutkan membaca “Pareidolia”

Proporsi

Matahari berdiameter 1.391.016 km dan berjarak 146.600.000 km dari kita. Fakta-fakta tersebut konsisten dengan pengamatan sehari-hari.

Kaum Bumi datar memiliki angka-angka yang berbeda mengenai jarak dan ukuran Matahari. Dengan melakukan pengamatan yang teliti, angka-angka tersebut tidak konsisten dengan pengamatan sehari-hari.

Lanjutkan membaca “Proporsi”

Bayangan Gunung di Awan: Bukti Bumi Bulat

Sebelum Matahari terbit atau setelah Matahari terbenam, Matahari terletak di bawah horizon, namun cahaya Matahari sudah mulai terlihat di langit. Awan di langit akan terlihat terkena cahaya Matahari.

Jika ada gunung di antara Matahari dan awan, bisa terjadi fenomena bayangan gunung di awan. Model Bumi datar mengasumsikan Matahari selalu berada ‘di atas’, sehingga fenomena alam ini tak mungkin dapat terjadi pada Bumi datar.

Fenomena bayangan gunung di awan tersebut hanya dapat dijelaskan bila Bumi berbentuk bulat.

Lanjutkan membaca “Bayangan Gunung di Awan: Bukti Bumi Bulat”

Ilusi Awan Terlihat Di Belakang Matahari dan Bulan

Kadang kita melihat awan terlihat seperti di belakang Matahari dan Bulan. Tentunya ini adalah ilusi penglihatan, namun tak jarang hal ini dijadikan ‘bukti’ bahwa Matahari atau Bulan letaknya tidak tinggi, dan jauh lebih dekat daripada yang dikatakan oleh sains mainstream.

Lanjutkan membaca “Ilusi Awan Terlihat Di Belakang Matahari dan Bulan”