Arah Kiblat di Amerika Utara

Garis lurus pada peta menuju Mekah belum tentu merupakan arah kiblat yang benar karena adanya distorsi pada peta. Arah kiblat yang benar perlu ditentukan melalui perhitungan jarak great-circle pada model Bumi bulat.

Kaum Bumi datar gemar memperlihatkan bahwa arah kiblat di Amerika Utara tidak mengarah ke Mekah pada peta Mercator. Lalu mereka menunjukkan bahwa arah kiblat berdasarkan “peta Bumi datar” sekilas sama dengan arah kiblat yang benar. Hal tersebut hanya karena ketidakpahaman mereka mengenai distorsi peta.

Lanjutkan membaca “Arah Kiblat di Amerika Utara”

Peta Gleason

Yang disebut sebagai “peta Gleason” adalah peta yang diterbitkan pada abad 19. Penciptanya adalah penganut Bumi datar yang mengklaim peta tersebut sebagai “peta Bumi datar.” Faktanya, itu hanyalah peta azimuthal equidistant yang terpusat di Kutub Utara.

Dari patennya, kita tahu  penciptanya menyadari dan mengetahui bahwa peta yang dibuatnya hanyalah proyeksi dari bentuk Bumi bulat, bertentangan dengan klaim di bukunya.

Lanjutkan membaca “Peta Gleason”

Peta Konformal vs Equal-Area

Semua peta mendistorsi bentuk Bumi, dan didesain untuk mempertahankan sifat tertentu dengan mengorbankan sifat yang lain. Peta konformal mempertahankan bentuk dan mengorbankan luas. Peta equal-area mempertahankan luas dengan mengorbankan bentuk.

Terdapat teori konspirasi yang keliru mengklaim bahwa peta sengaja dirancang untuk membohongi kita mengenai luas daratan. Faktanya, ada jenis peta equal-area jika kita menginginkan luas daratan yang akurat tetapi dengan mengorbankan bentuknya.

Lanjutkan membaca “Peta Konformal vs Equal-Area”

Indonesia dan Distorsi Pada Peta

Featured Video Play Icon

Indonesia terletak di dekat khatulistiwa. Akibatnya tidak mengalami banyak distorsi bentuk pada kebanyakan jenis proyeksi peta.

Kaum Bumi datar tak memahami sifat distorsi pada peta, dan keliru mengklaim bahwa Antarktika adalah dataran es yang mengelilingi Bumi seperti yang sekilas terlihat pada yang mereka klaim sebagai “peta Bumi datar”. Faktanya, hal tersebut hanyalah akibat dari distorsi pada proyeksi peta. Untuk memahami sifat distorsi pada beberapa jenis peta, kita dapat mencoba memindahkan negara kita ke derajat lintang lain pada peta.

Lanjutkan membaca “Indonesia dan Distorsi Pada Peta”

Distorsi Antarktika Pada Peta

Featured Video Play Icon

Antarktika adalah benua terbesar kelima, tetapi pada peta Mercator, Antarktika dapat terlihat lebih besar dari seluruh benua lainnya digabungkan menjadi satu akibat sifat distorsi pada peta tersebut.

Kaum Bumi datar mengklaim perbedaan ukuran tersebut sebagai kegagalan sains. Faktanya, distorsi peta adalah juga yang membuat Antartika berukuran besar pada peta azimuthal equidistant yang mereka curi, dan mereka klaim seakan-akan itu adalah “peta Bumi datar”.

Lanjutkan membaca “Distorsi Antarktika Pada Peta”

Blue Marble dan Permukaan Bumi yang Terlihat

Blue Marble adalah foto Bumi yang diambil oleh awak Apollo 17 saat mereka pergi menuju Bulan. Foto ini diambil dari ketinggian 29000 km dari permukaan Bumi.

Kaum Bumi datar menolak foto tersebut dengan alasan terlalu sedikit daerah Bumi yang terlihat. Hal ini terjadi hanya karena mereka tak memperhitungkan sifat distorsi pada peta.

Lanjutkan membaca “Blue Marble dan Permukaan Bumi yang Terlihat”

Distorsi Greenland Pada Peta

Featured Video Play Icon

Greenland berukuran 14× lebih kecil daripada Afrika, tetapi pada peta dengan proyeksi Mercator, Greenland terlihat berukuran sama akibat sifat distorsi proyeksi Mercator.

Kaum Bumi datar mengklaim distorsi ukuran Greenland pada peta Mercator merupakan kegagalan sains dalam menjelaskan alam. Faktanya distorsi merupakan konsekuensi dari penggambaran Bumi yang bulat dalam peta yang berbentuk datar. Distorsi juga terjadi pada peta azimuthal equidistant yang dicatut kaum Bumi datar sebagai “peta Bumi datar” yang mereka klaim tanpa distorsi. Faktanya, yang keliru justru adalah anggapan bahwa peta azimuthal equidistant adalah tanpa distorsi.

Lanjutkan membaca “Distorsi Greenland Pada Peta”